Hari kedua istri di Klinik Mandiri Bersama
Hagoe's Village : Dec 26th, 2024
Di Klinik Mandiri Bersama
Pagi-pagi setelah sholat subuh, aku segera melakukan video call untuk mengetahui perkembangan dan kondisi istri yang sedang opname di klinik Mandiri Bersama Parang Sikureung.
Dia ditemani oleh si kakak, sedangkan aku dan si kecil tidur di rumah kami di Desa Hagu, karena rumah tidak boleh ditinggal, dan si kecil juga tidak mau tidur di klinik. Apalagi ruang rawat inap di klinik cukup sempit sehingga hanya muat untuk satu orang penjaga pasien.
Kemudian aku dan si kecil membeli sarapan sekalian untuk sarapan istri dan si kakak yang menjaga bundanya di klinik. Dan setelah berada beberapa saat di klinik, aku kembali ke rumah untuk membereskan rumah serta peliharaan kami.
Membereskan rumah ibu
Aku memberi makan ayam-ayam peliharaan kami di kandang belakang rumah, dan kemudian membantu adik membereskan rumah ibu kami.
Ayah dan ibu kami memang sedang tidak berada di rumah karena setelah pulang opname di rumah sakit, ayah memilih untuk menginap di rumah kakak di Cunda untuk beberapa hari.
Dan sebelum beliau kembali ke rumah, kami akan membersihkan rumahnya agar nantinya beliau tidak "tergoda" untuk bekerja berat membereskan rumahnya.
Sudah menjadi kebiasaan para orang tua, tidak sanggup melihat rumahnya berantakan. Jadi walaupun badannya belum fit, seringnya mereka berusaha membereskannya. Ujung-ujungnya mereka malah kembali sakit.
Untuk itu kami akan membereskan rumah ibu sebelum beliau pulang ke rumah. Kami juga dibantu oleh seseorang yang kami upahi untuk membantu membersihkan rumah ibu.
Kayu bakar untuk memasak
Pasca banjir beberapa waktu yang lalu masih menyisakan sampah yang berserakan di halaman rumah ibu. Untuk itu kami akan membereskannya termasuk menyusun kayu bakar ke kandang kayu bakar di belakang rumah kami.
Kami sering menggunakan kayu bakar ini untuk memasak air minum, sedangkan untuk memasak bahan lainnya kami tetap menggunakan kompor gas.
Tinggal di kampung, kami memiliki "kemewahan" bisa mendapatkan kayu bakar yang banyak termasuk kayu-kayu yang terbawa oleh banjir.
Untuk itu, daripada membuat kotor dan rumah berantakan, kami memanfaatkan kayu-kayu ini untuk memasak air minum kami sehari-hari.
Kembali ke klinik
Di siang hari, aku dan si kecil pergi ke Klinik Mandiri Bersama untuk menemani istri sekalian mengantar beberapa barang pesanannya. Kami juga membawa makan siang untuk istri karena sudah dimaklumi bagaimana menu dari rumah sakit atau klinik.
Menu dari Klinik
Ini merupakan fenomena yang umum dimana saja di rumah sakit atau klinik. Menu yang disajikan oleh pihak klinik atau rumah sakit biasanya memang jauh dari harapan dan biasanya kita membelinya diluar atau membawakannya dari rumah.
Pihak klinik atau rumah sakit biasanya menyediakan menu yang sama untuk semua pasien. Nah, sayangnya tidak semua pasien memiliki selera yang sama terkait menu makanan.
Untuk itu, jalan keluarnya adalah bila menunya cocok dengan lidah silahkan menikmatinya, dan bila kurang cocok atau tidak cocok sama sekali adalah membeli atau membawa makanan sendiri.
Malam hari
Begitu juga dengan malamnya, aku mengantarkan makanan untuk istri di klinik setelah sholat magrib. Malam ini kami juga dikunjungi oleh adik ipar yang baru saja pulang dari Jakarta untuk menerima penyerahan hadiah atas prestasinya sebagai guru.
Mereka juga membawakan oleh-oleh untuk kami, selain menjenguk kakaknya yang sedang dirawat di rumah sakit. Dan sekitar jam 10 malam, aku dan si kecil pulang ke rumah, sedangkan istri akan ditemani oleh si kakak.
Sekian postingan ku kali ini. Stay healthy and Fun.....Ciao...!
Regards
。✧ 🧑⚕️ @𝒶𝓁𝑒𝑒𝟩𝟧 🥋 ✧。
📚ⱼₐₗₐₗᵤddᵢₙ ᵣᵤₘᵢ : Cᵢₚₜₐₖₐₙₗₐₕ ₖₑᵢₙdₐₕₐₙ dᵢ dₐₗₐₘ ₕₐₜᵢ ₐₙdₐ, dₐₙ ₖₑᵢₙdₐₕₐₙ dᵢ ₛₑₖᵢₜₐᵣ ₐₙdₐ ₐₖₐₙ ₘₑₙgᵢₖᵤₜᵢ.💝
Semoga sehat selalu Ibu.
Kiban ka keadaan bunda Cici,
Nyoe kajeut woe u rumoh.
Alhamdulillah Nye menan, semoga bek kambuh-kambuh le
Thank you for publishing a post on the Hot News Community, make sure you :
Verified by : @fantvwiki
Semoga Ibu cepat sembuh ya Pak.
Aamiin. Makasih buk 🙏
Sama² Pak