SEC-S18W6/Shining with your own light

Aku memiliki perspektif dan pengalaman pribadi terkait tema kontes kali ini, dimana aku adalah seorang dokter hewan yang bekerja di pemerintah Kabupaten Aceh Utara sejak tahun 2000.

Di mulai dari bekerja sebagai tenaga honorer pada tahun 2000 dan kemudian lulus test Pegawai Negeri Sipil pada tahun 2001. Kemudian menjabat Kepala Seksi (Eselon IV) dari tahun 2003 sampai tahun 2013.

Lalu menjabat Kepala Bidang (Eselon III) dari tahun 2013 sampai tahun 2021, ketika kemudian lulus ujian kompetensi untuk beralih ke Jabatan Fungsional Medik Veteriner Madya.

Perjalanan karirku selama lebih kurang 24 tahun di pemerintahan telah banyak mengajarkan ku tentang berbagai hal termasuk karakter manusia, dinamika dalam dunia kerja serta berbagai fenomena yang ada.

Tidak bisa dihindari bahwa dalam dunia kerja, akan ada kompetisi diantara orang-orang berada dalam suatu unit kerja. Dan akan ada "godaan" untuk melakukan apa saja yang memiliki benefit bagi pribadi bahkan dengan cara paling brutal sekalipun.

Disinilah ujian sesungguhnya bagi kita, apakah akan tetap menjadi ORANG BAIK dengan berkompetisi secara jujur dan fair, atau kita akan menjadi manusia bengis yang tega memakan "daging" saudaranya sendiri demi keuntungan pribadi.

---

Aku memiliki peluang atau peristiwa yang pantas untuk lebih menonjol dibandingkan orang lain selama bekerja di dinas, dimana secara akademik prestasi cukup baik.

Aku merupakan pekerja keras dan bisa bekerjasama dalam sebuah tim. Aku adalah seorang "pelajar" sepanjang hidupku. Aku sangat memprioritaskan integritas, kapasitas dan kapabilitas bagi diriku sendiri.

Aku memiliki riwayat pekerjaan dan riwayat jabatan yang cukup mentereng selama bertahun-tahun, sehingga pada tahun 2018, pembina kepegawaian tertinggi di Kabupaten Aceh Utara ingin mempromosikan ku sebagai Kepala Dinas (Eselon II).

Namun dengan beberapa pertimbangan pribadi, aku menolak secara halus tawaran promosi tersebut. Malah aku mempromosikan seorang bawahanku kepada pembina kepegawaian tersebut.

---

Meskipun aku memiliki "kecemerlangan", aku memilih untuk mematikan lampuku sedikit agar orang lain bisa bersinar di waktu yang tepat, dimana secara langsung maupun tidak langsung aku menjadi Jembatan bagi orang lain untuk mencapai cita-cita mereka.

Aku mengenalkan serta mempromosikan seorang bawahan ku kepada pimpinan, agar karirnya bisa lebih berkembang. Saat itu (2018), aku membezuk pembina kepegawaian tertinggi di sebuah rumah sakit (RS. Sakinah) dan membawa serta bawahan tersebut agar dikenal oleh pimpinan.

Masih terbayang di ingatanku saat itu, yang bersangkutan masih tidak percaya diri, duduk di sofa dengan kedua tangannya di selipkan diantara dua pahanya, saat aku mengenalkannya kepada pimpinan.

Dalam perjalanannya kemudian, aku bisa membantu mempromosikan yang bersangkutan menjadi kepala bidang (eselon III), bahkan pernah menjabat Pelaksana Tugas Kepala Dinas.

Bak kata pepatah : Air Susu dibalas dengan air tuba, saat yang bersangkutan berada diatas, malah dia memperlakukanku dengan tidak baik.

Yang bersangkutan sering memojokkan ku dan men-down grade aku diberbagai kesempatan karena menganggap ku sebagai kompetitor yang akan menjadi ganjalan baginya untuk mencapai ambisinya.

Padahal aku sama sekali tidak berminat menjadi pejabat tinggi yang dibuktikan dengan sikapku memilih "Jalan Sunyi", turun dari jabatan dan beralih ke jabatan fungsional.

Bahkan aku menolak tawaran dari pembina kepegawaian tertinggi dan kemudian mempromosikan yang bersangkutan sampai menjadi pejabat sampai sekarang. Seperti kacang yang lupa dengan kulitnya.

---

Seperti halnya cumi-cumi Hawaii yang tidak bisa bersinar dengan sendirinya, dan membutuhkan bantuan orang lain untuk mencapainya, aku pun demikian.

Pada dasarnya aku bukanlah orang yang ambisi terhadap jabatan. Yang penting bagiku adalah tunjukkan karya dan usaha terbaik dalam bekerja, apapun dan dimanapun posisinya.

Saat itu pada tahun 2013, atasanku di dinas (kepala dinas), mantan atasan serta seorang tokoh berpengaruh di Kabupaten Aceh Utara, mempromosikan ku menjadi Kepala Bidang.

Sebelumnya aku tidak mengenal tokoh berpengaruh tersebut. Tiba-tiba pada suatu pagi ketika aku sedang sarapan pagi di sebuah kantin, mantan atasanku menelponku dan mengenalkan ku kepada tokoh berpengaruh itu, dan tanpa tedeng aling-aling, mereka berkata : Kami akan mempromosikan Pak Razali menjadi Kepala Bidang...!

Dan tokoh tersebut berjibaku mempromosikan ku menjadi kepala bidang serta menjadi "Great Barrier Reef" bagiku ketika banyak orang yang ambisius ingin merebut jabatanku. Dia melakukannya dengan suka rela tanpa meminta pamrih apapun.

Berbeda dengan perilaku kebanyakan tokoh yang sering meminta imbalan ketika memberikan sesuatu atau membantu orang lain, sehingga dikenal sebuah anekdot bahwa bila ingin mendapatkan jabatan maka harus memiliki 3 TAS, yaitu KapasiTas, KapabiliTas dan Isi Tas (Uang sogokan).

Aku merasakan bahwa prestasi yang aku capai saat ini, bukan hanya karena kecemerlangan dan kompetensi yang aku miliki. Tetapi juga berkat bantuan orang lain yang secara suka rela membantuku.

---

Kunang-kunang mengeluarkan cahaya untuk menarik pasangannya, dan dengan kualitas serta keutamaannya, dia berhasil mendapatkan pasangan yang diidam-idamkan dan terus memancarkan cahayanya bila belum menemukannya.

Begitulah yang aku lakukan sepanjang karirku di pemerintahan selama ini. Aku berusaha menunjukkan kualitas yang aku miliki dengan bekerja sebaik mungkin, menjaga integritas serta menghargai orang lain.

Aku percaya dengan kata bijak bahwa Permata akan tetap bersinar, dimanapun dia berada, walau di dalam lumpur yang hitam pekat sekalipun.

Jadi fokusku adalah tingkatkan kompetensi, kapasitas serta kapabilitas diri. Dan biarkan Jalan Takdir yang akan menunjukan arah, kemana versi terbaik diriku menuju.

Itulah gaes, partisipasi ku kali ini pada kontes Minggu terakhir SEC Season 18. "Stay Healthy and Fun, Ciao....!

Regards

@alee75

ABOUT ME