Terpaksa opname lagi

Omelette untuk si kecil. Videonya
Pagi-pagi setelah sholat subuh, aku menemani istri di teras depan yang juga ditemani oleh si kecil Alvira. Tujuannya adalah menghirup udara pagi yang segar dan mendapatkan paparan matahari yang hangat.

Selalu berada di kamar tentu akan membosankan. Untuk itu, di pagi hari istri mau duduk-duduk di teras depan, agar bisa menghirup udara pagi.

Sejak keluar dari rumah sakit pada hari Minggu kemarin, memang istri lebih banyak berada di kamar untuk istirahat, dan hanya sekali-sekali keluar rumah. Karena memang kondisinya belum pulih benar.

Dalam beberapa hari terakhir dia sering mengalami demam dan mimisan di tengah malam, yang artinya memang belum sembuh total. Tetapi bila terus berada di kamar tentu akan membuat bosan juga.

Disaat sedang menghirup udara pagi yang segar di teras depan, si kecil minta dibuatkan sarapan. Dan aku pun membuatkan omelette untuk sarapan si kecil pagi ini.

Si kecil sarapan pagi
Si kecil pun sarapan di teras depan sambil menemani bundanya. Dia sangat suka dengan menu sarapan buatanku. Pada dasarnya dia memang orangnya nggak ribet. Apapun makanannya, dia tidak masalah. Apalagi jika makanannya kami olah sendiri, maka dia akan sangat antusias.

Dan dia akan terlibat langsung dalam proses penyiapannya, walaupun terkadang malah merepotkan. Tetapi itu adalah sebuah proses pembelajaran agar dia memiliki atensi terhadap apa yang sedang kami lakukan.

Mendidik anak, ya seperti itu. Harus melalui pembiasaan akan hal-hal yang baik dan berguna. Contohnya dengan mengajak anak-anak untuk terlibat dalam kegiatan membereskan rumah ataupun menyiapkan makanan.

Dengan begitu diharapkan anak-anak akan memiliki rasa tanggung jawab serta kemampuan untuk melakukan berbagai hal dalam hidupnya nanti saat mereka sudah dewasa.

Memberi makan kucing
Kami juga memberi makan kucing-kucing kami di teras depan rumah. Si Oyen ternyata sangat wise dan mau mengalah ketika anaknya menyerobot makanannya. Dia tidak menyerang anaknya seperti halnya kucing yang lain ketika ada yang mau mengambil makanannya.

Induknya sendiri akan mengusir, bila anaknya menyerobot makanan. Tetapi Si Oyen berbeda. Dia membiarkan anaknya makan dan nantinya setelah anaknya selesai, baru dia akan makan.

Hal ini sama dengan pandanganku terhadap tugas seorang ayah. Seorang ayah akan bekerja membanting tulang demi anak dan istrinya bisa makan. Dan betapapun berat tantangan yang dihadapinya diluar sana saat mencari rezeki, si ayah akan pulang ke rumah dengan kepala tegak.

Seorang ayah akan tampil bak seorang pahlawan yang gagah perkasa didepan keluarganya dan akan menyembunyikan "derita" yang dialaminya, agar anak-anak tidak patah semangat.

Dan disetiap desah nafasnya, seorang ayah hanya akan memikirkan bagaimana caranya agar anak serta istrinya bisa hidup bahagia dan terpenuhi semua kebutuhannya.

Klinik Mandiri Bersama. Videonya

Sekitar jam 09 pagi istri mau berobat ke Klinik Mandiri Bersama di Parang Sikureung, karena ada beberapa obatnya yang sudah habis setelah pulang dari rumah sakit hari Minggu kemarin.

Karena setelah pulang dari rumah sakit, dia belum pulih betul dan masih mengalami demam dan mimisan terutama di malam hari.

Ternyata Klinik Mandiri Bersama sedang merayakan Anniversary nya yang ke-8, dimana mereka akan mengadakan doorprize bagi pasien yang berobat disana.

Kami adalah salahsatu peserta BPJS kesehatan yang menggunakan faskes pertama kami di klinik ini sejak beberapa tahun yang lalu. Dan kebetulan aku pun mengenal pemilik klinik tersebut.

Setelah berobat, kami menuju Simpang Rangkaya untuk berbelanja barang kebutuhan kami seperti sayur-sayuran dan ikan termasuk ikan untuk kucing kami, si Oyen.

Persawahan dekat rumah @abialfatih. Videonya

Menjelang siang aku mendapatkan info bahwa ada berkas milik adik yang kurang (SPTJM kolektif), saat mau diupload di situs pendaftaran pengadaan PPPK, sehingga aku pergi ke daerah Syamtalira Aron (Desa Meucat) untuk mengambil foto kopinya di rumah seorang teman.

Aku pun meminjam SPTJM kolektif tersebut dan kemudian memfoto kopinya untuk di stabilo dan kemudian di scan serta disimpan dalam bentuk pdf agar bisa diupload.

Istri terpaksa diopname lagi
Usai sholat ashar, istri kembali mengalami mimisan dan badannya pun tambah tidak enak. Setelah melakukan pembicaraan, kami memutuskan untuk membawa istri ke klinik agar bisa diopname lagi.

Ya, mau gimana lagi? Meskipun baru keluar rumah sakit tiga hari yang lalu, tetapi dengan kondisi seperti ini tentu tidak boleh dibiarkan dan bertahan di rumah.

Kami memutuskan agar istri diopname di klinik saja yang dekat dengan rumah kami. Kecuali menurut dokter kondisinya darurat dan harus dirujuk ke rumah sakit.

Di Klinik Mandiri Bersama

Aku pulang ke rumah sebentar untuk mengambil perlengkapan untuk istri yang akan menjalani opname di klinik. Dan setelah sholat magrib, aku kembali ke klinik bersama dengan anak-anak, sekalian membawakan makan malam buat istri.

Begitulah kondisi istri ku yang sering bolak-balik masuk rumah sakit. Dan dengan kondisinya yang demikian membuatku semakin sayang kepadanya. Bagaimana tidak? Dia telah menemani ku selama lebih kurang 22 tahun dan telah melahirkan tiga orang anak kami dengan penuh perjuangan dan bertaruh nyawa.

Sekian postingan ku kali ini. Stay healthy and Fun.....Ciao...!

Regards

｡✧ 🧑‍⚕️ @𝒶𝓁𝑒𝑒𝟩𝟧 🥋 ✧｡

📚ⱼₐₗₐₗᵤddᵢₙ ᵣᵤₘᵢ : Cᵢₚₜₐₖₐₙₗₐₕ ₖₑᵢₙdₐₕₐₙ dᵢ dₐₗₐₘ ₕₐₜᵢ ₐₙdₐ, dₐₙ ₖₑᵢₙdₐₕₐₙ dᵢ ₛₑₖᵢₜₐᵣ ₐₙdₐ ₐₖₐₙ ₘₑₙgᵢₖᵤₜᵢ.💝