Perempuan tangguh
Hai.... sahabat stemians semuanya, semoga harimu menyenangkan dan sehat selalu
Hari yang cerah sudah menunjukkan dirinya mulai dari pagi saat matahari keluar dari ufuk timur, saya yang sudah bangun sejak jam 5 pagi sudah memulai aktivitas biasa saya yaitu mulai dari sholat subuh hingga memasak sarapan serta beberapa aktivitas lain yang saya lakukan secara berbarengan.
Saya selalu bersemangat bangun pagi karena takut terlambat tiba di sekolah apa lagi anak-anak saya juga harus tiba tepat waktu kalau tidak mereka harus berdiri di luar pagar beberapa waktu sebelum pintu pagar dibukakan kembali, belum lagi saya harus finger print setiap pagi kalau tidak gaji kami akan bermasalah pada akhirnya.
nasi biryani dengan kari kambing
Di sekolah saya melakukan aktivitas seperti biasanya setelah itu saya beristirahat dan sarapan pagi bersama teman-teman yang lain, saya membawa nasi serta lauk seadanya dari rumah, hari ini teman saya membawa nasi biryani kesekolah yah..... lumayan banyak juga dan kami mencicipinya bersama.
Saya yang sebelumnya belum pernah makan nasi biryani jadi penasaran dan ingin mencobanya, walaupun saya baru pertama kali memakannya tapi saya suka dan rasanya juga enak, kami makan bersama setelah itu melakukan kembali aktivitas masing-masing.
Hari ini saya terlambat pulang sekolah, karena ada sesuatu hal yang harus saya kerjakan, saya juga sudah memasak dari pagi supaya saat pulang nanti sudah ada lauk dan tak perlu memasak lagi, akan tetapi saya tetap mengusahakan anak -anak tetap pergi mengaji kalau siang hari.
Sore hari saya keluar sebentar untuk membeli beberapa keperluan di kios terdekat, saat saya pulang dan melihat beberapa perempuan tua sedang bekerja di lahan membuat garam sebagai usaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, dengan cuaca yang masih menyengat mereka tetap menggarap lahannya supaya bisa menghasilkan banyak garam.
Saya sangat sedih melihat pemandangan seperti ini,di usianya yang sudah senja seharusnya dia duduk dan menikmati masa tuanya namun itu hanyalah isapan jempol belaka, mereka harus bekerja keras supaya bisa makan,yang lebih menyedihkan lagi kenapa hanya perempuan saja yang harus bekerja seperti ini sementara suaminya tidak terlihat batang hidungnya sama sekali.
Saya sudah sering melihat pemandangan seperti ini tanpa bisa berkata apapun, terkadang saya juga suka datang ke dapur garam mereka hanya sekedar melihat-lihat saja dan mereka sering curhat mengapa sampai melakukan pekerjaan seperti ini, bekerja menjadi petani garam bukanlah hal yang gampang apalagi saat menggarap lahan dan mengangkut air untuk di masak itu sangat berat sekali.
Saya sangat senang berada di rumah walaupun sepanjang hari itu tidak masalah karena saya bisa beristirahat dengan tenang, biasanya anak-anak pergi mengaji dan saya tinggal sendiri di rumah, sebenarnya perkejaan di rumah banyak sekali dan tidak ada waktu untuk bermain-main, akan tetapi kalau sedang malas maka akan saya biarkan saja pekerjaan itu sampai mood saya kembali untuk melakukan pekerjaan saya.
Di luar terdengar mobil pabrik keliling sedang menggiling padi tetangga dan saya mendatanginya untuk meminta bantuan menggiling padi saya juga , kebetulan padi tersebut di kasih oleh kakak saya 1 karung, yang herannya padi satu karung pas jadi beras cuma 18 kg apa jadi sekam semuanya ya,....ah entahlah.....
Malam hari kembali saya menjalankan aktivitas biasa yaitu mengajari anak-anak mengaji walaupun sudah sangat lelah di siang hari namun anak-anak sudah datang bahkan sebelum magrib tiba, saya baru bisa beristirahat kalau anak-anak sudah pulang mengaji, seperti inilah kegiatan sehari-hari saya yang tidak bisa terlewatkan teman-teman.
Sekian postingan saya hari ini, terimakasih sudah singgah dan meluangkan waktu untuk membacanya, wassalam.
Paling gak tega rasanya klu liat perempuan udah tua pulak msih kerja keras seperti itu,tapi saya masih selalu mengeluh😥
Ia Bu, saya juga sangat kasihan, bahkan ada yang sudah bongkok tapi masih saja menggarap lahan garamnya hanya untuk mencari sesuap nasi, namun datang pula pembeli garam meminta dengan harga murah
Padahal sudah renta pula itu orang masih saja tidak mau menolong, kerja sebagai petani garam lebih berat dari saya menyapu di sekolah lho bu.
Oia trimakasih sudah singgah di postingan saya
Y Allah kasian x ya bu,teganya la itu yg nawar2 harga lagi, buatnya aja pun susah kok di tawar lagi
Itulah manusia Bu, kalau saya membeli tak pernah tawar menawar berapa di bilang harganya tetap saya bayar apalagi membayangkan saat dia bekerja di terik matahari rasa mau pecah kepala kasihan sekali lho bu
Sesekali main ke kampung saya donk Bu biar saya ajak melihat-lihat kegiatan bertani garam😊
Y Allah kasiannya 😥,pingin sih main ke kampung ibu,kapan ya
Hari-hari libur sekalian main ke pantai, beli ikan juga murah apalagi ikannya segar-segar lho bu
Insyaallah Minggu depan saya main y Bu,klu suami gak kerja😊
Oke sip, di tunggu lho