Who care farmer?
SIAPA YANG PEDULI NASIB PETANI PADI...
Di saat harga padi layak bagi petani (GKP Rp. 4.500 - 5.300/kg) semua berteriak turunkan harga padi termasuk aparat pemerintah sibuk melakukan operasi pasar bahkan dengan IMPOR pun ditempuh....
Tetapi seperti saat sekarang ini Panen bersamaan harga petani jatuh (GKP Rp. 2.000 -2.500/kg) semua yang biasa riuh dan buat gaduh seakan pada diam bungkam dan bersembunyi....
Gudang2 seperti bulog pemerintah Sepi aksi yang harusnya menyerap dan menjamin padi petani terserap...KENAPA TIDAK ADA YANG RIUH GADUH "MARI KITA BANTU BELI DAN EKSPOR!!!"...
COBA KITA JUJUR BERHITUNG....jika dengan harga GKP saat ini di beberapa sentra padi seperti di Demak ini Rp. 2.000/kg dikurangi ongkos pemanen Rp.450/kg dikurangi sewa lahan (lelang bondo deso) Rp. 20.000.000/tahun/ha (Rp. 10 jt per musim/ha)...dan hasil panen rata2 = 7 ton dengan harga saat ini hanya dapat Rp.10,85 jt....habis untuk bayar 1/2 sewa lahan...lalu benih, pupuk, obat2an dan traktor dan tenaga kerja siapa yg tanggung?????!!!....ini FAKTA...kenapa jadi petani padi tidak sejahtera....karena baik politik dan kebijakan masih tidak berpihak terhadap HASIL PANEN PETANI sebagai pokok hitungan pendapatan dan ukuran kesejahteraan petani...mereka masih berpihak pada SUBSIDI di Agroinput saja yg mudah diolah dan dimainkan seperti subsidi pupuk yang tiap tahunnya mencapai Rp.30 TRILIUN....
Apa yang bisa dinikmati petani???? Mereka selalu berdoa setiap mulai menanam semoga saat panen mendapatkan harga yang bagus dan dijauhkan dari FUSO GAGAL PANEN karena bencana seperti banjir, kekeringan dan hama penyakit....
JADI RENUNGAN KEPRIHATINAN...