Kau yang terindah
Kau memang sahabatku kemarin hari.
Semoga saja untuk hari ini, esok dan selamanya tidaklah jauh persahabatan kita.
Kau sahabat yang manis
Kau yang unik
Kau yang terindah
Terimakasih selama aku di pantai
Kau selalu menemaniku
Kau memang sahabatku kemarin hari.
Semoga saja untuk hari ini, esok dan selamanya tidaklah jauh persahabatan kita.
Kau sahabat yang manis
Kau yang unik
Kau yang terindah
Terimakasih selama aku di pantai
Kau selalu menemaniku
Wah puisinya asyik. Jujur dan menyentuh. Puisi memang bukan hanya milik penyair, yang kerap menulis puisi dengan diksi dan simbol yang berat-berat. Puisi-puisi yang ditulis dengan cara sederhana tak berkurang daya gugahnya.. Saya jadi ingat puisi-puisi saya zaman old (1990-an).
Oh ya, saya sempat berpikir mengajak teman-teman penulis puisi di Steemit untuk membukukan puisi-puisi itu. Pasti asyik dan menjadikan teman-teman menjadi lebih bersemangat.
Terimakasih...