Hidayah Tak Gratis
Sobat, mungkin ada di antara kamu yang kemudian berpikir, "Kalau gitu, buat apa susah-susah nyari hidayah, kalau hidayah hanya Allah berikan sesuai kehendak ? Mendingan diam aja." Hmm.. kayak nya ada perlu yang diralat plus di edit tuh dalam pernyataan kamu. Karena apa? Karena hidayah alias petunjuk itu juga andil dari kita. Artinya, kitanya sendiri juga kudu berusaha meraihnya.
Itu sebabnya, memang kudu ada upaya dari kita. Jadi enggak ngandelin "tangan takdir". Petunjuk alias hidayah itu sebetulnya sudah banyak di kanan-kiri depan belakang, atas bawah dalam hidup kita. Ada bacaan yang menuntun, ada ucapan orang yang mengajarkan kebenaran dan kebaikan. Tapi sayang nya, kita sering nya menyepelekan, ogah dengar apalagi baca. Cuek banget, gitu lho. Padahal, itu jalan menuju hidayah.
Menurut imam as-sya'rawi orang yang diberikan hidayah atau petunjuk itu seperti kita bertanya tentang alamat rumah seseorang, lalu diberitahu oleh orang yang kita tanya, dan kita langsung mengikuti petunjuk itu hingga sampai ke alamat rumah orang yang kita maksud. Jadi, memang ada upaya juga dari kita untuk menuju ke rumah itu.
Soalnya aneh banget kan kalau misalnya kita nanya alamat rumah teman kita, sudah dikasih tau, tapi kita malah tidak mengikuti petunjuknya, ya udah, nggak bakalan ketemu sampai kapanpun. Padahal hidayah sudah nampak segede-gede gajah. Tapi kita cuek. Itu sebab nya, kalau ada anak cewek yang ditanya, "kenapa kamu belum pakai jelbab dan kerudung?" Lalu dia menjawab, "Waduh, saya belum dapat hidayah, Mas!" Hmm.. ia sebetulnya bisa dibilang menyia-nyiakan hidayah karena sudah pernah diberitahukan. Al-Qur'an juga sudah turun semua ayatnya. Mungkin rajin membacanya dan bahkan menjadi juara MTQ..
Mungkin hanya inilah sebuah tulisan dari hamba yang zaif yang baru belajar, semoga bermanfaat bagi saya sendiri dan juga buat orang lain
keren @abrarr
Terimakasih bang @wawanitb ☺