Ketika Berkaca
Ketika Berkaca
seseorang entah siapa datang padaku,
“akulah masa lalu,” ujarnya.
kutikam ia dengan kenangan, “inilah belati yang meluka waktu. kini bawalah segala yang pernah disayatnya ke dalam kuburmu,”
seseorang entah siapa datang padaku,
“akulah masa depan,” ujarnya.
aku bergegas menutup angan. mengintip di lubang harapan
“jika hanya buai khayal dan gelembung mimpi, usah sebut ia impian. simpanlah dalam pandoramu,” kataku
seseorang entah siapa datang padaku,
“akulah masa kini,” kataku sebelum ia berkata apa-apa.
ia menangis tersedu, lalu berkata,
“bukankah kau hanya bebayang dalam pigura kaca?”
1433
Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
https://issuu.com/haluan/docs/hln020411/21
Oke.im sory.
Yo babayo chetah ko yo IL.
@mpugondrong
Hahahaaa...padahal itu artikel punyo awak juo. Feature tentang petani gambir.
Congratulations @jimbreheisme! You received a personal award!
You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking
Do not miss the last post from @steemitboard:
Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!