Contest The Diary Game#61//Dari pilkada ke nasi kuning 🤦

Assalamualaikum syara meutuah 🤝

Salam hangat buat para ladies, semoga semuanya sehat dan bahagia selalu, senang bisa berada di sini dengan kontes yang sangat luar biasa, saya juga ingin mengajak beberapa wanita cantikku untuk berpartisipasi di kontes ini @ulfatulrahmah, @asiahaiss, @watii, @safridafatih, @megaaulia, @pencintabunga.

Hari ini sekolah di liburkan karena ada acara pemilihan gubernur dan bupati(Pilkada)di setiap daerah, dari pagi saya sudah bangun dan mengerjakan semua aktivitas rutin saya di pagi hari.

Mulai dari sholat subuh kemudian saya lanjutkan dengan menyiapkan sarapan untuk keluarga kecil saya, sambil memasak saya memasukkan kain kotor ke dalam mesin cuci dan segera mengoperasikannya, tak lama kemudian kain pun sudah siap di cuci dan sekarang saya kembali keluar untuk menjemurnya.

Di belakang rumah ada pohon Belimbing wuluh yang baru pertama kali berbuah dengan buahnya yang besar-besar dan sudah mulai bisa untuk di petik, niatnya mau membuat asam sunti daripada gugur dan terbuang sia-sia lebih baik saya olah saja supaya lebih berguna.

Belimbing yang sudah saya petik kemudian saya cuci dan saya jemur mengunakan plastik supaya cepat lebam apalagi hari ini cuaca yang lumayan cerah semoga saja bertahan sampai sore hari dan akan mengeringkan semua kain yang saya jemur 🤲.

Jam sudah menunjukkan pukul 10 pagi, dan saya pun bersiap-siap pergi ke TPS untuk melakukan pemilihan pilkada yang di laksanakan hari ini di setiap daerah, ternyata keadaan tidak seperti yang saya bayangkan, pemilu hari ini tidak berdesak-desakan, mungkin para warga tidak bingung saat memilih, untuk gubernur hanya ada dua Paslon sedangkan untuk bupati hanya ada satu Paslon.

Pulang dari TPS saya membeli jajanan dimsum, serta pisang goreng untuk anak saya, saat akan berangkat pulang teman saya menelpon untuk mengambil buah anggur yang di titipkan di salah satu toko daerah Pante breh, Alhamdulillah untuk rezeki hari ini, semoga teman saya selalu di mudahkan rezekinya oleh Allah SWT, amin....

Setibanya di rumah, tetangga saya kembali menanyakan perihal ayam saya yang mau di beli olehnya, sebenarnya sudah beberapa hari yang lalu di sibuk meminta ayam saya, yang katanya mau di sembelih untuk di bawakan (bukulah)untuk anak menantunya yang baru saja melahirkan, membawa bukulah merupakan suatu tradisi turun temurun yang masih di lestarikan sampai saat ini di tempat saya.

Ayam saya pun kena jual hari ini dengan harga perkilonya Rp 40rb, lumayanlah ada 3 ekor ayam dengan harga Rp 175 rb, kalo kita hidup di kampung ya seperti ini, ada peliharaan yang sewaktu-waktu bisa di jadikan uang, apalagi kalau keadaan lagi kepepet.

Jaman sekarang jangankan sama orang lain mau minjam uang, saudara sendiri pun susah untuk meminjamkan uang kepada kita apalagi kalau dilihat pontensi pemasukan uang tidak ada sama sekali, tapi bukan semua orang juga seperti itu, semua tergantung pada diri kita sendiri, kalau meminjam mudah mengembalikan mungkin orang tidak akan segan memberikan kita pinjaman.

Nah .....ada modelan orang senang meminjam tapi susah mengembalikan, itu siapa pun akan mencari alasan untuk tidak memberikan dari pada ujung-ujungnya malah bikin masalah. Maka dari itu janganlah kita suka berbangku tangan, berusaha sebisa mungkin untuk bisa menghasilkan walaupun tidak banyak setidaknya adalah merek-rek wkwkwk.

Sore hari kami membeli mie bakso, kebetulan ada kue bawang di rumah, di nikmati dengan mie bakso sungguh nikmatnya, pokoknya badan terus subur seperti tanaman yang di beri pupuk....ah....entahlah ngak dimakan sayang makanannya nganggur di depan mata, di makan juga sayang sama badan yang terus tumbuh ke samping 🤭.

Malamnya setelah anak -anak mengaji pulang anak saya yang bungsu minta di buatkan nasi kuning, waduh..... saya jadi malu kalau sampai tidak berhasil membuatnya, sungguh seumur hidup belum pernah melakukannya.

Akan tetapi untuk membuat anak saya senang akan saya lakukan juga, dia sangat setia menunggu saya memasak di dapur tetapi saat hampir selesai dia malah ke kamar dan ketiduran bersama dengan abangnya, untuk membangunkannya rasanya saya tidak tega, biarlah besok pagi saja dia makan nasi kuning buatan mamanya 😊.

Sekian partisipasi saya hari ini, terimakasih sudah meluangkan waktunya untuk membacanya.

Hormat saya
@suryati1