Media sosial dan kreativitas ?
Benar kata tetangga, “Sosial media itu gudangnya kesalahpahaman”. Galau dalam kata sampai menjadi kalimat itu bukan kegalauan, meskipun ada yang demikian. Bagi saya pribadi, mendapat inspirasi untuk membuat kalimat itu bukan hal yang mudah. Terkadang, kita harus merasakannya sendiri atau mendengar seorang teman berbagi pengalamannya. Dan saya lebih sering berada pada posisi kedua.
Nanti, kamu akan paham bahwa kepala yang berisi itu merupakan suatu bentuk anugerah. Menulislah selagi itu baik. Daripada ikut menceburkan diri dalam hirup pikuk hoax dan hate speech yang marak terjadi saat ini. Ikut komen tapi nggak paham apa akar permasalahannya, ikut menjudge padahal nggak tahu duduk perkaranya. Nggak perlu bersikap seperti hakim, kalau kamu nggak kuliah dijurusan hukum.
Jika tulisanmu itu baik dan bahkan bisa menginspirasi seseorang, nanti kamu sendiri yang akan merasakan ganjaran dan balasannya. Apalagi kalau seseorang yang mendapatkan inspirasi itu sampai mengakui terang-terangan padamu. Itu senangnya luar biasa, karena salah satu cara paling cepat untuk berbahagia ialah dengan menyenangkan orang lain.
Dan terakhir saya kutip dari ucapan Pidi Baiq; “waktu hanya akan membuatmu lupa, tapi tulisan hanya akan membuatmu ingat.”
Semoga bisa dipahami :)