Hidup Itu Beda
Aku pernah,
Duduk manis menanti kebahagiaan
Di balik jendela sambil menatap hujan
Dengan melontarkan pertanyaan
Aku pernah,
Mengharap sebuah harapan
Tidak, itu tidak palsu
Aku hanya mengharap cinta
Lalu suatu waktu,
Kau tak pernah lagi melihat kemari
Pergi dengan rasa tak menentu
Lalu,
Apa yang salah?
karena sungguh,
aku tak pernah ingin kehilanganmu
Hanya ada kekecewaan yang hanya mampu kubagi dengan hujan
Tentang karagu-raguan,
Tentang sakit karena kecewa,
Tentang luka karena permainan.
Dan,
Pada akhirnya, aku hanyalah seorang aku,
Dengan atau tanpa hadirmu.