PENGAGUM SENJA

in #sunset7 years ago

up.jpg

Ku tersenyum getir. Terlintas akan masalah yang menjenguk waktu, hingga akhirnya mampu kuusir. Kukagumi senja yang selalu hadir, yang dapat menghilangkan penat sejenak dan merehatkan jalan pikir. Teringat engkau wahai mentari yang telah menyemangati sejak pagi, walau beberapa saat kemudian segelintir orang mengeluh dengan nama Tuhan dan sebagian mencaci dengan berharap hujan, dan setelah hujan mereka mengharapkanmu kembali membentuk pelangi. Mentari, bisakah kau maklumi sifat kurang bersyukurnya manusia zaman ini?

Aku ialah pemikir senja.

Kukagumi senja yang ada, kupikir kini tak lagi sama. Teringat ketika kupandang jauh sekelompok burung camar yang terbang di awan. Walau sebenarnya aku pun tak yakin bahwa itu burung camar. Aku hanya menduga. Ah, anggap saja benar! Kini, burung camar tak lagi berkumpul dan bercengkrama di langit senja. Terkadang kutemukan sepasang dari mereka pada tali listrik hitam yang terjuntai panjang di antara tiang. Lagi-lagi, aku hanya menduga, bahwa keduanya adalah jantan dan betina, karena yang satu bercicit merdu seolah sedang mempesonakan lawan jenisnya. Namun kali ini, aku tidak akan menduga siapa yang bercicit dan siapa yang dipesonakan, jantan atau betina? Seperti itukah manusia dewasa ini? Hanya bercicit di suatu “tempat yang nyaman di ‘awan’ sana”? Tak lagi berbagi dan berkumpul bersama di dunia nyata? Pun iya, mereka berkumpul di dunia nyata akan tetapi mengambil kesempatan dan waktu untuk memasuki dunia ‘awan’nya.

Aku ialah perenung senja.

Lagi, kukagumi senja yang mulai beranjak hilang untuk mengganti malam. Otot senyumku menguntai, memandang takjub warna dominan jingga yang berkemas langit biru dan awan putih Cumulus. Sesekali langit senja mengizinkan kehadiran warna ungu milik awan Stratus. Momen ini menganalogikanku akan warna-warni kehidupan. Selalu ada hal yang berlawanan seperti pahit-manis, senang-susah/sedih, maju-mundur, dan masih banyak lagi yang membentuk warna tertentu dalam hidup. Usah risau akan kesulitan. Tiada jua per detik ia akan mengunjungi. Karena saat itu kemudahan sedang mengawasi dan menunggu saatnya untuk berkunjung, sebagaimana telah difirmankan Tuhan. Sama halnya jua akan senja, yang hari ini hadir mengukir senyumku berkemaskan kagum , esok dan lusa akan ada detik berujung masa dimana senja bukanlah senja, ketika keringnya bumi mengharapkan awan Cumulonimbus menurunkan hujan. Dan tak ayal, esok dan lusanya lagi senja hadir menghampiri, tanpa perlu meminta izinku untuk kembali mengukir kagumku.

Aku..

Penikmat senja, perenung senja, pemikir senja, pengagum senja...

(Lokasi foto: Lhokseudu, Leupung, Aceh Besar)up.jpg

Sort:  

Congratulations @alvydyza! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :

You published your First Post
You made your First Comment
You got a First Vote

Click on any badge to view your own Board of Honor on SteemitBoard.
For more information about SteemitBoard, click here

If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word STOP

By upvoting this notification, you can help all Steemit users. Learn how here!