#2019ChangePresident Vs #HeBusyWork--#2019GantiPresiden Vs #DiaSibukKerja
ENGLISH Peace be upon you, and Allah mercy and blessings How are you steemian friends today? Meet again @Febryrmadn
Still around the latest news that is currently a discussion of Indonesian society related aspirations of people who want a president that Jokowi not back up in pilkada 2019 next year.
The Jakarta Youth Movement held a leisurely stroll wearing a dress with # 2019GantiPresiden. So the conversation that happens to be a pro community with Jokowi wearing clothes #DiaSibukKerja, imagines not if alliances who have different interests and views meet in one place. Previously the police appealed to the Chairman of the Jakarta Youth Movement not to do the leisurely walk since the pro jokowi alliance also perform similar activities. But the counter-jokowi alliance continues to do the activity. The successful team mentioned that the activity is in the hands of other stakeholders and parties.
Chairman of the Jakarta Youth Movement denied the allegation, he said that the enthusiasm and spirit of the community that keep them doing the activity and no flag from any party during the activity took place.
In these activities there are events that become the problem now that the community pro jokowi got intimidation by society cons jokowi, and vice versa. Soon the activity continued the controversy between the two camps about the intimidation done from each interest.
In the video seen a number of people waving some money to man shirt #DiaBusy work. But the man replied that he was not paid.
"Not paid," he said with a look of fear in the crowd.
In addition to that man there are also other citizens who wear T-shirts #Diasibukkerja looked crying when got intimidation. In the video the woman is seen carrying a child. He even had to be separated and rescued by other citizens who were wearing # 2019GantiPresident.
Police suspect, intimidated citizens are separated from the big group.
In this activity, police deployed about 200 personnel for security.
Source: CNN INDONESIA
INDONESIA
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Apa kabar sahabat steemian hari ini ?
Bertemu lagi dengan saya @Febryrmadn
Masih seputar kabar terbaru yang saat ini menjadi perbincaangan masyaratat INDONESIA terkait aspirasi masyarakat yang menginginkan presiden yaitu Jokowi tidak kembali naik pada pilkada 2019 tahun depan.
Gerakan Pemuda Jakarta mengadakan jalan santai dengan memakai baju dengan tulisan #2019GantiPresiden. Yang jadi perbincangan yaitu kebetulan masyarakat yang pro dengan Jokowi memakai baju #DiaSibukKerja, terbayang bukan jika aliansi yang memiliki kepentingan dan pandangan berbeda bertemu dalam satu tempat. Sebelumnya polisi menghimbau kepada Ketua Gerakan Pemuda Jakarta untuk tidak melakukan jalan santai tersebut mengingat aliansi pro Jokowi juga melakukan kegiatan serupa. Tetapi aliansi kontra jokowi tetap melakukan kegiatan tersebut. Pihak tim sukses menyebutkan bahwa kegiatan tersebut di tunggaki pelaku kepentingan aliansi lain maupun partai parpol. Ketua Gerakan Pemuda Jakarta membantah tudingan itu, dia mengatakan bahwa antusias dan semangat masyarakat yang membuat mereka tetap melakukan kegiatan tersebut dan tidak ada bendera dari partai manapun saat kegiatan berlangsung.
Pada kegiatan tersebut ada kejadian yang menjadi persoalan kini yaitu dimana masyakat pro jokowi mendapat intimidasi oleh masyarakat kontra jokowi , begitu juga sebaliknya. Tak lama kegiatan terus terjadi kontroversi antara dua kubu tersebut soal intimidasi yang dilakukan dari masing-masing kepentingan.
Dalam video terlihat sejumlah orang melambai-lambaikan sejumlah uang kepada pria berkaos #DiaSibukKerja. Namun pria itu menjawab bahwa dirinya tidak dibayar.
"Enggak dibayar," ujarnya dengan raut wajah ketakutan karena dikerumuni banyak orang.
Selain pria itu juga ada warga lain yang mengenakan kaos #Diasibukkerja tampak menangis saat mendapat intimidasi. Dalam video terlihat perempuan tersebut membawa seorang anak. Ia bahkan harus dipisahkan dan diselamatkan oleh warga lain yang mengenakan #2019GantiPresiden.
Polisi menduga, warga yang diintimidasi terpisah dari kelompok besarnya.
Dalam kegiatan ini, polisi menerjunkan sekitar 200 personel untuk pengamanan.
Sumber : CNN INDONESIA