Mengapa ada hari makmeugang di aceh? Turunkan harga sië!! (daging)

in #aceh7 years ago (edited)

image

Marhabban ya ramadhan

Steemiaaan!!

puasa tinggal menghitung hari. Hari makmeugang tidak lama lagi. Harga daging di aceh khusus hari makmeugang melambung tinggi, tidak ada harga yang pasti. Tidak bergeser (turun) dari harga daging pelaksanaan ritual makmeugang di tahun-tahun sebelumnya. Walaupun leumöe (sapi), kerbau berjibun berbaris memenuhi jalan raya lintas barsela (barat selatan) aceh. Tak peduli siang ataupun malam. Bahkan supir L300 harus extra hati-hati berkendara di jalan lintas ini. harga daging tetap saja mahal. Bahkan mengalahi daging impor. Namun, itu bukan sebuah alasan menyurutkan niat orang aceh untuk memeriahkan hari makmeugang. Jadi, steemian yang terahmati, bersemangatlah mengumpulkan esbede untuk membeli daging makmeugang. Apalagi bagi yang sudah ber-maktuan atawa yahtuan, beli daging dobel sudah pasti

Sedikit referensi tentang meugang, dan sejarah kenapa makmeugang ada di aceh, sedangkan daerah-daerah lain (nusantara) bahkan tidak mengetahui adanya hari makmeugang seperti yang sudah menjadi adat istiadat masyarakat aceh.

Saya belum menemukan sumber yang jelas mengenai sejarah munculnya tradisi hari makmeugang dalam masyarakat Aceh. Kenapa hari makmeugang ini diadakan sehari sebelum memasuki bulan puasa, atau sehari sebelum hari raya idul fitri dan hari raya haji. Yang jelas, tradisi membeli daging di hari makmeugang adalah tabiat jika tak boleh di katakan wajib bagi orang aceh.

Kapan tradisi hari makmeugang ini mulai muncul dalam masyarakat Aceh? Menurut yg saya baca dalam Qanun Meukuta Alam qanun Undang-Undang Pemerintahan kerajaan Aceh masa Sultan Iskandar Muda berkuasa. Sejak hari itu sudah ada hari makmeugang di Aceh.

Hal itu kita ketahui, karena dalam Qanun Meukuta Alam itu disebutkan, pada saat menjelang hari makmeugang, Sultan mengintruksikan, menyuruh kepada geuchik seluruh Gampong di Aceh untuk mendata semua fakir miskin dan anak yatim yang ada dalam kampungnya masing-masing. Jumlah itu dilaporkan kepada kepala mukimnya masing2, jumlah fakir miskin dan anak yatim di tingkat mukim kemudian dilaporkan pada Uleebalang. Setelah itu Uleebalang melaporkan kepada Sultan di kerajaan Aceh.

Setelah Sultan menerima semua laporan jumlah fakir miskin dan anak yatim dari seluruh wilayah Uleebalang di Aceh, Sultan mengintruksikan atau memerintahkan kepala gudang logistik kerajaan memaketkan kebutuhan hari makmeugang untuk semua fakir miskin dan anak yatim berdasarkan jumlah data yg dikirim oleh Uleebalang seluruh Aceh tadi.

Dalam Qanun Meukuta Alam itu disebutkan, paket hadiah Sultan kepada fakir miskin dan anak yatim setiap menjelang hari makmeugang, terdir dari uang, makanan pokok (sembako) cukup untuk sebulan konsumsi selama bulan puasa, dan beberapa keperluan pakaian (kain). Semua hadiah dari Sultan itu harus sudah diterima oleh fakir miskin dan anak yatim paling lambat tiga hari sebelum hari makmeugang puasa, demikian pula sama dengan hari makmeugang hari raya.

Qanun Meukuta Alam juga menyebutkan, bila ada paket hadiah makmeugang itu yang tidak sampai pada fakir miskin dan anak yatim yang datanya sudah ada pada Sultan, maka yg bertanggung jawab adalah Uleebalang, dengan sangsi jabatan Ulee balang tersebut bisa dicabut oleh Sultan wilayah kekuasanya, atau memperkecil wilayah kuasanya.

Dengan aturan itu tidak ada korupsi dalam pembagian paket hadiah Sultan kpd fakir miskin dan anak yatim
pada setiap menjelang hari makmeugang di pemerintahan kerajaan Aceh.

Semua itu mengartikan, bahwa negara dimasa kesultanan Aceh memiliki tanggung jawab terhadap fakir miskin dan anak yatim, utk dapat bersama-sama berhari makmeugang dalam memasuki bulan suci ramadhan di Aceh.

pertanyaannya sekarang, Beranikah di raja nanggröe (pimpinan aceh) sekarang memasukkan anggaran makmeugang sebagai hadiah kepada fakir miskin dan anak yatim?
Bek kiraa keu kamöe njang jak intat sië keu maktuan dan yahtuan dilèe, untuk kami cukup tetapkan harga daging. Jangan kemahalan. Cukup untuk aneuk yatim dan fakir miskin saja.
Sang Payah tapeugot Qanun ilee, lagee njang di pugot sultan uröe jeh

Sort:  

Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by ricky firdiansyah from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.

If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.