Antara Islam, Aceh dan Seni Budaya
Sahabat Steemit semua, pada kesempatan ini saya akan posting tentang kaitan Islam di Aceh dan Seni Budaya.
Aceh dikenal dengan serambi makah, nama tersebut lahir karena Aceh merupakan daerah pertama berkembangnya agama islam, bahkan menurut riwayat dari kalangan Ulama, Aceh merupakan daerah pertama berkembanganya Agama islam di Asia Tenggara.
Islam masuk ke Aceh pada abat ke 7 M, langsung dari Arab. Namun dalam proses Pengislaman selanjudnya Orang-orang Islam indonesia ikut pro aktif mengambil peranan tentunya dalam menyiarkan Agama Islam secara damai di berbagai daerah di Indonesia bahkan ke Asia.
Berbagai cara dilakukan Oleh Ulama terdahulu dalam menyiarkan Islam, selain mendirikan tempat-tempat pendidikan Agama Islam, mereka juga kerap berdakwah di berbagai penjuru kota. Bahkan saat ini kesenian tersebut telah ditetapkan menjadi budaya masyarakat di Aceh.
Bahkan hampir di seluruh syair yang dilantukan dalam berbagai kesenian aceh, tidak terlepas dari bahasa yang sangat erat kaitan dalam Agama Islam, seperti syair didalam kesenian Rapa,i, dan juga sedati saman.
Dalam Syair rapai selalu diawali dengan memberikan salam, dalam lantunannya juga disebutkan mengucapkan salam merupakan Sunnah Rasul, untuk mempererat silaturrahmi antar manusia, dan begitu juga dengan berjabat tangan, juga dijelaskan dalam syair merupakan suatu bentuk kemuliaan, dalam menjaga persaudaraan berbangsa dan beragama.
Selain itu rapai uroeh saat ini sedang digalakkan kembali di Pemko Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara, Rapai juga memiliki berbagai cara main tersendiri,dan kaya akan irama. Dalam permainan irama kerap berganti dari satu irama dan keirama lain, yang dipimpin oleh sang kali dan dibantu oleh sang apet, agar setiap irama dapat dimainkan secara serentak.
Kesenian Rapai juga memiliki tatacara dan aturan yang kuat, salah sopan dan santu dalam permainan, mengikuti setiap alunan irama secara serentak yang dipimpin oleh kali, seperti irama alon laot, dan irama lainnya.
Bahkan dalam satu sejarah Aceh, penyebaran Agama Islam yang dilakukan oleh para Ulama terdahulu, seperti Sultan Malikussaleh di kerajaan Samudra pasai juga dengan menggunakan Rapai pase, dan juga oleh Syech Abdulkadir Jailani yang diyakinkan oleh masyarakat juga melibatkan kesenian Rapai, mungkin karena memiliki sejarah besar kesenian rapai sampai saat ini masih sangat masyur di Aceh, bahkan baru-baru ini kesenian Rapai dikota di kota Lhokseumawe telah mendapatkan Rakor Muri.
Begitu juga dengan Seni Budaya Saman, dalam seni saman syairnya duga memiliki kaitan erat dengan Agama Islam, karena setiap bahasa syair dalam kesenian saman memiliki arti dan makna yang sangat luas, yang dalam setiap Syair merupakan sebuah intisari yang dapat menjadi tauladani bagi ummat muslim.
Bahkan tari saman, bukan saja mendapatkan rakor muri, akan tetapi sudah sering tampil di berbagai efen kesenian mancan negara, selain lantunan syair yang sangat indah, didalam setiap gerak tari yang diperagakan selalu mengutamakan kekompakan. Dalam gerakan dalam tari saman dilakukan secara bersamaan, setiap gerak dalam tarian juga sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kesopanan, sehingga kerap memukau para penonton.
Dengan mengumpukan ribuan manusia dengan menggunakan kesenian, para Ulama-Ulama yang menyebarkan Agama, melakukan dakwahnya. Sehingga berkat Para Ulama terdahulu yang telah Bersusah payah dalam mengembangkan Agama mulia ini, sehingga seluruh ummat islam di tanah Air masih dapat menikmat betapa indahnya Nikmat Islam dan Iman dalam kehidupan.