From Aceh to Africa!
Menghabiskan masa kecil di #aceh Tamiang, aku kecil melihat dunia ini sebatas deretan pohon sawit, aliran sungai Kaloy dan banjir bandang yang datang setiap musim. Jalanan yang kerap rusak mampu menghambat imajiku akan keberadaan dunia luar yang warna-warni. Sesempit itu...
Di dusun aku tinggal, debu-debu musim kemarau beterbangan melapisi segala yang ia sapa. Di dusun aku tinggal hujan yang menderas di akhir tahun mencipta kubangan lumpur di jalanan yang semakin mengisolir kami.
Meski aku lalu diantar bapak bersekolah dan kuliah di luar Aceh Tamiang, aku masih tak punya bayangan akan menjejak tempat yang lebih jauh. Kota terjauh dalam jangkauan akalku adalah Banda Aceh.
Hingga lelaki itu datang di kehidupanku. Ia dengan percaya diri tinggi menawarkan mimpi-mimpi gila yang sebenarnya tak aku percaya sedikitpun. Aku hanya mengangguk karena aku jatuh cinta padanya. Ia punya poster besar berisi segala yang ia impikan. Salah-satunya adalah keliling dunia. Aku berkata padanya, "Wow, kamu sangat visioner!" Sedang hati kecil membatin "Ini sulit. Bagaimana kamu bisa pergi?"
Selang beberapa tahun, dia memang membawaku keluar Aceh menuju Jakarta, ibu kota yang dipenuhi ragam wajah. Tapi tetap saja, pernyataan akan keliling dunia itu terlalu berlebihan.
Hari ke hari, dia terus berkisah tentang tempat-tempat asing dan cara-cara yang bisa ia upayakan untuk ke sana. Aku masih mendengar tapi kepalaku tak lagi mengangguk. Aku mulai mendengar dengan cemberut. Nyatanya, aku mengasihaninya dengan ide-ide liar yang tak mau pergi dari kepalanya.
Kadang kala, kuberanikan diri untuk menghentak kesadarannya dengan berkata, "Meski tak melihat dunia luar, kita bahagia kok di sini. Kita sudah punya dunia kita sendiri." Ia menggeleng keras... membuat kesal. Apa semua laki-laki sekeras kepala dirinya?
Hari terus berlalu, poster di dinding mulai kusam. Tinta spidol yang awalnya terang, memudar. Cicak-cicak secara kurang ajar mondar-mandiri menjejak di sana meninggalkan noda. Aku pasrah tak berniat membersihkan noda itu.
Hingga suatu siang, ia menelepon dari kantor dengan suara bergetar.
"Kita akan ke Antananarivo."
"Kemana?"
"Madagaskar!"
"Madagaskar?"
"Ya.... itu di Afrika. Madagaskar akan menjadi permulaan. Kita akan kemana saja di dunia ini."
Dan inilah aku.... narsis di depan Baobab, pohon endemik Madagaskar yang berusia ratusan tahun tanpa tahu malu padahal sempat meragukan lelaki yang membawaku ke mari.
Tulisannya indah kakak,.
saya sampai terbawa ke dalam larik2 aksaranya😍
Makasih kan... masih belajar saya. Tulisan-tulisan kak @ettydiallova juga indah dan menaik
Tulisan Anda sangat renyah dan enak dibaca. Gaya bertutur yang Anda terapkan dalam tulisan ini membuat siapa saja yang membacanya bisa tertarik untuk terus mengikuti cerita yang Anda tulis.
Saya perhatikan Anda punya bakat menjadi seorang penulis hebat. Coba mulai perhatikan tanda baca dan penempatan tanda hubung yang kurang tepat, agar tulisan di atas semakin sempurna.
Bahasa tulisan Anda sangat puitis, indah, dan asyik. Isi paragraf tidak terlalu padat dan kalimat Anda tersusun ringkas, sehingga mudah dicerna.
Saya suka tulisan Anda ....
Terima kasih banyak pak @jharyadi, saya masih perlu belajar terus untuk menyusun kata dan mengolah ide... Komentar dan saran Bapak membuat saya merasa diapresiasi dan tersemangati untuk terus menulis. EYD dan tanda baca memang PR besar saya, akan saya sempatkan belajar lagi dengan tekun tentang itu.
Semoga tambah semangat dan semakin rajin berkarya.
Salam pena kreatif
Saya suka gaya bercerita @hayanufus yang mengalir, renyah, dan segar setiap katanya, seperti menyesap kopi hangat di waktu pagi. Saya merindukan tulisan-tulisan @hayanufus yang lain. Saleum dari Lhokseumawe.
Makasih banyak Bang Ayi. Komentar Bang Ayi mampu menerbitkan senyum pagi saya :) Jadi makin semangat berada di dunia steemit ini karena bisa bertemu orang baru dan belajar hal-hal baru...
Salam dari Depok yang mendung.
Jalan-jalan asyik, saya selalu ingin traveling dan merasakan indahnya negeri yang jauh.
Ubay kan udah pergi jauh juga... Moga bisa sering jalan-jalan ya Bay
Tag story, writing kayaknya lebih bagus kak untuk dimasukkan kedalam tagging.
Oo begitu saya belum terlalu mengerti tentang kategori tulisan bedasarkan tag ini bang... Terima kasih sarannya
Tulisan yg menarik. Berbakat jadi cerpenis.
Satu hal yg saya heran, pernah beberapa kali melihat pohon itu disekitar lhokseumawe
Makasih kak Muftee... Oya? Di daerah mana kak?
Cerita yang sangat menarik,..terlebih certa tersebut milik sendiri,
Makasih bang Arman.. setiap rang punya kisah masing-masing ya bang
Pohon itu sangat unik ya Kak? Madagaskar, mendengar namanya serasa seperti masuk dalam dunia dongeng.
Dongeng negeri peri ya Han ^^
Selamat @hayanufus
Kesabaran anda terbayar
Makasih @santiintan
Madagascar.... Negara pulau di benua afrika kan??
Iya bukan ya....