FONDASI METAFISIKA ACEHNOLOGI : INSAN KAMIL (I : 6)

in #aceh7 years ago

Pada bab ini, Jika kita bererbicara mengenai Insan Kamil, maka kita akan menyinggung mengenai tiga topik utama yaitu yang pertama adalah bagaimana proses kebersatuaan manusia dengan Allah, yang kedua mengenai konsep Nur Muhammad dan yang ketiga adalah konsep Cahaya Muhammad. Ketiga topik tersebut megantarkan kita pada studi tasawuf falsafi. Salah satu sarjana Aceh yang mengupas topik ini adalah Ahmad Daudy dalam karyanya ‘Allah dan Manusia dalam Konsepsi Syekh Nuruddin Ar-Raniry’.

Dalam bab ini, kita akan memfokuskan pembahasan mengenai konsep manusia sempurna(insan kamil). Daudy menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan insan kamil adalah : “ Manusia yang telah memiliki dalam dirinya hakikat Munhammad, atau juga disebut nur Muhammad, atau ruh Muhammad yang merupakan makhluk yang mula-mula dijadikan Allah, dan juga sebagai sebab bagi dijadikan alam ini.”

Konsep insan kamil, juga telah didefinisikan oleh Syeikh Abdul Karim ibn Ibrahim al-Jaili (1366-1430 M) yang menggali secara terperinci mengenai sosok insan kamil dalam karyanya insan kamil fi ma’rifah al-Awahir wa al-Awa’il. Konsep insan kamil dalam kitab tersebut tertulis : “Di antara manusia sempurna itu yang paling sempurna adalah Muhammad saw, beliau adalah satu-satunya manusia tersempurna si semesta alam ini, semua itu tercerminkan dalam akhlak (moralitas) beeliau, perkataan dan perbuataan beliau, serta ihwal (keadaan) pun konsesus beliau, pahami dengan betul bahwa Muhammad saw adalah hakikat Insan Kamil, adapun para kekasih Allah (dari para Nabi dan insan terkasih-Nya) sejatinya adalah pewaris kesempurnaan beliau.”
insan.jpg
Pada bab ini, pengarang daripada buku Acehnologi yaitu Kamaruzzaman Bustamam Ahmad berkesimpulan bahwa pemikiran mengenai insan kamil memberikan titik awal keberangkatan penciptaan seluruh makhluk di dunia ini. Karena itu, para sufi menelaah secara sistematik, mengenai konsep Hakikat Muhammad, Nur Muhammmad, dan Ruh Muhammad.