BERTAHAN DALAM HIDUP/ SURVIVE IN LIFE

in #aceh7 years ago

IMG-20180302-WA0001.jpgSeiring perkembangan zaman, mencari pekerjaan begitu sulit. harus bersaing dengan para pencari kerja yang selalu bertambah setiap tahun. Untuk mendukung itu ijazah tinggi sangat diperlukan. Tapi apa daya, jika hanya berijazah SMA ke bawah sulit mendapatkan pekerjaan. Ini adalah sebuah persoalan tentang pilihan hidup yang mungkin diambil secara sadar oleh pemulung. Tumpukan Sampah masyarakat kota dan sekitarannya adalah rezeki bagi para Mereka. Bau sampah buat mereka adalah teman. Pundi-pundi uang mereka bergantung sampah yang datang ke tempat pembuangan sampah sementara atau lebih tepatnya tempat penampungan sampah kota yang disediakan oleh Dinas terkait. Memang penghasilan yang didapat tidak seberapa, rasa syukur yang membuat mereka menghargai pekerjaan itu. Pekerjaan yang kerap dipandang sebelah mata oleh kebanyakan orang. sebagaimana kata salah satu Pemulung, “Sekarang ini semua sudah jadi duit. Bukan hanya botol, gelas, ember. Tali rafia saja sudah jadi duit. Hanya daun yang belum bisa jadi duit.” Begitu semangatnya mereka saat berkata seperti itu.
Setiap harinya para pemulung sampah ini bergulat diantara kerumunan lalat dan belatung demi sesuap nasi. Bukan pilihan mereka untuk hidup seperti ini, berbekal karung plastik untuk dapat menampung sampah lebih banyak, mereka berjuang di antara tumpukan sampah. Tak lupa perlengkapan lainnya seperti kail dan sepatu butut setia melindungi kakinya.penghasilan yang didapat seharian mencari sampah cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga,"Kerja seperti ini sudah menjadi rutinitas jika sudah dikerjakan belasan tahun.
Walaupun demikian beberapa dari mereka berhasil menyekolahkan anaknya hingga tamat SMA. Yang menarik lagi salah satu dari mereka berkata BAHWA IA LEBIH MEMILIH MENJADI PEMULUNG KETIMBANG JADI PENGEMIS. Saya berharap Semoga mereka selalu diberi kesehatan agar terus bisa menjalani pekerjaan tersebut, Toh apa yang mereka lakukan ini halal.

As the times progressed, looking for work was so difficult. must compete with the ever-increasing job seekers every year. To support that high diploma is necessary. But what is the power, if only low school certified down difficult to get a job. This is a question of the choice of life that the scavenger may have taken consciously. The pile of rubbish of the townspeople and its surroundings is the sustenance for the People. The smell of garbage for them is a friend. Their money coins depend on the garbage coming to the temporary garbage dump or rather the municipal waste shelters provided by the concerned Dinas. Indeed income is not how, the gratitude that makes them appreciate the work. Jobs are often overlooked by most people. as one of the Scavengers said, "Now it's all made up. Not just bottles, glasses, buckets. Raffia ropes have become money. Only leaves that have not been able to be money. "So their spirit when they say like that.
Every day these garbage collectors grapple among the swarm of flies and grubs for a bite of rice. Not their choice to live like this, armed with plastic sacks to accommodate more garbage, they are fighting among the piles of garbage. Do not forget other equipment such as hook and shoe faithfully protect his legs. The income earned all day looking for waste is enough to meet the needs of families, "Work like this has become a routine if it has been done a dozen years.
However some of them managed to send their children to high school. What's interesting is that one of them says THAT HE'S CHOOSING TO BE A PULLED CONSUMER LEADER. I hope that they are always given the health to continue to do the job, After all what they do is Halal.