RANUP LAM PUAN
dilakukan mempelai pria sewaktu bekunjung ke rumah mempelai wanita menjelang pernikahan
jaroe lon lapan lon beu'oet tujoh, Ranub lam Bungkoeh Lon joek keu gataa.
Adat jak ba ranub atau mengantar sirih adalah warisan indatu yang secara turun temurun, dan masih berkembang dalam adat perkawinan di Aceh hingga saat ini, jak ba ranub dilakukan seulangke sebagai utusan pihak keluarga linto baroe (pengantin pria) setelah jak keumalon/jak cah roet.
Jak ba ranub untuk mengikat hubungan dengan pihak keluarga calon dara baroe (pengantin wanita). Yang dibawa sirih, karena sirih memiliki makna memuliakan, dan keharmonisan.
Tatkala dilakukan jak ba ranup, antara seulangke (pihak ketiga/mak comblang) dan orang tua calon dara baroe membahas sampai ada kesepakatan tentang jadwal pernikahan, peresmian perkawinan dan lainnya
Sirih yg dibawa ketika jak ba Ranub adalah sirih disusun dengan hasil karya seni yg indah biasanya dilakukan oleh kaum hawa
Ranup mameh