Kontribusi Keilmuan Alumni Luar Negeri Di Aceh - Bab XXX (Vol. III)steemCreated with Sketch.

in #acehnologi6 years ago (edited)

Pada kesempatan kali ini, saya akan mereview tentang Kontribusi Keilmuan Alumni Luar Negeri di Aceh, yang ditulis oleh bapak Kamaruzzaman Bustaman-Ahmad, PH.D. dalam bukunya yang berjudul Acehnologi, volume 3.

images(2).jpg
Sumber: edukasi.kompas.com

Menuntut ilmu di luar negeri memang sudah menjadi tradisi di daerah Aceh dan setiap alumni pendidikan luar negeri pun sangat di diminati oleh masyarakat Aceh karna orang aceh sudah mempercayai bahwasanya alumni luar negeri tersebut melebihi ilmu yang ada dalam negeri. Kita dapat melihat dalam tradisi masyarakat Aceh apabila seorang anak hendak berangkat ke luar negeri untuk melanjutkan pendidikan maka tidak sedikit para orang tua melakukan syukuran atau dikenal dalam masyarakat Aceh dengan sebutan 'kanduri' untuk keberangkatan anak mereka. Syukuran atau 'kanduri' selain merupakan simbol atau sebagai kebiasaan yang dilakukan dalam masyarakat, 'kanduri' juga berfungsi sebagai upaya agar putra/putri mereka selamat sampai ke tempat tujuan maupun selamat sampai kampung halamannya nanti.

Berangkat pada era 1970-an atau sebelum Indonesia merdeka, para alumni luar negeri di Aceh memainkan peran yang sangat signifikan. Selain itu, mereka dapat juga menghasilkan karya-karya yang sampai sekarang masih dapat kita lihat. Selanjutnya, setelah terjadinya bencana Tsunami pada tahun 2004, maka terjadilah reproduksi para intelektual di Aceh baik dari luar pemerintah maupun dari pemerintah daerah sendiri yang mulai mengirimkan orang-orang Aceh keluar negeri untuk melanjutlan studi S-2 maupun S-3. Oleh karena itu disadari atau tidaknya penerima beasiswa akan mewarisi satu tradisi ilmu dan nilai dari negara yang telah mereka tempati. Dia akan menggunakan gaya ini dan disadari atau akan hal ini akan membawa dampak positif bagi mereka ketika mereka kembali ke kampung halamannya. Mereka akan selalu melihat masyarakat yang tidak sesuai dengan apa yang mereka lihat di Luar negeri.

Dari pembahasan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa Jaringan keilmuan di Aceh, secara historis dapat disamai oleh para ilmuan / ulama yang pernah menuntut ilmu dilaut Aceh. Studi ini telah menjelaskan bahwa tidak mungkin membangun Aceh, tanpa berhijrah melawan negeri. Oleh karena itu, harapan dan peluang untuk berkiprah di Aceh sangat diharapkan oleh para ilmuwan serta peran mereka tidak semestinya di pemerintahan saja namun harus ada juga di setiap tahap kehidupan masyarakat Aceh. Demikian review kali ini,semoga bermanfaat untuk semuanya.

Sort:  

Congratulations @andriansayuti! You have completed the following achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :

Award for the number of posts published

Click on the badge to view your Board of Honor.
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word STOP

Do you like SteemitBoard's project? Then Vote for its witness and get one more award!