Kosmologi Aceh - Bab XV (Vol. II)
Selamat pagi..
Cuaca kurang bersahabat, tapi tetap cocok buat mereview. Oke.. Sekarang, saya akan mencoba untuk mereview mengenai Kosmologi Aceh. Kosmologi berasal dari dua kata yaitu komos yang berarti alam, dan logos yang berarti ilmu. Kosmologi adalah suatu ilmu yang berkaitan dengan alam semesta. Perjalanan masa dari dulu hingga sekarang bagi suatu peradaban adalah suatu hal yang pasti, dalam perjalanan tersebut kita dapat mengikat manusia dengan kekuatan kosmik. Dengan kekuatan kosmik itu sendiri manusia akan dijadikan sebagai objek study dan juga tidak terlepas dari masyarakatnya. Namun, apabila masyarakat tidak tahu tentang kosmologi, maka masyarakat tersebut tidak mempunyai asas dalam membina pola pikir kosmik. Maka, oleh sebab itu, kajian mengenai kosmologi itu sangat penting dari eratnya keterkaitan dengan ilmu falsafah masa dulu. Namun, pada masa sekarang ini belum ada kajian yang mengenai falsafah Aceh, hal itu bukan bermakna rakyat aceh tidak pernah berpikir secara falsafah.
Di Indonesia sendiri kajian filsafat lebih kepada tradisi kefilsafatan jawa-hindu-bali sehingga tidak ada ruang untuk daerah-daerah lain untuk memberikan sumbangan yang signifikan terhadap kajian filsafat di negara ini. Sistem kefilsafatan dan sistem kosmologi didalam suatu peradaban itu tidak dapat dipisahkan karena kosmologi akan memberikan pengaruh pola pikir kefilsafatan. Dari semua hal inilah yang akan membantu rakyat Aceh terhadap sistem ilmu yang dibina untuk memahami falsafah Aceh. Maka dari itu, dengan mempelajari kosmologi akan memberikan kesan yang signifikan terhadap apa yang mempengaruhi suatu kepercayaan atau keyakinan yang dianut oleh manusia, baik itu diarahkan pada aspek kefilsafatan maupun didalam sistem religi yang dianuti oleh masyarakat tersebut.
Sumber : ella961019.wordpress.com
Penjelasan diatas memberikan gambaran beberapa hal mengenai kosmologi. Pertama, ilmu ini berkaitan dengan bagaimana asal-usul alam, struktur, kompenen, alam semesta. Kedua, mencari sebab-sebab mengapa manusia boleh berada di alam semesta mulai dari kehidupan duniawi hingga kehidupan kematian yang akan memperlihatkan bahwa persoalan kosmologi sangat berkaitan dengan pembentukan ilmu-ilmu religi yang ada didalam masyarakat. Kesimpulan dari semua review ini yaitu kosmologi adalah penjelasan tentang bagaimana manusia berjalan dimuka bumi, dengan memahami alam menjadi pengetauan, lalu diarahkan menjadi suatu keyakinan sehingga akan menjadi sistem kepercayaan.
Didalam ajaran Islam, kosmologi diterangkan berulang-ulang seperti kisah penciptaaan manusia, penciptaan malaikat, jin, iblis, penciptaan bumi dan langit, gunung, dan tentang kiamat dan masih banyak lainnya. Dari gejala-gejala tersebutlah menjadi asas kuat mengapa manusia perlu beriman kepada Allah swt.
Dari hal ini dapat dibayangkan jika tidak ada hal kosmik maka tidak ada informasi bagi manusia untuk mencari alasan pembenaran, mengapa harus menyakini dan harus beriman. Sistem kosmologi Islam juga pernah muncul di Aceh, karena Islam telah banyak memberikan sumbangan penting dalam pembentukan asas berfikir kajian kosmologi. Misalnya kuburan ulama juga memberikan bukti bagaimana sistem kosmologi yang terjadi di Aceh, seperti makam Syeikh Abdur Rauf As-Singkili. Makam ulama ini terdapat di tepi pantai Banda Aceh, dan makam Tgk.Chik Ditiro di tanoh Abe Seulimum dan juga makam Syeikh Syamsuddin As-Sumatrani di Melaka. Di daerah Melaka memang dijumpai beberapa pusara para pejuang Aceh ketika berperang melawan portugis. Tanah dan pembuktian menjadi hal penting bagi masyarakat tradisional, mengapa makam para ulama-ulama cenderung dikuburkan diatas bukit. Karena tanah yang tinggi merupakan kosmik maksudnya gunung dipandang sebagai salah satu pusat energi bumi.
Sumber : pergimulu.com
Banda Aceh merupakan kota yang dikelilingi oleh gunung dan lautan dan dianggap sebagai kota lembah penggunungan, endatu aceh akan berusaha untuk menyeimbangkan antara mikro dan makro kosmos yang ada disekitar mereka, karena energi gunung dan laut memberikan suatu kekuatan tersendiri bagi manusia. Nilai, etika, moral yang dibangun akan selalu berusaha untuk menyeimbangkan sistem kosmologi orang Aceh. Selain makam juga ada letak yang paling mengesankan adalah pola keselarasan situasi alam dan perkampungan di Aceh dan tata letak itulah yang memperlihatkan tata letak hubungan manusia dengan alam dan selain itu ada juga ‘’keunduri’’ yaitu hak yang diberikan kepada alam dan juga kepada manusia yang menempati posisi terhormat secara budaya dan religi. Demikian review di bab ini.