Sosiologi Aceh - Bab XVII (Vol. II)
Selamat sore.
Kali ini, saya akan membahas tentang Sosiologi Aceh. Setiap manusia itu tidak bisa hidup tanpa adanya bantuan manusia lainnya. Manusia memang berbeda karakter dan kepribadiannya, akan tetapi tidak mungkin bisa melanjutkan kehidupan tanpa adanya kehidupan bermasyarakat atau yang sering disebut kehidupan sosial. Dalam setiap aktivitas yang dilakukan oleh seseorang masyarakat pasti berbeda dengan masyarakat lainnya. Mereka mempunyai metode/cara tersendiri untuk menyelesaikan aktivitas tersebut. Tidak beda halnya dengan sebuah ilmu pengetahuan, dalam mempelajarinya juga mempunyai metode-metode untuk memperoleh ilmu tersebut. Walaupun begitu, segala aktivitas yang dilakukan itu pasti memerlukan bantuan orang lain atau bersama dengan orang lain. Karena kita manusia diciptakan bukan untuk sendiri - sendiri atau menyendiri, akan tetapi kita diharuskan untuk saling melengkapi, mengayomi, nasehat-menasehati, tolong-menolong dalam segala hal kebaikan.
Sumber: trendiilmu.com
Acehnologi dalam menemukan sosiologi Aceh itu sangat sulit ditemukan keberadaannya, sebab dengan mempelajari sosiologi, seseorang akan dipaksa untuk masuk kedalam ilmu sosiologi yang berkembang, sejak dari Eropa hingga perkembangannya sampai saat ini, sebab konsep sosiologi Aceh sekarang telah mengalami proses modernisasi. Namun, Sosiologi Aceh sering muncul di perkotaan, dikarenakan 'masyarakat baru' muncul di kota yang akan mengolah pola pikirannya supaya apa yang mereka inginkan tercapai, seperti teori kebutuhan.
Sedangkan di pedesaan ada ilmu lain yang sangat berhubungan dengan sosiologi Aceh, yaitu Antropologi. Sosiologi Aceh muncul karena adanya penjelasan-penjelasan dari suatu kejadian, artinya bahwa sosiologi itu muncul karena ada sesuatu yang menyebabkan dan disebabkan, sehingga akan muncul penjelasan dari suatu kejadian. Masyarakat sosial biasanya tak luput dari suatu hal yang berkaitan dengan adat atau kebiasaan daerahnya.
Sumber: budaya-indonesia.org
Seperti yang sedang kita bicarakan tentang sosiologi Aceh, masyarakat Aceh dalam sebuah acara pernikahan pasti ada hantaran untuk orang yang melangsungkan pernikahan atau sering disebut sebagai 'hidang' hidangan bagi kedua pasangan suami istri. Acehnologi dalam membangun sosiologi Aceh, melakukan dengan metode perbandingan dan sejarah, maksudnya adalah mementingkan perbandingan antara bermacam-macam masyarakat beserta bidang-bidangnya untuk memperoleh persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan serta sebab-sebabnya, yang bertujuan untuk mendapatkan petunjuk-petunjuk mengenai perilaku pada masyarakat masa lalu dan masa sekarang, dan juga masyarakat yang mempunyai tingkat peradaban yang berbeda atau yang sama.
Sedangkan melalui metode sejarah adalah peristiwa sosiologi apa saja yang terjadi pada masyarakat Aceh pada masa lalu dan pada masa sekarang. Sosiologi Aceh mudah untuk di pahami dengan cara menemukan atau menggali kembali bagaimana cara berpikir masyarakat Aceh yang sangat bersifat ke Acehan yang sudah berlalu dengan di padukan dengan masa sekarang, inilah yang digambarkan Acehnologi dalam bidang sosiologi Aceh. Demikian akhir dari bab ini.