ACEHNOLOGI ''MASA DEPAN DAYAH ACEH'' (VOLUME III:Bab31)
Pada kali saya akan me-review buku acehnologi tentang masa depan dayah aceh, dayah merupakan tempat menuntut ilmu yang sudah berdiri sejak lama di Aceh, dalam bab ini sudah saaatnya menentukan pilihan akankah dayah bertahan dengan tradisi ilmu pengetahuan yang sampai saaat ini masih diterapkan atau mulai memilih beradaptasi dalam ranha konterporer saat ini.dapat akan tetapimasa dayah di Aceh untuk saat sekarang masih dalam genggaman atau masih sangat maju sekali apalagi disaat ini semua daerah memiliki dayah yang sangat banyak.
Dayah sangat berhasil dalam membangun jiwa manusia yang dimulai dari pengesahan intelektual hingga spiritual, seperti dalam pembahasan bab ini penulis memaparkan banyak fakta yang bahwasannya dalam agama apapun mereka tetap menginginkan spirit keagamaan yang mendominasi dalam sebuah Negara, semaju-majunya suatu Negara mereka teteap tak sungkan membayar mahal demi hanya bertemu dengan spirit dalam kehidupan mereka. Dapat kiata tegaskan fondasi peradaban dunia adalah dunia spiritual. Maka jika di Aceh faktanya dalam sejarah reproduksi spirit ternyata banyak dihasilkan oleh para penuntut ilmudi dayah.namun yang jadi pertanyaan kita sekarang apakah dayah pada masa yang akan datang tetap cemerlang seperti saat ini? Mengingat bagaimana dunia akan berubah namun spirit keagamaan akan tetap dicari. Bahkan faktor agama masih menjadi hal yang penting dalam membangun kubu di kalangan Negara maju.untuk melihat bagaimana peran gerakan agama dimasa akan datang paling tidak ada 3 hal yang harus dicermati yaitu;
Tanah; konsel tanah tak dapat diabaikan bagaimana palestina memeperjuangkannya akan tanah tersebut, karena dapat dipahami suatu wilayah merupakan modal awal transfer spirit keagamaan terhadapa manudua yang mendiami tempat tersebut.
Kedua, hopes( harapan-harapan), hamper dapat dipastikan bahwa gerakan-gerakan keagamaan sealalu membawa harapan baru. Oleh sebab itu sepertinya orang Aceh masih bisa menitipkan hopesnya didayah, sebab mereka selain memiliki spirit dan pengembang ilmu pengetahuan islam, juga memeiliki jaraingan se-Aceh yang bisa dikategorikan sebagi sebuah gerakan agama dari masyarakat sipil.
Ketiga,sacrality(sakrslitas) yang merupakan tujuan dari penganut agama didunia ini, yaitu memepertahankan kesucian agama mereka.
Dayah akan tetap menjadi pusat spirit keagamaan yang harus kita pertahankan di Aceh, dayah harus tetap menjadi apa adanya dalam artian tetap dalam lembaga tradisional namun tetap ada tantangan terhadap cara merespon isu isu globalisasi yang akan datang.