Menganalisis Peradaban Suku Devayan Di Kabupaten Simeulue

in #acehnology7 years ago

Asal-usul suku devayan di aceh
Suku devayan adalah salah satu suku yang mendiami 5 kecamatan di kabupaten simeulu yaitu teupah barat, teupah timur, seumulu tengah, teupah selatan dan teluk dalam. Mereka diperkirakan mulai masuk ke Aceh pada 7000 tahun lalu. Akan tetapi pada pertengahan abad 18 Sebelum agama islam masuk ke Kabupaten Simeulue, masyarakat yang mendiami pulau ini hidup dalam bentuk persekutuan-persekutuan yang dipimpin oleh kepala suku. Wilayah yang didiami oleh Masyarakat disebut "bano" yaitu bano teupah, bano simolol, bano along, bano sigulai, dan bano leukon. Masing-masing kepala suku mempunyai otonomi sendiri dan tidak mempunyai hubungan dalam segi pemerintahan dan berjalan sendiri-sendiri. Suku devayan datang bersamaan dengan suku-suku di kepulauan pesisir sebelah barat pulau sumatra seperti nias, mentawai dan enggano. Karena itu ras suku devayan termasuk dalam ras mongoloid dengan ciri-ciri kulit warna kuning serta mata agak sipit lebih mirip dengan orang-orang dari suku nias.

Bahasa suku devayan
Bahasa Devayan umumnya digunakan oleh penduduk yang berdomisili di Kecamatan Simeulue Timur, Teupah Selatan, Teupah Barat, Simeulue Tengah dan Teluk Dalam. Seiring dengan perkembangan zaman penggunaan bahasa Devayan sebagai Identitas Masyarakat Kabupaten Simeulue khususnya Simeulue Tengah mulai memudar di tengah masyarakat terutama pada generasi muda. lebih buruk lagi seakan ada orang Simeulue Tengah tidak lagi mempunyai kebanggaan dalam berbahasa Devayan. Fenomena ini salah satunya disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya membudayakan bahasa Devayan. Masyarakat Simeulue tengah khususnya kalangan generasi muda lebih banyak membiasakan diri menggunakan bahasa Indonesia dalam pergaulan mereka sehari-hari.
Tradisi adat dan unsur sosial serta budaya
Tradisi berarti adat atau kebiasaan turun temurun dari nenek moyang yang masih dijalankan masyarakat.Tradisi berarti penilaian atau anggapan bahwa cara-cara yang telah ada merupakan paling baik dan benar.Tradisi yang yang maksud disini adalah tradisi penggunaan bahasa Devayan di kalangan masyarakat Simeulue Tengah dalam kehidupan sehari-hari. Kebudayaan Simeulue memiliki kebudayaan yang majemuk , hal ini merupakan suatu bukti bahwa suku devayan yang mendiami pulau Simeulue masih tetap menggunakan bahasa devayan meski mereka terdiri dari berbagai latar belakang budaya yang berbeda. Namun suku devayan tetaplah masih merupakan bagian dari suku yang ada di daerah Aceh, maka kebudayaan masyarakat suku devayan pada dasarnya diwarnai oleh budaya Aceh yang Islam.Namun pengaruh agama Hindu yang telah berurat berakar sebelum masuknya agama Islam masih ketat berpengaruh. Hal ini terlihat pada adat Istiadat, seni budaya dan acara spiritual lainnya dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Seperti hal nya dalam kesenian masyarakat suku devayan masih melestarikan kebudayaan mereka.

image
Secara umum kesenian yang ada pada masyarakat suku devayan sangat beragam diantaranya adalah selain seni Nanga-nanga ada juga nandong, buai, debus, dan kesenian Sikambang. Beberapa diantaranya memiliki kesamaan dengan kesenian diluar pulau Simeulue yaitu minang, Melayu, aceh dan pesisir sumatera. Hal ini disebabkan faktor akulturasi budaya.
Berikut ini adalah beberapa jenis kesenian tradisional yang masih tetap dilestarikan sampai saat ini adalah :

  1. Rafa’i Dabus
  2. Angguk
  3. Nandong
  4. Nanga-nanga
  5. Galombang

image

Budaya masyarakat yang masih tetap dilestarikan dalam rangka perayaan hari-hari besar islam dan acara lainnyamasih dapat kita lihat samapai saat ini seperti perayaan maulid Nabi Muhammah SAW, Kenduri Laot, Kenduri Blang, Tulak Bala.
Sementara untuk adat itu sendiri bagi masyarakat suku devayan merupakan sebuah kehormatan pada orang yang telah meninggal dunia (Wafat) yaitu almarhum Sultan Iskandar Muda. Sultan Iskandar Muda adalah sebagai lambang dari pemegang kekuasaan dalam pemerintahan kerajaan Aceh yang adil dan makmur dimasa kejayaanya. Adapun maksud dari kalimat hukom bak Syiah Kuala adalah sebagai simbol.
Selain dari itu ada juga istilah reusam bagi masyarakat suku devayan yang berarti pengurus bidang-bidang diplomatik, keprotokolan, dan etika. Biasanya urusan keprotokolan tersebut diurus oleh Kementerian Pertahanan atau angkatan perang dalam kerajaan Aceh dulunya.Pemegang jabatan tertinggi sebagai Menteri Pertahanan ditunjuk Panglima Tertinggi Angkatan Laut yaitu Laksamana. Oleh karena itu Laksamana dilambangkan sebagai pemegang urusan protokoler, diplomat atau hubungan luar negeri dan etika dengan sebutan Reusam Bak Lakseumana.
Bahkan dalam adat Adat mayarakat suku devayan maih tetap berpegang pada Syaria‘t Islam, Dalam kehidupan kemasyarakatan baik perkawinan, pertanian, dan kehidupan sosial lainnya peran adat dikabupaten Simeulue ini sangat dijalankan diantaranya adalah dalam adatPernikahan, Sarah Papar, Sunat Rasul (Khitan), Malaulu, Turun ke sawah, Kenduri Blang, Mendo'a Panen (shalawat), Kenduri Laut dan lainnya.bahkan mengenai pelanggaran, kecelakaan, pertengkaran, perkelahian diselesaikan melalui adat sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Mata pencaharian masyarakat suku devayan
Dalam hal mencari nafkah masyarakat suku devayan umumnya mengandalkan ladang pertanian. Masyarakat suku devayan umumnya bermata pencaharian bertani, Sebagaimana mata pencaharian yang telah ada secara turun temurun, kearifan masyarakat suku devayan juga dapat di lihat melalui aktivitas pertanian padi ini.salah satu aktifitas tersebut adalah upacara mangan ulun tinafa . Menurut sejarah dulunya nanga-nanga mehumasa ini sering dijumpai dalam suatu upacara adat Simeulue yang di kenal dengan upacara adat Mangan Ulun tinafa atau kenduri padi. Kegiatan ini dilakasanakan satu tahun sekali. Namun sangat disayangkan, upacara mangan ulun tinafa ini sudah jarang sekali dilaksanakan berikut penjelasan informan secara singkat mengenai upacara adat tersebut. Selain padi suku devayan juga banyak yang jadi petani kelapa sawit. Bahkan ada banyak perkebunan kelapa sawit seperti Perusahaan Daerah Kelapa Sawit (PDKS) yang terdapat di Kecamatan Teluk Dalam dan Teupah Selatan.

Nama :Fitri Yanti
Nim :150230054
MK : Acehnologi
Ruang:B

Sort:  

Very good 😊👍

Iya mksh,tapi baru belajar nulis juga 😁