ETNIS BUDAYA ACEH YANG MEMILIKI MULTI LINGUISTIK

in #acehnology7 years ago (edited)


Selamat sore kawan- kawan steemet,saya akan menjelaskan perbedaan bahasa aceh dari setiap wilayah aceh berikut keteragannya.Aceh memang suatu daerah yang memiliki ragam daya tarik yang tak habis-habisnya bila dikaji. Selain sebagai daerah model syariat di Nusantara, Aceh juga memiliki daya manis bila dilihat dari ragam bahasanya.
Aceh terdiri dari 9 bahasa yang dimulai dari suku Aceh (mayoritasnya itu sendiri), Tamiang (Kabupaten Aceh Timur Bagian Timur), Alas (Kabupaten Aceh Tenggara), Aneuk Jamee (Aceh Selatan), Aneuk Laot, Gayo (Aceh Tengah), Simeulue dan Sinabang (Kabupaten Simeulue)wilayah aceh. Masing-masing suku mempunyai budaya masing-masing,dan bahasanya pun berbeda-beda pikiran di suatu suku masing-masing.
Setiap perwilayah memiliki bahasa tersendiri,dan bahkan juga beberapa bahasa yang diantaranya sudah jarang kita dengar di telinga masyarakat aceh,dan bahasa yang digunakan di prediksi akan lenyap atau pun segera hilang dari muka bumi ini nah seperti bahasa haloban yang memiliki banyak persamaan dengan bahasa Devayan di pulao simeulue dan kepulan banyak singkil.
Dan Berikut penjelasannya 9 Bahasa yang ada di wilayah Aceh dari dulu sampai zaman sekarang,zaman sudah
Bahasa Aceh
Bahasa Aceh merupakan bahasa yang sangat banyak digunakan oleh masyarakat aceh tersendiri pada umumnya, masyarakat aceh hampir 80% dari total penduduk rakyat aceh sudah menggunakan bahasa aceh untuk berbicara bahasa aceh dalam kehidupan sehari-hari . Bahasa aceh memiliki bahasa yang berbeda-beda dari wilayah aceh, seperti bahasa aceh pidie jaya , aceh besar(banda aceh) atau aceh selatan serta aceh utara, bahasa yang akan menjadi suatu perbedaan seseorang bila sedang berbicara bahasa aceh,atau sedang berkomunikasi satu sama lain.maka dari itu kita tau mana perbedaan wilayah aceh
Bahasa Aneuk Jamee
Bahasa aneuk jamee berasal dari bahasa Aceh Selatan dan Aceh Barat Daya dan masih juga menjadi bahasa sehari-hari dalam berbicara bahasa aceh . Bahasa Jamee juga sering di istilahkan dengan bahasa Baiko karena sangat banyaknya kosa katanya dalam berbahasa jamee memiliki huruf vokal (o).jadi perbedaannya sudah jelas

Bahasa Kluet
Bahasa Kluet merupakan bahasanya Ibu bagi seluruh masyarakat Suku Kluet yang mendiami beberapa kecamatan di Aceh Selatan. Bahasa ini berpusat di beberapa daerah seperti daerah Kluet Utara, Kluet Tengah, Kluet Selatan dan Kluet Timur.yang beribukota di tapak tuan.
Bahasa Alas
Bahasa ini kedengarannya lebih hampir mirip dengan bahasa yang digunakan oleh etnis Karo di Sumatera Utara. Masyarakat yang tinggal kabupaten tersebut yaitu Aceh Tenggara, dari sepanjangnya wilayah gunung Leuser, dan penduduk di sekitaran hulu sungai Singkil di kabupaten Singkil itu sendiri, merupakan masyarakat penutur asli dari bahasa Alasnya.
Bahasa Gayo
Bahasa gayo pun dikirakan sebagai suatu bahasa yang erat ada kaitannya dengan bahasa Melayu kuno, meskipun kini cukup banyaknya kosakata kalimat bahasa Gayo yang telah bercampur aduk dengan bahasa Aceh. Bahasa Gayo merupakan bahasanya ibu bagi semua masyarakat Aceh yang tinngal di kabupaten Aceh Tengah, sebagian kecil wilayah Aceh Tenggara, ada pun wilayah Lokop di kabupaten Aceh Timur. Bagi kebanyakan orang luar masyarakat Gayo, bahasa itu pun mengingatkan kita bahwa mereka akan ke alunan-alunan yang sangat merdu dari syair-syair kesenian didong dan pemandangan alam di gayo .
Bahasa Haloban
Bahasa Haloban adalah salah satu bahasa daerah Aceh yang digunakan oleh masyarakat di kabupaten Singkil, khususnya mereka yang mendiami Kepulauan Banyak, terutama sekali di Pulau Tuanku. Jumlah penutur bahasa Haloban sangat sedikit dan jika uapaya-upaya untuk kemajuan, pengembangan serta pelestarian tidak segera dimulai, dikhawatirkan suatu saat nanti bahasa ini hanya tinggal dalam catatan-catatan kenangan para peneliti bahasa daerah.
Bahasa Devayan
Seperti bahasa Kluet pula, tentang informasi bahasa Singkil, terutamase sekali dalam bentuk penerbitan yang masih sangat terbatas. Bahasa ini adalah bahasa ibu bagi setengah masyarakat di kabupaten Singkil. Dikatakan setengah karena kami dapati ada sebagian lain masyarakat yang tinggal di kabupaten Singkil ada yang menggunakan bahasa Aceh, bahasa Aneuk Jamee,dan ada yang menggunakan bahasa Minang, dan ada juga yang menggunakan bahasa Dairi (atau disebut juga dengan bahasa Pakpak) khususnya di wilayah pedagang dan juga pelaku bisnis di wilayah Subulussalam.

Bahasa Simeulu
Bahasa Simeulue adalah salah satu bahasa daerah Aceh yang merupakan bahasa ibunya bagimasyarakat di pulau Simeulue dengan jumlah penuturnya sekitar kurang lebih59.000 orang. Bahasa ini memiliki dua bahasa, yaitu bahasa Devayan yang digunakan di wilayah kecamatan Simeulue Timur, Simeulue Tengah dan di kecamatan Tepah Selatan, serta bahasa Sigulai yang digunakan oleh masyarakat di wilayah kecataman Simeulue dan wilayah kecamatan Barat dan kecamatan Salang.
Bahasa Tamiang
Meskipun masih bagian dari daerah Aceh, bahasa yang digunakan masyarakat Aceh Tamiang sangat jauh berbeda dengan bahasa Aceh pada umumnya. Mereka memiliki variasi yang lebih condong ke arah bahasa Melayu dibanding bahasa Aceh.Bahasa Tamiang (dalam bahasa Aceh disebut bahasa Teumieng) merupakan variant atau bahasa Melayu yang digunakan oleh masyarakat kabupaten Aceh Tamiang (dulu di wilayah kabupaten Aceh Timur), kecuali di kecamatan Manyak Payed (yang merupakan wilayah bahasa Aceh) dan kota Kuala Simpang (wilayah bahasa campuran, yakni bahasa Indonesia, bahasa Aceh dan bahasa Tamiang). Hingga saat ini cita rasa Melayu masih terasa dan sangat kental dalam bahasa Tamiang.
Sekian terima kasih wassalam

REZA ZULFAHMI
ANTROPOLOGI
150230029
semester v

Sort:  

Very nice 👍😊