Good morning Bener Meriah/Selamat pagi Bener Meriah (Bilingual)
ENGLISH
One morning in October Last year, at 07:00 am, I traveled for a marketing survey to Bener Meriah, District - Aceh Province.
Bener Meriah is a district previously located in the district of Aceh Tengah - Aceh Province, then in the year 2003 with the legal basis of Law No. 41 then formed Bener Meriah District which oversees 10 Sub District and 232 Villages with an area of 1941.61sq and has a population 4,874 Souls with details 2,545 Men and 2,331 Women located in the Gayo highlands.
The name Bener Meriah is derived from the Gayo language with the meaning of "Pleasant Plateau" and also the name of a cast member Linge kingdom that is set as the name of Gayo Coffee-producing Regency is with the capital District Simpang Tiga Redelong.
To go to Bener Meriah, I traveled by motorbike through KKA road, a nearby alternative road from Aceh Utara and crossed sala mountain with 83 Kilometer distance or less than 2 hours I have entered Bener Meriah Regency.
KKA Highway
The first district I encountered in Bener Meriah District after passing Nisam Sub-district Antara - Aceh Utara, is Permata Subdistrict with its capital Buntul, then Subdistrict Bener Kalipah (Mount Musara) and after that I arrived at Bukit Subdistrict which is the Capital District of Bener Meriah Regency.
Jalan ke Pondok Baru
After passing through 3 out of 10 subdistricts in Bener Meriah, from Bukit Subdistrict, there are 3 subdistricts in Bener Meriah located far in the subdistrict Bandar (Pondok Baru) with paved road condition and after that we will take a less good path to District of Mesidah (Wir Tingkem) and the last is the Main Syiah Sub-district (Samar Kilang) bordering the Subistrict of Paya Bakong - Aceh Utara district.
At the intersection of Jalan Simpang Tiga Redelong
Capital of Bener Meriah Regency, Simpang Tiga Redelong from the top of the hill
However, because there was no duty to do there and my survey duties were only in the Capital of Bener Meriah Regency, after the survey was completed I went back to Aceh Utara via Bireuen - Takengon road, across Rembele Airport to Wih Pesam Subdistrict (Pante Raya) to the North to Subdistrict Timang Gajah (Lampahan) continue to Subdistrict Gajah Putih (Reronga) fruit producer alpokat and finally reached the Gate District Bener Meriah from the south of the District Bireuen the Subsistrict Pintu Rime Gayo (Blang Rakal) then leave the Bener Meriah regency cool and beautiful
Rembele Airport Road
Pante Raya (Wih Pesam)
The End
INDONESIAN
Suatu pagi di bulan Oktober Tahun lalu, pukul 07:00, saya melakukan perjalanan untuk survei marketing ke Kabupaten Bener Meriah - Provinsi Aceh.
Bener Meriah adalah sebuah Kabupaten yang sebelumnya berada dalam wilayah Kabupaten Aceh Tengah - Provinsi Aceh, lalu pada Tahun 2003 dengan dasar hukum Undang- Undang Nomor 41 maka terbentuklah Kabupaten Bener Meriah yang membawahi 10 Kecamatan dan 232 Desa dengan luas daerah 1.941,61 Km2 dan berpenduduk 4.874 Jiwa dengan rincian 2.545 Laki-laki dan 2.331 Perempuan terletak di dataran tinggi Gayo.
Sebutan Bener Meriah berasal dari bahasa Gayo dengan makna "Dataran tinggi yang menyenangkan" dan juga nama dari seorang pengeran kerajaan Linge yang di tetapkan sebagai nama Kabupaten penghasil kopi Gayo ini dengan ibukota Kabupatennya Simpang Tiga Redelong.
Untuk menuju ke Bener Meriah, saya menempuh perjalanan dengan sepeda motor melalui jalan KKA, suatu jalan alternatif terdekat dari Aceh Utara dan melintasi gunung sala dengan jarak tempuh 83 Kilometer atau kurang dari 2 jam saya sudah memasuki Kabupaten Bener Meriah.
Kecamatan pertama yang saya jumpai di Kabupaten Bener Meriah setelah melewati Kecamatan Nisam Antara - Aceh Utara adalah Kecamatan Permata yang beribukota Buntul, lalu Kecamatan Bener Kalipah (Gunung Musara) dan setelah itu sampailah saya di Kecamatan Bukit yang merupakan Kecamatan Ibukota dari Kabupaten Bener Meriah.
Setelah melalui 3 dari 10 Kecamatan di Bener Meriah, dari Kecamatan Bukit, ada 3 Kecamatan di Bener Meriah yang terletak jauh dipedalaman, yaitu Kecamatan Bandar (Pondok Baru) dengan kondisi jalan beraspal dan setelah itu kita akan menempuh jalan yang kurang bagus untuk menuju Kecamatan Mesidah (Wir Tingkem) dan terakhir adalah Kecamatan Syiah Utama (Samar Kilang) yang berbatasan dengan Kecamatan Paya Bakong - Aceh Utara.
Namun, karena tidak ada tugas kesana dan tugas survei saya hanya di Ibukota Kabupaten Bener Meriah, maka setelah survei selesai, saya pulang kembali ke Aceh Utara melalui jalan Bireuen - Takengon, dengan melintasi jalan Bandara Rembele menuju Kecamatan Wih Pesam (Pante Raya) lalu berbelok ke arah Utara menuju Kecamatan Timang Gajah (Lampahan) terus ke Kecamatan Gajah Putih (Reronga) penghasil buah alpokat dan terakhir sampai di Gerbang Kabupaten Bener Meriah dari arah Selatan Kabupaten Bireuen yaitu Kecamatan Pintu Rime Gayo (Blang Rakal) selanjutnya meninggalkan Kabupaten Bener Meriah yang sejuk dan asri
Lampahan
Reronga - Gajah Putih
TAMAT
Hallo @marzukidewantara, apa kabar? Kami telah upvote yah..
memang bg @marzuki han soe ek koh..hehehe.
Hehe bisa aja @fackrurrazi terimakasih votenya
Ups Khabar baik @puncakbukit, kemana aja...hmm..ok i vote to
Sudah saya Follow, Upvote. Postingan yang menarik. Saya suka, perbanyak lagi artikelnya dan kembangkan lagi tulisannya. Semangat dan terus berkarya. Ikuti saya @amirdesaingrafis
Saya hadir om...
Udah vote+follow+coment juga.
Salam kenal saya menunggu anda di halaman long beh @jubagarang
Hadir om
Mantap om