Bahaya Penyalahgunaan Air

in #air6 years ago

Masih teringat tentang topik krisis air yang saya baca beberapa waktu lalu. Di sana juga disampaikan, kalau air bisa digunakan sebagai senjata mematikan. Saya sendiri kurang sadar akan hal itu, karena selama ini senjata mematikan dalam benak saya adalah senjata seperti nuklir dan senjata biologi. Padahal sebenarnya air juga bisa digunakan sebagai senjata yang tak kalah mengerikan. Air sumber kehidupan, ketika disalahgunakan, air tak hanya bisa merugikan manusia, namun juga makhluk hidup lainnya.

Sebagai orang yang mempelajari soal pengolahan air, saya kurang peka dengan penyalahgunaan air. Ternyata air bisa dijadikan sebagai suatu alat untuk merugikan banyak orang. Saya ingat, dulu salah satu dosen yang ahli dalam bidang pengolahan air bersih pernah berbagi pengalaman. Saat ia berkunjung ke salah satu pengolahan dan penyaluran air bersih di Singapura. Katanya tidak sembarang orang bisa masuk ke sana. Hanya orang tertentu seperti petugas atau orang lain yang sudah memiliki izin. Sebelum masuk, pemeriksaan dilakukan sangat ketat. Dari ujung kaki sampai kepala, untuk memastikan pengunjung tidak membawa benda asing. Karena bisa jadi pengunjung ada niat jahat dan menjatuhkan racun ke dalam reservoir air misalnya sianida. Jika hal tersebut terjadi, satu negara bisa tewas dalam sekejap.

Penyalahgunaan air lainnya adalah untuk kepentingan personal atau kelompok. Dimana dengan sengaja memutus pasokan air bersih untuk suatu daerah. Ketika daerah tersebut kekurangan air bersih, tentu masyarakatnya terpaksa mengkonsumsi air yang tercemar. Sehingga berbagai penyakit tak dapat dihindari. Memutuskan pasokan air bersih, membuat air bersih langka, sehingga air bersih dijual dengan harga yang sangat mahal. Hal tersebut tentu sangat kejam dan sangat tidak manusiawi.

Bicara soal air, dulu penyalur air bersih di daerah saya sering mendapatkan protes dari penduduk. Karena pasokan air sering macet, ketika musim hujan tiba, terkadang air yang disalurkan keruh, penduduk juga sering mendapati kodok atau lintah di dalam meteran air mereka usai hujan lebat. Dari mana datangnya hewan tersebut? Bisa jadi pengawasan dan sistem pengelolaan air bersih yang kurang baik. Sehingga hewan tersebut bisa masuk ke dalam reservoir air, dan terbawa hingga ke rumah penduduk. Sebenarnya selain menjijikkan, bangkai hewan tersebut bisa mengkontaminasi air dan membahayakan kesehatan. Bayangkan jika hewan tersebut membusuk dalam air, tentu akan banyak bakteri patogen yang mengkontaminasi air. Sehingga bisa membayakan penduduk yang mengkonsumsinya.

Lama kelamaan, penduduk di daerah saya sudah tidak berlangganan air bersih lagi. Mereka kebanyakan membuat sumur bor sendiri. Sebenarnya itu juga tidak baik. Karena mengambil air dari sumber air tanah bisa menghabiskan stok air tanah. Seperti yang diketahui, air tanah sangat lama untuk terisi kembali. Ketika air tanah menipis, permukaan tanah bisa menurun beberapa tahun kemudian. Coba saja perhatikan, pada saat pertama kali dibor, air akan melimpah, lama kelamaan, beberapa tahun kemudian, air yang keluar akan semakin berkurang debitnya. Tak menutup kemungkinan, suatu saat air tersebut akan berhenti keluar, karena stok di dalam tanah sudah habis.

Sangat disayangkan, padahal di daerah sini masih banyak mata air pegunungan dan sumber air permukaan. Namun, minimnya teknologi membuat itu semua jadi mustahil. Padahal untuk mengolah air tawar yang jernih, tidak diperlukan biaya dan teknologi semahal dan secanggih mengolah air laut menjadi air bersih. Tapi apalah daya, saya juga belum punya ilmu dan kekuatan yang cukup untuk mengubah keadaan. Hanya bisa berharap, semoga suatu hari nanti semua orang jadi lebih peka terhadap pentingnya air, agar tidak disalahgunakan.


![image]()*image made using **Canva** App for Android*