Bilingual : "The Greatest Wooden Qur'an In The World" - (Al-Qur'an Ukir Kayu Terbesar Di Dunia)
Palembang, besides being famous for its musi river and Ampera bridge as well as its distinctive culinary empek-empek, now Palembang is also known as the world's largest Qur'an made of woodcarvings with distinctive carvings typical of Palembang.
The idea of making the calligraphy of the Qur'an made of wood carving came from an ustadz who now also serves as a member of the People's Representative Council namely Ustadz Syofwatillah Mohzaib.
The idea to make the Qur'an with this wooden carving was solved after he completed the making of one of the doors in the grand mosque of Sultan Mahmud Badaruddin Palembang with the carved surah Al Fatihah beautifully carved in Palembang carving ornaments, and on display in March of 2002 coincided with celebration of the Islamic New Year.
The idea of making this giant Qur'an was delivered by him to one of the administrators of the great mosque of Palembang in the hope of getting support and volunteers to sponsor the making of the giant Qur'an.
During the making of calligraphy Al-Qur'an with wood carving there are many obstacles, ranging from funds to raw materials in the form of wood tembesu.
The high price of wood from year to year make the process of engraving the verses of Al-Qur'an faltered.
Election of wooden material due to tembesu tembesu wood has good quality and durability strong, in addition to the amount of wood encountered in many woods in Sumatra Sumatra, especially South Sumatra.
According to a source mentioned:
Before engraved on the board, the verse of Al Quran was first written on paperboard, then this paper was traced on oil paper, before the writing of the verses of Al Quran on cardboard paper is corrected by pentashih team, so that if something goes wrong repaired.
Then the oil paper is affixed to the board that has been prepared, letters on the oil paper is a hint of the form of calligraphy letter of the Qur'an that should be carved, in writing calligraphy verses of Al Quran with this engraving form, the author uses kind of Khat Nashki standard letter or calligraphy written Al Quran, which is used as a standard issue of Saudi Arabia and the Ministry of Religious Affairs of Indonesia, For tajwidnya, the author uses the standard tajwid Ministry of Religion of Indonesia.
On the edge of the pages of the Qur'an is given a frame with carvings and color ornaments typical of Palembang. the piece of the Qur'an itself has a size of 177 cm x 140 cm with a thickness of 2.5 cm.
Although completed and before the engraving has been several times in the correction, but the errors are still encountered after the engraving process, ranging from lack of letters or upside down to the punctuation layout error.
In 2012 to coincide with the conference of Parliament of the Union of OIC Mamber State / State Unity State (Organization of Islamic Conference) on 25-30 January 2012 in the city of Palembang, a giant Qur'an with wood carvings in the official by President Susilo Bambang Yudhoyono who in its attendance and its inscription was signed by 50 representatives of PUIC / OIC member countries.
On that same day the giant Qur'an was crowned as the world's largest Qur'an made of wood carvings.
With the inauguration of Bayt Al-Qur'an Al Akbar located on Street of Pangeran Sido Ing Lautan Lrg Budiman, No 1009 Kelurahan 36 ilir Gandus Palembang Sub-district, then Bayt Al-Qur'an Al Akbar is official as a religious tourism destination, only with pay entrance ticket for Rp.5000, - visitors can see the beauty of calligraphy Al-Qur'an in wood carvings with ornaments typical of Palembang.
Photo Galery
Indonesia
Palembang, selain terkenal dengan sungai musi dan jembatan Ampera serta kulinernya yang khas yaitu empek-empek, kini Palembang juga dikenal dengan Al-Qur'an terbesar di dunia yang terbuat dari ukiran kayu dengan nuansa khas ukiran khas Palembang.
Ide pembuatan kaligrafi Al Qur'an yang terbuat dari ukiran kayu ini muncul dari seorang ustadz yang kini juga menjabat sebagai anggota dewan perwakilan rakyat yaitu ustadz Syofwatillah Mohzaib.
Gagasan untuk membuat Al-Qur'an dengan ukiran kayu ini tercerus setelah beliau menyelesaikan pembuatan salah satu pintu di masjid agung Sultan Mahmud Badaruddin Palembang dengan ukiran surah Al Fatihah yang terpahat indah dalam ornamen ukiran Palembang, dan di pamerkan pada bulan Maret tahun 2002 bertepatan dengan perayaan tahun baru Islam.
Ide pembuatan Al-Qur'an raksasa ini disampaikan oleh beliau kepada salah satu pengurus masjid agung Palembang dengan harapan mendapatkan dukungan dan relawan untuk mensponsori pembuatan Al-Qur'an raksasa tersebut.
Selama pembuatan kaligrafi Al-Qur'an dengan ukiran kayu terdapat banyak kendala, mulai dari dana hingga bahan baku yaitu berupa kayu tembesu.
Mahalnya harga kayu dari tahun ke tahun membuat proses pengukiran ayat-ayat Al-Qur'an tersendat.
Pemilihan bahan kayu tembesu dikarenakan kayu tembesu memiliki kualitas yang baik dan daya tahan yang kuat, selain itu jumlah kayu tembesu banyak di jumpai di hutan Sumatera khususnya Sumatera Selatan.
Menurut sebuah sumber menyebutkan :
Sebelum diukir diatas papan, ayat ayat Al Quran terlebih dahulu ditulis di atas kertas karton, lalu tulisan ini dijiplak diatas kertas minyak, sebelumnya tulisan ayat Al Quran diatas kertas karton ini dikoreksi oleh tim pentashih, sehingga jika terjadi kesalahan bisa langsung diperbaiki.
Kemudian kertas minyak tersebut ditempel keatas papan yang sudah disiapkan, hurup-hurup diatas kertas minyak ini menjadi petunjuk bentuk hurup kaligrafi ayat Al Quran yang harus diukir, dalam menulis kaligrafi ayat Al Quran dengan bentuk ukiran ini, Penulis menggunakan jenis hurup atau kaligrafi Khat Nashki standar tulisan Al Quran, yang dijadikan standar terbitan Arab Saudi dan kementerian Agama RI, Untuk tajwidnya, penulis menggunakan tajwid standar Kementerian Agama RI.
Pada tepi kepingan halaman Al-Qur'an diberi bingkai dengan ukiran dan warna ornamen khas Palembang.
Kepingan Al-Qur'an itu sendiri memiliki ukuran 177 cm x 140 cm dengan ketebalan 2,5 cm.
Meskipun telah selesai dan sebelum pengukiran telah beberapa kali di koreksi, namun kesalahan tetap saja ditemui setelah proses pengukiran, mulai dari kekurangan huruf atau terbalik hingga pada kesalahan tata letak tanda baca.
Pada tahun 2012 bertepatan dengan di selenggarakan konferensi Parlement Union of OIC Mamber State / Persatuan Negara Negara (Organisasi Konferensi Islam) pada tanggal 25-30 Januari 2012 dikota Palembang, Al-Qur'an raksasa dengan ukiran kayu di resmikan oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang di hadiri dan prasasti nya ditandatangani oleh 50 perwakilan negara anggota PUIC / OKI. Pada hari itu pula Al-Qur'an raksasa ini dinobatkan kan sebagai Al-Qur'an terbesar di dunia yang terbuat dari ukiran kayu.
Dengan diresmikannya Bayt Al-Qur'an Al Akbar yang terletak di Jalan Pangeran Sido Ing Lautan Lrg Budiman, No 1009 Kelurahan 36 ilir Kecamatan Gandus Palembang, maka Bayt Al-Qur'an Al Akbar ini pun resmi sebagai tempat tujuan wisata religi.
Hanya dengan membayar tiket masuk seharga Rp.5000,- pengunjung dapat melihat keindahan kaligrafi Al-Qur'an dalam ukiran kayu dengan ornamen khas Palembang.
Photo Galery
Begitu indahnya jika ada waktu insyaallah saya akan berkunjung kesana
Aaamiiin, thanks @fuaddin
Wow!😊😊
I really like the artwork that brings positive ideas closer to people
Must be supported...
I`ve re-steemed!
Thank you for your wonderful work😊
Thanks @eldiariodenano
waw its so amazing. the story of this giant al-qur is very interesting and I am interested to go there. please gime me more information cleary. How come if I want to go there? And how far from the palembang city ?. is an accommodation facility there?