Ban Bekas dan UangsteemCreated with Sketch.

Ban Bekas dan Uang

Alkisah pada saat musibah tenggelamnya KM Tampomas tahun 1984 para penumpang menjerit histeris ketakutan yang teramat dasyat. Mereka berlarian kesana kemari, ada yang segera melompat tanpa takut dengan terjangan ombak akibat tekanan kapal tenggelam, ada yang tidak tahu dan kebingungan harus berbuat apa.

Tiba-tiba diantara para penumpang sebutlah namanya Fulusi berteriak-teriak minta tolong dengan suara bak gemuruh yang luar biasa. Tolong.....tolong......! Suaranya terdengar sampai ke pesisir pantai pulau Jawa sampai-sampai suaranya itu mampu mengalahkan besarnya suara serunai kapal.

Tak lama berselang datanglah Tim SAR dengan helikopter dan skoci serta perahu karet untuk menyelamatkan para penumpang kapal tenggelam. Tanpa basa-basi Tim SAR bergegas bekerja memberikan peralatan-perlatan pelampung dan ban bekas kepada para penumpang. Para penumpang segera berlomba-lomba meraih mendapat pelampung dan ban bekas demi keselamatan nyawa mereka.

Anehnya disaat Tim SAR memberikan ban bekas kepada penumpang yang berteriak dasyat tersebut yang bernama Fulusi, dengan tegas dan keras ia menolaknnya. Ia berteriak " Tidaaaaaak......! Aku tidak butuh ban bekas, yang aku butuh adalah uang, uang dan Uanggggg. Seakan dalam benaknya ia masih berpikir bahwa dengan mendapatkan uang dia bisa segera mendarat dengan selamat dan akan kembali membawa ban-ban baru sebagai pelampung. Akhirnya karena si penumpang tersebut dalam otaknya hanya uang maka tenggelam bersama kapal.

Sesama rekan-rekan Tim SAR menggeleng-geleng kepala seakan tak percaya bahwa ternyata dalam kondisi sangat emergency seperti ini ada penumpang yang menolak menerima ban bekas dan meminta uang.

Tim SAR pun segera pergi dengan perasaan tak percaya karena masih ada orang yang membutuhkan uang padahal kondisinya dia hendak karam...aneh..aneh..aneh..!
Inikah bagian dari gejala sosial kekinian?

Dasar Fulusi..!