Prahara berdasi
Dipinggir jalan sama saja
Suara detak jantung mereka
Masih terabai meski penuh luka
Tersisih di lingkungan sendiri tanpa ada sapa
.
Bertanya pada patung tinggi diantara gedung primadona
Puan menjadi malaikat tanpa sayap
Tuan menjadi makelar surat kuasa
.
Sedang aku hanya rakyat jelata
Yang tak berani bermimpi setinggi penguasa
.
Karena yang terlihat hanya angka
dimana tersusun serupa purnama
bulan bercanda pada waktu yang dilumat tanpa sisa
.
Bahkan seiring waktu berdetak
Riuh nada kelaparan tak jua didengar
Walau hanya sejengkal jarak yang ada
.
Mereka butuh kamu sebagai teman
Bukan untuk tersenyum merapikan dasi lalu pergi lagi
Dan menutup mata kala berjajar kata donasi
.
Namun apa nyatanya
Sekedar memandang mereka saja kau enyah
Apalagi mengulurkan tangan
.
Kembali menghitung berapa puji didapat
Bukan ikhlas yang diharap
.
Hati serta nalar diabaikan
Tertahan tawa diujung senja
Menyapa kening pekerja keras hati
Diantara juta kepala anak bangsa
.
Dan kepada para mereka hanya doa
Serta harap supaya mata dapat terbuka
Melihat dunia dengan segala fenomenanya. @syakiraana
Source
Plagiarism is the copying & pasting of others work without giving credit to the original author or artist. Plagiarized posts are considered spam.
Spam is discouraged by the community, and may result in action from the cheetah bot.
More information and tips on sharing content.
If you believe this comment is in error, please contact us in #disputes on Discord