Diary game season,1 April .06:32

in #betterlife4 years ago

Dan       (ingatlah), ketika kamu berkata,   "Hai Musa,kami   tidak  akan   beriman  kepadamu sebelum      kami      melihat  Allah  dengan terang, karena itu   kamu  disambar halilintar,sedang  kamu menyaksikannya." (Al-Qur'an s.albaqarah. 55)

Tafsir Ibnu Katsir.

Allahﷻ    berfirman,    ¤Ingatlah  akan       nikmat- Ku       yang       telah  Kulimpahkan kepada kalian, yaitu Aku      hidupkan       kembali        kalian sesudah      kalian      mati      tertimpa  halilintar,   ketika  kalian  meminta  sebelumnya agar   dapat  melihat- Ku         secara         terang- terangan, padahal  hal  tersebut  tidak    akan  mampu kalian lakukan  dan   tidak pula    bagi     orang- orang    seperti kalian.‡  Demikian  menurut  tafsir  yang dikatakan oleh Ibnu Juraij.

¬Ibnu      Abbas £  mengatakan  sehubungan  dengan makna  ayat ini,  makna jahratan  ialah terang- terangan.            Hal        yang      sama  dikatakan  pula oleh Ibrahim  ibnu Tahman,  dari     Abbad  ibnu  Ishaq,  dari      Abul      Huwairis,      dari       Ibnu  Abbas.

¬Disebutkan bahwa Ibnu Abbas mengatakan sehubungan dengan makna    firman- Nya,  ¤Kami  tidak akan                  beriman                  kepadamu sebelum       kami       dapat       melihat  Allah           dengan          terang‡.           (Al- Baqarah,   [2:55])   Yang   dimaksud dengan lafaz jahrah ialah terang- terangan.  Dengan kata lain, kami  baru mau beriman kepadamu bila kami dapat melihat  Allah dengan terang.

¬Qatadah     dan    Ar- Rabi¦     ibnu Anas     mengatakan     sehubungan dengan makna firman- Nya, hattā narallāha                    jahratan                    yang dimaksud  dengan jahratan  ialah ¦iyānan   (terang- terangan  tanpa  aling- aling).

¬Abu Ja¦far  meriwayatkan   dari Ar- Rabi¦ ibnu Anas. Mereka  yang  mengatakan demikian berjumlah tujuh  puluh   orang,   yaitu   mereka yang  dipilih  oleh  Nabi  Musa;  lalu    mereka  berangkat  bersama Nabi   Musa.   Ar- Rabi¦    ibnu  Anas melanjutkan        kisahnya,        bahwa mereka hanya mendengar kalam  saja, lalu  mereka   berkata: ¤Kami  tidak     akan     beriman    kepadamu sebelum        kami        melihat        Allah  dengan              terang.‡              Kemudian  mereka               mendengar                suara  pekikan   yang    dahsyat,   akhirnya  mereka mati semua.

¬Marwan    ibnul  Hakam,   ketika sedang           berkhutbah         di         atas  mimbar          Mekah,          antara         lain  mengatakan bahwa  makna  ash- shā¦iqah       ialah       suara       pekikan  yang dahsyat dari langit.

¬As- Saddi               mengatakan  sehubungan            dengan            makna firman- Nya:  fa- akhadzatkumsh shā¦iqah             menurutnya,             yang  dimaksud  dengan  ash- shā¦iqah ialah api (yang turun dari langit).

¬Urwah                ibnu                 Ruwayyim  mengatakan sehubungan dengan makna        firman- Nya:        sedang  kamu              menyaksikannya            (Al- Baqarah,     [2:55])     sebagian     dari  mereka             disambar            halilintar,  sedangkan               sebagian               yang lainnya                 melihat                 peristiwa  tersebut. Kemudian mereka yang tersambar                      halilintar                      itu  dihidupkan                   kembali,                   lalu  sebagian yang lainnya tersambar halilintar.

¬As- Saddi mengatakan bahwa firman- Nya,    Karena    itu,    kalian  disambar halilintar. (Al- Baqarah, [2:55])   lalu   mereka    mati.   Maka   berdirilah         Nabi       Musa        seraya menangis      dan      berdoa     kepada Allah   serta  mengatakan,   ¤Wahai  Tuhanku,        apakah        yang          akan kukatakan kepada   Bani Israil jika aku    kembali    menemui    mereka,  sedangkan                   Engkau                   telah binasakan   orang- orang   terpilih dari mereka.‡ Musa berkata    pula yang disitir oleh firman- Nya:

رَبِّ لَوْ شِئْتَ اَهْلَكْتَهُمْ مِّنْ قَبْلُ وَاِيَّايَ اَتُهْلِكُنَا بِمَا فَعَلَ السُّفَهَاۤءُ مِنَّا
Ya           Tuhanku,           kalau           Engkau  kehendaki,            tentulah              Engkau membinasakan  mereka  dan  aku  sebelum        ini.         Apakah       Engkau membinasakan          kami          karena  perbuatan      orang- orang      yang  kurang akal  di   antara kami?   (Al- A¦raf, [7:155])

Setiap pagi lepas shalat subuh, menyalin bacaan Alquran dari satu ayat ke ayat dan surat ke surat, ini merupakan pengulangan ayat suci Alquran supaya menjadi pedoman hidup bagi yang mau mengambil nya bagi hamba yang ada berfikir.

Selanjutnya kegiatan pekerjaan kantor saya di Majelis Adat Aceh Kota Lhokseumawe, ada sedikit pertemuan dengan para mahasiswa siswa tentang informasi rumah Aceh yang telah menjadi mesium berhubungan perkembangan jaman yang menjadi perubahan pada setiap rumah Adat Aceh yang merupakan rumah tersebut masa lalu memang rumah penghuni setiap orang Aceh di masa lalu.
Para mahasiswa siswa antropologi ini disamping menyelesaikan skripsi perkuliahan nya, Kami dari pengurus MAA Kota Lhokseumawe dan di wakili oleh wakil ketua MAA Kota Lhokseumawe, yang menjelaskan panjang lebar kepada mahasiswa universitas Unima Malikussaleh.

IMG_20210401_110428.jpg

Setelah selesai di kantor saya berjumpa di mesjid Agung Islam icenter kota Lhokseumawe, dengan guru saya yang menjadi penasehat saya dan juga bimbingan rohani supaya menjadi insan yang beradab.

Kemudian selepas tunaikan kewajiban ibadah shalat dhuhur,kami ke warung kopi hawa lom, berbincang dengan teman di sambil minum kopi, teman seperjuangan,Julok,mun dan mukim Jamal dan guru Mursyid kami Tgk.Ridwan, yang setiap malam kami memperdalam ilmu tasawuf tauhid sebagai kewajiban mendekat kan diri dengan mengenali diri, maka akan mengenal Allah SWT.

IMG_20210331_090213.jpg

Sampai saat waktu shalat ashar kembali ke Mesjid Islamicenter untuk menunaikan ibadah shalat ashar.

Lalu guru Kami berpisah sejenak, berhubung ada mengaji di kampung Jawa kota Lhokseumawe kecamatan Banda sakti.

Sampai penghujung waktu kami meneruskan pengajian di Panggoi tempat biasa kami mengaji sampai selesai larut malam.

Insyaallah sahabat steemsea semua nya ini merupakan ibadah di dalam sisa waktu yang hampir tenggelam sirna di telan masa, waktu itu berharga pergunakan sebaiknya untuk ibadah, di dalam shalat dan luar shalat, supaya menjadi insan yang Kamil.

IMG_20210401_131450.jpg