Teknologi Blockchain untuk Perbankan
Meski cryptocurrency bitcoin sendiri dilarang peredarannya di beberapa negara termasuk Indonesia, tetapi teknologi blockchain justru disambut dengan hangat. Bahkan kabarnya, banyak juga loh bank-bank di dunia yang menggunakan teknologi blockchain ini. Contohnya adalah Bank of America yang telah memanfaatkan blockchain untuk keamanan perekaman data bisnis dan personal.
Bukannya bank-bank seharusnya justru takut pada blockchain karena katanya bisa mengurangi biaya transaksi yang berdampak pada berkurangnya keuntungan mereka? Eits... kita simak dulu penjelasannya berikut ini.
1. Blockchain Bisa Meningkatkan Keamanan
Salah satu tantangan dari sistem basis data yang tersentralisasi adalah kerentanannya untuk diretas. Bahkan kabarnya 40% dari kerugian yang dialami oleh lembaga-lembaga di bidang finance disebabkan karena kejahatan ini. Dengan blockchain, semua transaksi akan direkam dalam sistem basis data yang terdistribusi, sehingga lebih sulit untuk diretas.
2. Blockchain Menambah Efisiensi
Teknologi blockchain akan menambah efisiensi karena waktu yang dibutuhkan untuk melakukan transaksi menjadi lebih singkat. Kelebihan blockchain ini memang cukup merugikan bagi bank-bank yang pendapatannya berasal dari fee based incomeatau pendapatan non bunga. Contohnya adalah Perbankan Swiss yang pendapatannya turun hingga 50% dan perbankan Italia, Kanada, dan Israel yang turun 35% karena menggantungkan pendapatannya dari fee based income.
Namun, untuk perbankan yang tidak terlalu bergantung pada fee based income, hal ini bukan masalah yang besar. Contohnya adalah bank-bank di Asia Pasifik yang mulai menerapkan sistem blockchain ini.
3. Minim Risiko
Blockchain menawarkan sebuah sistem yang bisa menghemat biaya, lebih efisien, juga minim risiko. Mulai dari risiko kerusakan data, penipuan, hingga kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi selama transaksi. Karena minimnya risiko ini, perlindungan terhadap nasabah pun bisa ditingkatkan.
Nah, begitulah kira-kira jika teknologi blockchain benar-benar diterapkan di dunia perbankan. Dampak positif dan negatifnya memang langsung dirasakan oleh bank-bank yang menerapkannya. Sebelum menerapkan teknologi ini, bank memang perlu mengkaji blockchain dan sistem dalam bank itu sendiri, supaya manfaat dari blockchain bisa dirasakan tanpa merugikan bank tersebut dari sisi pendapatannya.
Menurut kamu, bisakah suatu saat nanti perbankan Indonesia menerapkan teknologi ini?
Kehadiran Blockchain yang menghilangkan jasa perantara tentunya memberikan ancaman bagi dunia usaha seperti industri perbankan. Yang terpenting perlu ada kemauan dari bank untuk bisa berkolaborasi dengan kompetitornya. ini hanya masalah waktu aja bang @levycore
Kalau dari penjelasan yang bang @levycore jelaskan diatas, rasanya akan sulit perbankan menerapkan sistem blockchain. Kita lihat saja nanti, mungkin juga bisa bekerjasama.
Salam sukses bang @levycore😊
Dan menurut yang pernah saya baca, beberapa bank besar yang sudah mengadopsi Blockchain antara lain Bank of Canada, Bank of Australia, Mizuho Financial Group, Jepang dan Bank of America. Semoga menyusul ke bank-bank lain. Terimakasih bang, sukses selalu
@mukhtarilyas, pencerahan yang sangat bermanfaat bang @levycore, semoga bank syariah pun dapat menggunakan teknologi blockchain. Salam bahagia
rasanya masih sangat sulit bisa diterapkan di Indonesia
BI sendiri sudah menggunakan xrp (Ripple) sebagai teknologi blockchain.