Berbagi Itu Indah, Tidak Pernah Rugi dan Membawa Sukacita Hidup

in #blog7 years ago

Quotes_Creator_20180209_201909.png
Secara luas istilah berbagi (dalam bahasa inggris; sharing) memiliki makna sebagai penggunaan bersama sumber daya dan ruang. Dalam arti khususnya, berbagi dapat dikatakan sebagai gabungan penggunaan baik yang terbatas (inheren) dan tidak. Dari pemahaman secara luas dan khusus berbagi dapat dimaknai sebagai memberi dan menerima sesuatu baik dari sesama manusia, alam dan Tuhan. Uang, makanan, pakaian, pengetahuan dan waktu adalah sebagian dari banyak aspek penting dalam hidup manusia yang perlu dibagikan.

Berbagi seyogianya menjadi kewajiban setiap insan ciptaan Tuhan. Selain sebagai makhluk individu yang memiliki kesempurnaan dari unsur raga dan jiwa, fisik dan psikis, ataupun rohani dan jasmani manusia juga terlahir sebagai makhluk sosial (hidup bersama dengan sesama). Dalam kehidupan ini, memang sangat mudah diucapkan oleh siapa saja di planet ini, namum sejatinya tidak demikian dengan realita kehidupan yang kita temui. Sering kali kita jumpai orang-orang dijalanan, keramaian atau dimana saja yang meminta kepada kita namun sering pula kita tidak dapat memberi dari apa yang kita punyai.

Padahal apabila kita mampu memberi dari kekurangan kita ada sukacita besar yang bergemuruh dalam batin kita (saya adanya pas-pasan namun bisa melihatnya menikmati sesuap nasi). Sudah tentu ini menyukakan (memberi sukacita) bagi diri kita. Adakalanya kita menjumpai mereka yang berkekurangan, berkebutuhan khusus sehari belum menikmati sesuap nasi namun untuk memberi Rp. 1000 (seribu rupiah) terasa mahal bagi kita. Mengapa ini terjadi??? Padahal memberi seribu rupiah kepada mereka belum tentu membuat kita rugi. Benar kan???

Seringkali kita menjumpai pribadi tidak bisa membagikan waktunya, uangnya, pengetahuannya atau bahkan hal lain dari dirinya. Melalui goresan ini kiranya sebagai manusia mari kita sadari bahwa berbagi itu ternyata indah, berbagi itu tidak pernah rugi dan berbagi itu menyukakan (membuat sukacita)

Berbagi Itu Indah

Kodrat kita sebagai makhluk sosial menjadi sebuah keharusan bagi setiap insan untuk dapat berbagi dengan sesamanya. Dalam berbagi tidak menjadi keharusan bahwa makanan, minuman, pakaian atau kebutuhan-kebutuhan mendasar manusia saja. Berbagi itu juga bisa dalam bentuk kepedulian kepada sesama, orang tua atau keluarga kita. Perlu diingat bahwa, bukan saja pada manusia namun pada hewan atau tumbuhan tumbuhan di alam semesta ini.

Saat kita sanggup berbagi/sharing akan mempererat relasi kita dengan sesama, orang tua, keluarga bahkan alam ini. Jadi, marilah berbagi karena selain mempererat relasi manusia juga menjadi berkat untuk orang lain. Bukan saja barang, namun setiap kalimat yang terucap dari mulut kita mampu menjadi berkat dan berakhir pada rasa sukacita luar biasa dalam hidup. Saat hidup kita mampu berbunga dan memiliki buah maka akan terlihat indah dipandang oleh semua orang dan sudah tentu arti keberadaan kita bermakna bagi dunia. Mengapa??? Karena penelitian-penelitan telah membuktikan bahwa bukan orang dengan uang dan harta yang berlimpah yang menjadi bahagia tapi mereka dengan hidup yang mensyukuri (berbagi) mampu melihat makna kehadirannya(sukacita).
CX4jLA5UwAUK0i6.jpg

Berbagi Itu Tidak Pernah Rugi

Apakah dengan berbagi Rp. 1000 (seribu rupiah) kepada yang meminta membuat kita rugi? Manusia memang unik, ada yang mengatakan rugi ada yang tidak. Namun pada dasarnya saya ingin mengatakan bahwa dengan seribu rupiah yang kita berikan kepada orang yang membutuhkan belum tentu kita rugi. Ya, seribu rupiah tidak membuat hidup kita kehilangan segalanya dalam hidup namun dengan seribu rupiah, berkat telah tersalurkan kepada mereka-mereka dengan kondisinya dibawah batas kesederhaan. Memang benar bahwa dengan membagikan seribu rupiah secara logika itu adalah kerugian tapi sebagai insan ciptaan Tuhan berbagi merupakan rezeki yang sudah sepatutnya orang lain peroleh dari pribadi kita.

Berbagi bukanlah persoalan uang semata, masih banyak dari diri kita yang perlu dibagikan. Sebagai contoh, saat kita memahami suatu pengetahuan marilah berbagi karena belum tentu itu membuat hidup berkekurangan. Namun, sebaliknya apabila kita mampu menceritakan pengetahuan kita peroleh secara jelas, benar dan mudah dipahami artinya kita mampu memperkaya diri sendiri. Contoh lainnya, bila hidupmu peduli dengan sesama, keluarga dan atau siapa saja lalu mengingatkan dan menasihati mereka sudah tentu tidak ada kerugiannya (kita berarti bagi mereka).
images (11).jpeg

Berbagi Itu Sukacita

Rasa sukacita akan ada dalam diri kita ketika kita sanggup berbagi. Akan ada sukacita besar ketika kita mengatakan ‘untunglah aku mengingatkan dia berhati-hati sehingga tidak mengalami peristiwa tersebut’ atau ‘untunglah saya menasihati keluarga, orang tua atau anak saya sehingga tidak terjun dengan kehidupan bebas yang tidak beretika. Jadi, janganlah menunggu mengatakan ‘untunglah’, itu istilah yang tidak tepat tetapi mulailah berbagi dengan peduli terhadap sesama, keluarga, anak atau siapa saja dalam hidup karena demikianlah ada sukacita.

Sharinglah hidupmu dengan orang yang tepat karena dengan demikian sukacita akan diperoleh atau rasa amarahmu, rasa bencimu, rasa kecewamu akan terobati dengan nasihat/pandangan orang tersebut. Ketika hal tersebut terobati dengan nasihat/pandangan orang yang tepat sudah tentu akan ada rasa mengampuni atau melupakan kekelaman masa lalu dan dengan demikian hidup menjadi tegar dan ada kecerahan dalam kehidupanmu sehingga sanggup memulai sesuatu yang baru dan berbeda serta berujung pada rasa sukacita.

Perlu diingat bahwa tidak semua dalam diri kita mampu kita bagikan kepada orang lain. Sebagai contoh, bagi remaja/pemuda/dewasa janganlah bagikan tubuhmu pada orang yang bukan suami/istrimu. Jangan membagikan hidupmu dengan obat-obat terlarang(narkoba) karena tubuhmu merupakan karya Tuhan yang suci atau hal-hal lain yang membuat keburukan terhadap hidupmu. Mulailah untuk membagikan yang patut dan yang pantas dari kelebihanmu,hartamu atau potensi hidupmu untuk memperoleh sukacita hidup.
images (12).jpeg