5 Persimpangan di Usia 25 Ini Akan Anda Alami. Siapkan Diri Sekarang Juga!!
Menjadi dewasa itu tak mudah. Haruslah menjaga pemikiran dan sikap. Ada banyak rintangan dan tantangan harus di hadapi untuk menjadi dewasa. Dan di usia 25 lah setiap orang diharuskan sekaligus dipercaya untuk menjadi dewasa. Jadi tak perlu heran, kalau di usia 25 anda akan berhadapan langsung dengan persimpangan hidup yang memang cuma anda yang bisa menentukannya. Anda mau berbelok ke kanan atau kiri, lurus saja ke depan atau diam di tempat sejenak. Semua pilihan ada pada diri Anda sendiri.
Sementara momen perubahan yang sering disebut quarter life crisis ini kadang memicu kegalauan yang berkepanjangan. Bahkan ada yang sampai mempertanyakan arah tujuan hidupnya. Mengkhawatirkan? Jelas. Karena bagaimana pun anda memilih jalan kiri atau kanan, berlari maju atau berdiam sejenak, semua ada konsekuensinya.
#1. Saat anda harus memilih mengejar passion atau mempertahankan penghasilan dan jabatan yang aman
Ingat saat masih kuliah? Anda punya segudang rencana untuk mengejar mimpi dan passion Anda kelak setelah sarjana. Namun semua akan berubah begitu Anda memasuki dunia kerja. Anda justru memasuki dunia yang tidak Anda inginkan, namun menawarkan kenyamanan. Setelah bertahun-tahun kerja, Anda mulai teringat dan berpikir tentang passion yang sempat Anda mimpikan. Anda pun akan bimbang untuk menentukan arah selanjutnya. Melanjutkan pekerjaan yang memberi keamanan finansial atau mulai mengejar passion meski harus mulai dari awal?
#2. Ingin jalan-jalan keliling dunia tapi di sisi lain Anda perlu menabung juga. Masa depan dan peningkatan kebutuhan sudah di depan mata
Usia 25 bisa dibilang masih masuk kategori usia muda. Di usia yang masih sangat haus akan pengalaman dan tantangan serta rintangan, persoalannya adalah seberapa berani Anda melangkahkan kaki dari rumah. Lalu melihat dan berkenalan dengan dunia luar. Tak heran kalau Anda punya keinginan untuk bisa jalan-jalan melihat indahnya dunia.
Namun terkadang kenyataan berkata sebaliknya. Bukannya tak punya uang, tapi kebutuhan pun banyaknya tak karuan. Mulai dari tuntutan masa depan Anda, keinginan membahagiakan orang tua Anda, sampai rencana untuk lanjut sekolah Anda lagi. Keinginan untuk jalan-jalan terhalang tuntutan untuk menambah nominal tabungan setiap bulannya.
#3. Kebutuhan Anda yang semakin meningkat karena tuntutan gaya hidup. Di sisi lain, Anda ingin tabungan bertambah setiap bulannya
Hidup hemat memang sangat sulit, karena pasti ada saja kebutuhan tak terduga atau hasrat yang sulit untuk dibendung. Apalagi kalau Anda mengikuti tuntutan gaya hidup, seperti penampilan, kewajiban nongkrong fancy, sampai urusan gaya yang kalau tidak baru bakal dicap ketinggalan zaman. Sementara di usia 25 Anda harus memikirkan masa depan. Karena kelak Anda punya kewajiban membahagiakan orangtua mungkin dengan bantu cukupi kebutuhan dihari tua mereka. Belum lagi kalau Anda menikah, jelas ada kebutuhan yang sangat besar menanti di depan.
Jadi, Anda mau terus menghambur-hamburkan uang, atau mulai mengencangkan sedikit lagi ikat pinggang?
#4. Pertemanan yang mulai berubah haluan, mau mengikuti arus atau fokus mengejar masa depan
Jangan kaget kalau teman Anda perlahan-lahan menghilang. Ada yang sudah memutuskan untuk lebih fokus dengan pekerjaannya. Ada yang waktunya berkurang karena memang sudah punya keluarga kecil yang harus diurus. Ada juga yang masih bisa diajak senang-senang walau terkadang hanya sesaat. Kadang teman-teman yang setia di sisi ini pula yang mengajak Anda main ke sana-kemari. Mengharuskan Anda mengikuti gaya hidup mereka, yang kadang sulit untuk diikuti.
Maka di usia 25 ini, Anda memang sudah harus menentukan mau sampai kapan hidup cuma mengikuti arus? Atau mulai berpindah haluan, mencari teman-teman yang bisa diajak berkembang bersama ataupun setia pada teman yang telah lama menemani atau mulai mencari teman baru demi bisa memperbaiki diri. Pilihan yang mana?
#5. Sibuk mengejar karier dan cita-cita, Anda mulai sadar bahwa waktu Anda berhubungan dengan orang tua semakin berkurang
Terlebih untuk anak rantau, kegalauan ini tak main-main beratnya. Sementara usia Anda bertambah, uban di rambut orang tua Anda pun bertambah. Anda jauh di luar kota sibuk mengejar cita-cita, sampai terkadang menelepon ke rumah seminggu sekali saja lupa. Sebenarnya Anda ingin kembali ke rumah, menemani Ayah dan Ibu menjalani hari tua. Menjadi sandaran mereka ketika pinggul semakin gampang pegal. Namun itu artinya Anda harus meninggalkan pekerjaan dan kehidupan yang Anda jalani di tanah rantau, demi kembali ke kota kelahiran, dengan tanda tanya besar tentang apa yang bisa Anda lakukan. Mana yang Anda jadikan pilihan?
Di momen-momen ini, hidup bisa terasa begitu berat. Hilang motivasi setiap terbangun di pagi hari hal yang biasa. Sebab Anda sendiri pun bingung menentukan ingin membawa hidup Anda ini ke mana. Namun ingatlah bahwa ini adalah sebuah proses yang harus dijalani, inilah yang namanya hidup. Kebimbangan itu memang menyiksa, namun bila Anda sanggup melewatinya, hidup Anda akan naik satu tingkat lagi. Sebab kuncinya hanya satu: taklukkan bimbangmu #RaihSuksesmu.
Pada persimpangan itu, Anda akan belajar banyak hal. Belajar menganalisa setiap kemungkinan yang ada, dan belajar bertanggung jawab dengan segala konsekuensinya. Dan yang terpenting, Anda belajar mengenali diri sendiri. Sebab dari sanalah, Anda bisa mengambil satu pilihan yang paling pas untuk diri sendiri.