Sekilas Tentang Burung Caladi Tilik
Ketika ditanya burung Caladi Tilik mungkin banyak di antara para pembaca yang belum mengenal ataupun melihatnya di alam liar. Apalagi bila ditanyakan juga terkait ciri fisik dan habitatnya di alam mungkin jawabannya akan sama. Hal ini terasa wajar sebab jenis burung Caladi Tilik memang bukan bagian dari jenis burung ocehan yang sering dipelihara maupun diikutkan dalam perlombaan. Walaupun demikian, kita tetap perlu mengenalnya sebagai ragam jenis burung ocehan yang tersebar di wilayah hutan Indonesia. Untuk itu pada tulisan ini coba menguliknya tidak hanya terkait ciri fisik tapi juga habitat dan kehidupannya di alam liar.
Burung Caladi Tilik merupakan salah satu jenis burung Pelatuk yang berasal dari keluarga Picidae. Persebarannya tidak hanya terdapat di wilayah hutan Indonesia tapi juga mencakup beberapa negara lainnya seperti Nepal, India, Sri Lanka, Bangladesh, dan Malaysia. Lalu keberadaan burung Caladi Tilik di hutan Indonesia dapat dijumpai mulai area Pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, Kepulauan Riau, Bangka dan Belitung, dan Lombok sampai Alor.
Gambar: Burung Caladi Tilik
Sewaktu berada di alam liar biasanya area hutan yang menjadi tempat tinggal burung Caladi Tilik ini berada di sekitar dataran rendah dengan menghuni hutan terbuka, hutan sekunder, dan hutan mangrove. Kebiasaannya dalam mencari makanan seringkali dilakukan secara sendirian dengan bergerak perlahan sambil bertengger di batang pohon yang masih hidup maupun mati. Jenis makanan yang umumnya disantapnya hari berasal dari serangga seperti semut, kumbang, jangkrik, dan lainnya. Saat memasuki masa berkembangbiak biasanya sang indukkan akan membangun sarang dengan melubangi pohon menggunakan paruhnya yang runcing. Waktu berkembangbiaknya seringnya berlangsung di bulan April sampai Juni dengan jumlah telur sebanyak tiga butir.
Adapun ciri fisik burung yang bernama latin Dendrocopos moluccensis ini memiliki ukuran jauh lebih kecil dibanding jenis burung Pelatuk lainnya dengan panjang sekitar 13 cm saja. Corak warna bulunya hanya terdiri dari dua warna yakni cokelat kehitaman dan putih. Warna cokelat kehitaman tampak menutupi area atas tubuhnya mulai dari mahkota kepala sisi pipi dekat mata, punggung, sayap, dan ekornya. Lalu warna putih terlihat di bagian bawah mahkota berupa coretan dan punggung sampai sayapnya berbentuk bulatan kecil. Sedangkan di bagian bawah tubuhnya tampak berwarna abu-abu kecokelatan agak kusam yang menutupi mulai dari tenggorokan sampai tunggirnya.
Di samping itu, burung Caladi Tilik tidak memiliki mahkota dengan bulu tegak di bagian kepalanya seperti jenis burung Pelatuk lainnya. Paruhnya yang berwarna hitam berukuran sedang dengan bentuk runcing di bagian ujungnya dan lumayan tebal. Ekornya berukuran pendek yang terdiri dari beberapa helai bulu yang tidak terlalu lebar. Matanya yang berwarna hitam di bagian pupilnya ini berukuran sedang dengan sorot yang lumayan tajam. Kakinya berukuran sedang yang berbentuk agak besar dengan warna hitam pekat.
Sedangkan ciri kicauan burung yang dalam bahasa inggris dipanggil Sunda Pygmy Woodpecker ini terdengar nyaring dengan volume yang tidak terlalu tinggi. Suara kicauannya bertempo cukup rapat dengan adanya getaran di bagian tengah kicauannya. Selain itu, bunyi kicauannya terdengar lumayan tajam dengan suara seperti “kikiki....kikiki” dan dengungan getaran “trrrrr..iii”.
Nah, demikianlah ulasan seputar burung Caladi Tilik yang secara ciri fisik memang tampak ada perbedaan dari jenis burung Pelatuk lainnya. Tapi secara karakter dan suara kicauannya sebenarnya tidak terlalu berbeda jauh. Karenanya bagi Anda yang telah membaca artikel ini sampai tuntas kiranya dapat menambah wawasan seputar ragam jenis burung ocehan terutama jenis Pelatuk yang banyak tersebar di Indonesia. Terima kasih.
Oleh: Satria Dwi Saputro
([email protected])
Sumber Tulisan:
- http://www.kutilang.or.id/2013/04/07/caladi-tilik/
- http://bio.undip.ac.id/sbw/spesies/sp_caladi_tilik.htm
Sumber Gambar:
https ://commons.wikimedia.org/wiki/File:Sunda_pygmy_woodpecker_(Dendrocopos_moluccensis)_-Flickr-_Lip_Kee.jpg
Pilih Kami Sebagai Witness Anda - setiap suara menentukan.
- Akses halaman Witness Voting.
- Scroll down sampai bawah.
- Ketik "puncakbukit" di textbox berikut.
- Klik tombol "VOTE".
- Kami akan follow anda.. ;-)
- My Witness Update
Lihat juga:
- Puncak Bukit (http://www.puncakbukit.net/)
- Pelita Ilahi (http://www.pelitailahi.com/)
- Pendidikan Anak (http://www.pendidikan-anak.com/)
- Indonesia nan Elok (http://indonesiananelok.blogspot.com/)
- Permainan Tradisional Indonesia (http://www.permainan-tradisional.com/)
- Dari Jendela Rumah (http://www.jendela-rumah.com/)
- Asuransiku (http://www.asuransiku.link/)
- Murai Batu (http://www.muraibatu.link/)
- Si Burung Robin (http://siburungrobin.blogspot.com/)
- Burung Ocehan (http://www.burungocehan.link/)
- Sentral Android (http://sentralandroid.blogspot.com/)
- Jaringan (http://www.jaringan.link/)
- Sistem Internet (http://www.sistem-internet.com/)
- Desa Komputer (http://www.desakomputer.com/)
- Bitcoin Net (http://www.bitcoinnet.link/)
- Jagat Games (http://www.jagatgames.com/)
- Pijit/Pijat Bayi (http://pijitbayi.blogspot.com/)
- Danau Besar dan Unik (http://danaubesar.blogspot.com/)
- Resep Tahu (http://www.reseptahu.net/)
- Blog Kaos101.com (http://blog.kaos101.com/)
Woooow burung yang sangat cantik , apakah burung itu hidup di tempat tertentu ?
Burung yang indah,apakah ini termasuk burung yang di lindungi.
Sip... Artikel yang bagus.
Kami punya spesies lain dari ini. Mungkin akan sama di ordo atau kelas. mungkin anda akan berminat berkunjung ke stasiun penelitian kami disoraya
....yuk mari.....
banyak spesies lain flora fauna seperti Gajah Sumatera, beruang Sumatera, dan Harimau Sumatera yang akan ditemui di alam liar di "SORAYA" riset stasiun.