Karya Bang Mus Marwan memang satir dan kocak. Saleum dari Meureudu, serasa ingin mengulangi kisah kita di Perpustakaan SMU Negeri 1 Meureudu dulu, tentang cerita dan semangat mengirim cerpen dan puisi ke media massa. Masih ingatkah dirimu @arafatnur ketika mengomporiku mengirim puisi ke koran, setelah puisi pertamaku di media itu dimuat, engkau dayung sepeda mencariku kemana-mana untuk menunjukkan koran itu. Sialnya setelah keliling hampir seluruh kecamatan, kau baru tahu rumahku dari seorang kawan, dan jelang magrib sampai juga koran hari minggu itu ke tanganku. Itulah langkah pertamaku masuk ke dalam dunia menulis. Meski kemudian kita ambil pilihan yang berbeda, Aku dari menulis fiksi lebih memilih jadi jurnalis, sementara dirimu meninggalkan dunia jurnalis untuk menggeluti dunia yang sekarang membesarkan namamu. Tabek nyang lambong.