#Polem : Kopi Dan Gaya Hidup "rang" Aceh Jaman Now
Bicara tentang gaya hidup tentunya nggak terlepas dari bagian identitas atau kultur. jika dikaitkan dengan kopi, maka kita merujuk pada bagaimana pola kebiasaan kita menikmati kopi. Khusus di Aceh, kultur atau kebiasaan ngopi itu sudah ada sejak masa penjajahan kolonial Belanda. Pada masa itu, ngopi bahkan menjadi ritual sambil menyusun strategi sebelum berperang.
Gimana dengan tradisi ngopi di Aceh sekarang? Sejalan dengan pertumbuhan pasar kopi secara global, Aceh juga mengalami perubahan drastis dalam hal selera dan kultur. Jika sebelumnya hanya ada kopi tradisional (robusta), tapi sekarang ini kopi Arabika menjadi kiblat para penikmat kopi.
Salah satu faktor perubahan ini adalah informasi mengenai kopi yang mudah di akses dibanding dengan masa sebelumnya. Komunitas-komunitas yang dibentuk karena kecintaan pada kopi mulai muncul seperti yang pernah saya posting sebelumnya yaitu Aceh Gayo manual Brewing, dsb. Komunitas kopi ini membentuk wadah sosial yang terjadi di lingkaran penikmat kopi.
image : instagram
Masalah lain yang muncul dari kehadiran Kopi Arabika dan Kedai kopi Premium di Aceh perlahan mengubah selera dan kultur yang udah tertanam sejak lama di Aceh, yaitu ngopi untuk saling berinteraksi, berbisnis dan bersantai. Tapi sekarang lebih kepada lifestyle atau penegasan posisi sosial. Belum lagi pengaruh dari sosial media yang menjadi ajang untuk mendapatkan pengakuan diri dan penghargaan "image right".
Seperti yang Steemians tahu, arabika merupakan kopi premium yang harganya jauh lebih mahal dari kopi robusta atau kopi ulee Kareng. Menikmati Kopi Arabika seperti Long Black atau Americano, Cappuccino, latte, machiatto dan minuman dasar Espresso lainnya dianggap lebih berkelas ketimbang kopi robusta.
image : instagram
Hal semacam ini pula yang menyebabkan kedai kopi semakin menjamur di Aceh, sebagian owner malah menjadikan kedai kopinya sebaiknya objek pembentukan status sosial, keuntungan secara materi bukan lagi prioritas melainkan image yang terbentuk.
Tapi yang perlu dicatat juga adalah nggak semua kedai kopi yang menyajikan kopi premium di Aceh mengutamakan style sebagai konsep utamanya, contohnya adalah kedai kopi polem. Meskipun dengan konsep sederhana, kedai kopi Polem selalu mengutamakan Kualitas Kopi, tradisi dan kenyamanan semua kalangan penikmatnya.
Salam kehangatan dari kopi @polem18
bang, neu follback beh :D
Transformasi penikmat kopi dan penyajiannya. Nice article @polem18.
Trims bg @mujahud
Semoga sukses selalu untuk Polem :D