Buat Apa Susah di Steemit, Susah di Steemit Itu Tak Ada Gunanya

in #community7 years ago

Rasanya sulit diterima kalau ada yang menyarankan agar kita tidak usah susah, walau tahu persis bahwa susah itu tak ada gunanya, Tiap orang pasti pernah mengalami susah, dalam berbagai bentuk dan ragam peristiwa, yang seringkali membuat kita terjebak dan susah sekali untuk kembali bangkit dan bahagia. Apalagi kalau sudah menyangkut urusan ekonomi, rasanya semua jadi susah, padahal kalau dipikir, lebih susah kalau sakit gigi, deh! Becanda!

IMG_20180113_144303.jpg
Rindu senyum @orcheva.

Banyak orang yang berpikir bahwa hidup saya tidak pernah susah, senang melulu, padahal tidak juga demikian. Namun, untuk apa saya harus menunjukkan segala kesusahan itu ke orang lain, karena pasti akan membuat orang menjadi ikutan susah juga. Rasanya tidak enak sekali bila orang turut menjadi susah karena kita yang sedang dalam keadaan susah. Lagipula, rasanya tidak baik saja bila mengumbar kesusahan ke mana-mana, karena saya yakin setiap susah itu pasti ada guna dan manfaatnya. Tidak mungkin kita diberikan cobaan melebihi dari kemampuan kita, kan? Toh semua masalah ada jalan keluarnya, dan pasti selalu ada banyak jalan menuju Roma. Jadi yakin saja semua akan bisa diatasi dengan baik bila kita mampu mengendalikan diri dan berusaha.

Tenggelam dan larut pada kesusahan, apalagi yang sudah terjadi di masa lalu, tidak akan membuat kita juga kemudian bisa mendapatkan bahagia. Yang sudah ya sudah, tidak akan bisa waktu kembali berjalan mundur dan mengubah keadaan yang sudah terjadi. Tidak ada yang perlu disesali, ambil saja hikmah dan manfaatnya, lanjutkanlah sebagai pijakan untuk masa depan. Tinggalkan semua dendam dan selesaikan semua masalah yang belum diselesaikan, terutama masalah dengan diri sendiri sebab itu yang paling sulit. Selama kita masih tidak mampu menyelesaikan masalah dalam diri kita sendiri, jangan harap kita pernah bahagia dan mendapatkan apa yang kita inginkan. Kita akan cenderung menjadi negatif terhadap orang lain yang sebenarnya ditujukan pada kenegatifan atas diri kita sendiri. Rugi banget!

Efek dari ketidakmampuan menyelesaikan masalah diri sendiri, terjebak masa lalu, dan terus merasa seperti orang paling susah di dunia, maka kita tidak akan mampu bersyukur, apalagi untuk menjadi sabar dan ikhlas. Padahal, bukankah itu semua yang terus diajarkan oleh semua ajaran apapun untuk bisa menikmati kehidupan ini dan menjadi berguna, kan? Lantas untuk apalagi beralasan tidak mampu bila sesungguhnya kita diberikan kemampuan untuk bisa mengatasinya dan menjadi orang yang paling berbahagia di dunia ini?! Tidak perlu banyak teori dan alasan, tidak perlu juga banyak argumentasi, cukup tunjukkan saja dalam kata, perilaku, dan perbuatan. Itu saja cukup, kok!

Saya sendiri pernah tenggelam dalam keadaan susah yang sepertinya tidak pernah juga mau pergi dari kehidupan saya, ada saja terus yang membuat saya susah. Sampai pada akhirnya, saya pun tersadar bahwa selama ini sayalah yang sudah salah memilih jalan. Saya sendiri yang sudah membuat diri saya susah. Buat apa saya terus memikirkan orang-orang yang sudah berbuat tidak baik kepada saya, yang sudah menghancurkan usaha dan kehidupan keluarga saya, lebih baik ikhlaskan saja. Biarlah semua yang mereka ambil itu menjadi rejeki mereka, dan apa yang hilang dari saya itu sesungguhnya hanya jalan dari Allah untuk saya bisa mendapatkan yang lebih berguna dan bermanfaat. Toh, tidak ada uang untuk makan pun bukan berarti terus kiamat. Jika kita mau berpikir, makanan itu ada di sekitar kita, alam menyediakannya, tinggal bagaimana kita saja mau menggunakan dan memanfaatkannya. Kita tidak tinggal di gurun pasir yang gersang ini, Indonesia negeri yang subur dan makmur, makanan ada di mana-mana.

IMG_20180113_144039.jpg
Senyum bahagia @kakilasak.

Begitu juga ketika saya harus kehilangan banyak data dan banyak sekali masalah timbul akibat data-data yang hilang. Bukan karena kecerobohan juga, tetapi karena banyak unsur politik tidak sehat di dalamnya, seperti di Facebook dan beberapa media sosial lainnya. Saya begitu marah sampai saya tidak mau lagi menulis dan mempblukasikan apapun selama beberapa tahun. Lebih baik saya simpan saja semuanya sendiri karena saya begitu marahnya. Pada akhirnya saya sadar bahwa semua yang saya lakukan telah membuat saya susah, hingga akhirnya Allah pun memberikan jalan keluar. Allah menunjukkan saya Steemit lewat bang @rismanrachman, sebagai sebuah wadah tempat saya bisa berkarya kembali dengan lebih aman.

Jangan ditanya bagaimana kondisi ekonomi saya ketika saya kehilangan semuanya, apalagi bagi saya dan keluarga yang barangkali sudah terbiasa “enak” sebelumnya. Guncangan itu pasti ada, apalagi bila melihat orang tua dan keluarga yang masih belum bisa menerima keadaan, tentunya membuat hati ini amat sangat tidak nyaman. Beruntung juga saya tidak pernah membiasakan diri untuk terlena dalam segala situasi, sehingga tidak perlu memakan waktu lama untuk saya bangkit. Dan untuk bangkit, saya tidak mau bergantung atau berharap pada siapapun, apa yang ada itulah yang digunakan dan dimanfaatkan. Tidak perlu muluk-muluklah, sesungguhnya apa yang kita butuhkan itu ada. Ribut soal modal dan duit melulu tidak akan membuat kita bangkit berjalan, yang ada malah capek sendiri dan susah lagi.

Lantas apakah kemudian Steemit bisa membuat saya keluar dari masalah ekonomi dan masalah lainnya?! Tentu saja! Tapi tidak dengan cara instant, sebab semuanya memerlukan proses. Kita tidak bisa mengandalkan Steemit untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup saat ini, tetapi kita bisa mengandalkan Steemit untuk mendapatkan kesempatan hidup lebih baik di masa depan. Di dunia nyata saya tetap bekerja dan melakukan banyak hal lain untuk bisa membantu memenuhi kebutuhan keluarga saat ini, sedangkan Steemit saya jadikan tempat untuk investasi masa depan. Sesekali saya pun mengambil dan menggunakan uang hasil dari Steemit untuk berbagai keperluan promo-steem dan keperluan lainnya yang bisa berguna dan bermanfaat bagi banyak orang lain. Saat ini memang kita harus bisa mengencangkan ikat pinggang dan hidup lebih hemat sebab situasi dan kondisi sedang sangat memprihatinkan. Kita bisa merasa sangat susah padahal di luar sana ada banyak yang lebih susah dari kita.

Memang hati ini sangat teriris dan tersayat-sayat ketika tidak lagi memiliki daya untuk membantu mereka secara ekonomi lebih banyak, apalagi bila melihat satu persatu dari mereka yang sakit dan susah itu pulang kembali ke pangkuan Yang Maha Kuasa. Namun, saya sendiri harus bisa kuat dan tegar, tidak boleh susah dan harus bisa sabar serta ikhlas. Semua sudah jalannya, dan tidak ada yang bisa melawan takdir, yang penting adalah kita terus berdoa dan berusaha sebaik-baiknya, bukan hanya untuk saat ini tetapi juga masa depan. Steemit memberikan kesempatan kepada kita semua untuk bisa mengubah keadaan, dengan teknologi blockchain dan algoritmanya, kita bisa mengubah kesalahan yang sudah terjadi di masa lalu dan memperbaiknya untuk menjadi lebih baik di masa depan. Mereka semua memiliki hak mendapatkan pendidikan dan kesehatan, yang selama ini hanya mengandalkan dari sponsor dan dari pemerintah, namun mereka bisa mendapatkannya juga dengan cara yang lebih terhormat, yaitu dengan berkarya di Steemit. Mereka tidak perlu lagi tergantung pada siapapun, hanya kepada diri mereka sendiri dan Allah. Itulah yang saya kejar di Steemit ini.

Oleh karena itulah saya selalu menentang segala perbuatan negatif dan tidak baik di Steemit ini, apalagi perbuatan egois yang menggunakan kesusahan dan segala dalil serta alasan hanya untuk diri sendiri, seperti hanya mengejar upvote dengan cara negatif, saling unjuk jari dan membuat masalah, mengemis dan sombong, melakukan plagiasi, dan lain sebagainya, sebab hanya menghambat saja waktu untuk mencapai tujuan besar bersama. Kita semua wajib untuk memikirkan hak-hak orang lain, bukan hanya mementingkan hak diri kita sendiri lalu lalai menjalankan kewajiban. Jika memang benar peduli dan memiliki rasa cinta yang mendalam, maka tidak akan pernah lupa memikirkan masa depan dan kepentingan bersama. Ingatlah bahwa kita tidak hanya cukup makan untuk saat ini, tetapi ada masa depan yang juga akan terus membutuhkan makanan untuk hidup. Haruskah kita menghancurkan kembali harapan untuk bisa terus memberikan kebutuhan di masa depan hanya karena kita terus saja susah dan membuat susah?!

IMG_20180113_143836.jpg
Bang @ayijufridar yang senyum terus...

Jadi sudahlah, jangan pernah susah. Berbahagialah selalu dengan bersyukur dan menikmati segalanya dengan tulus dan ikhlas. Rugi bila terus susah dan membuat susah banyak orang di Steemit, walau kita pikir hanya orang lain yang rugi, padahal diri kita dan masa depan keluarga kita sendiri pun dirugikan. Lurus-lurus sajalan ikuti semua aturan etika dan ada, sudah waktunya kita juga belajar untuk tahu diri, beretika, bermoral, dan benar-benar dewasa, adil, dan beradab. Steemit adalah tempat kita mewujudkan semua mimpi itu, dan janganlah pernah menghancurkannya. Ini adalah kesempatan, jangan sia-siakan. Sudah waktunya kita berpikir jauh ke depan dan berubah untuk diri kita sendiri dan masa depan.

Memang semua ini butuh proses dan waktu, tetapi tidak ada yang tidak mungkin bila kita memang bersatu mewujudkannya. Lagipula, apa yang kita lakukan sekarang di Steemit akan terus tercatat dalam catatan, semua hal buruk yang kita lakukan saat ini bisa tetap tersimpan dan dibaca kemudian oleh generasi penerus kita. Sanggupkah kita kemudian menerimanya?! Ini masih yang tercatat di teknologi blockchain, belum lagi yang tercatat di catatan langit, mampukah kita mempertanggungjawabkan semuanya. Tidak bisa kita bicara tidak peduli dan bagaimana nanti, karena sesungguhnya kita semua tahu dan sadar penuh bahwa kita ini hanyalah manusia biasa yang juga memiliki rasa takut.

Yuk, kita bahagia saja! Buat apa susah, susah itu tidak ada gunanya!!!

Bandung, 20 April 2018

Salam hangat selalu,

Mariska Lubis

Sort:  

Malas ah..senyum kami tak ada 🤣🤣🤣✌✌

hahaha maka tersenyumlah biar ada...

Terharu bacanya kak @mariska.lubis dengan tulisan ini semoga bisa menjadi sebaik baiknya pelajaran.

amin, semoga kita semua bisa bahagia ya...

Itu benar sekali senyum sebagai dari imam juga good luck.

Semua orang pernah susah.

senyum itu ibadah yang paling murah meriah tapi sangat membantu...

Hidup memang selalu memiliki liku tak terduga dan ketika keakraban menjadi modal untuk tersenyum dan berkarya menjadi jalan bahagia maka bergerak dan terus bergerak adalah pilihan tepat untuk ditempuh

yah syukuri aja semuanya, susah itu hanya bagian dari perjalanan saja kok...

Jalani dengan riang dan nikmati proses demikian cara terasyik ya kak

Hidup adalah ujian untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya kk @mariska.lubis

kalau nggak ada ujian nggak seru ya!

Tiada susah kakak. Kita bawa bahagia saja. Seperti bang @bahagia-arbi hahaha

happy arbi memang juara... wkwkwk...

Hahahaha

Happy day
Happy life
Happy live
Happy post

Susah... Susah... Susah, kalo gede mau jadi apa?

jadi susah banget hahaha...

semoga berguna dan bermanfaat...

Itulah hidup mba @mariska.lubis,
Kalo menurut saya, susah senang, dinikmati aja hehe

bener, santai aja, semua badai pasti berlalu...

Fokus saya selama membaca postingan adalah senyum orang2 hebat yang ada di fotonya. semoga suatu saat bisa tersenyum bareng. Hahaha..

hahaha iklan pasta gigi!