You are viewing a single comment's thread from:

RE: Membangun Strategi Komunitas Steemit Tanpa Nilai Upvote

in #community7 years ago

Postingan yang sangat menarik bg @abunagaya
Sebuah tulisan atau pun karangan memang membutuhkan org lain untk mengakui seberapa bagus tulisan kita, untuk itu kita harus banyak2 nya berteman, dan kita kasih tau bahwa kita ada sebuah karangan,,,,begitu juga di steemit, kita harus memosting sebuah konten,supaya pengguna lainnya tau bahwa kita sudah memosting, tapi ada juga saya lihat, follower lumayan ada, postingan nya juga menarik, tapi kenapa upvote nya rendah, dengan itu mari kita galak kan untuk saling membantu, walaupun kita banyak follower kalau tidak saling membantu sama aja,apalagi yg belum banyak follower atau masih baru di dunia steemit....
Salam steemit indonesia....

Sort:  

Secara sistematis.. follower memang tidak begitu memberi dampak pada nilai upvote, mereka hanya mengikuti postingan dari orang yang di follow, dan saya lihat dari mereka follower saya, kebanyakan masih para newbi, sering saya dapatkan jumlah upvote hampir mencapai 150 orang bahoan lebih.. tetapi nilai yang di daptkan hanya 2 Us saja.. tetapi saya pribadi bukan untuk tujuan itu. saya hanya ingin para steemians bisa menggunkan platform ini dengan lebih baik, dan dari ribuan follower suatu saat mereka akan tumbuh menjadi besar, dan kita harus pikirkan dampak kedepan.. steemit tidak hanya untul saat ini, tetapi memeliki wakti jangka panjang bahkan tahunan lebih akan tetap bertahan jika sudah kita siapkan dari sekarang. pelan tapi pasti semoga mereka steemians bisa betah di platfotm ini.. terima kazih atas komentarnya @syaisyah

Obrolan yang menarik :)
Ijin menyimak..

Salam kenal bg @fesbukan
Sudah saya follow,,,mohon follow back y bg, hanya untuk menambah teman...

Terima kasih bg @abunagaya atas masukan nya....sangat berguna bagi saya, karna saya baru kenal dgn dunia steemit, semoga kedepan kita bisa duduk satu meja dan menikmati secangkir kopi bersama...
Salam sukses selalu bg....

Saya bahkan sudah memiliki visi jika tulisan kita berbobot dan mengikuti kaidah menulis yang baik, posting foto kebudayaan aceh yang hanya berupa gambar rampagoe atau timphan katakanlah bisa menjadi salah satu bahan rujukan untuk anak cucu kita nantinya. Saya yakin ada banyak tulisan bagus yang membangun dan menyelamatkan hidup generasi ke depan. Berapa banyak dari kita tahu bahasa Aceh, tapi belum ada seorangpun yang menuliskan tentang tata bahasa kita disini. Tulisan tata bahasa Aceh pertama itu ditulis oleh orang Australia dan oleh orang Aceh sendiri, itupun 28 tahun yang lalu kalau tidak salah oleh Bapak Gani Asyik. Jadi, harus luruskan niat kembali biar berkat :) dan ada pahala dunia akhirat.