Di Steemit, Vote Itu Sedekah

Malam ini terasa indah dengan bintang yang bertabur tak beraturan di angkasa sana. Ditemani dengan segelas teh, saya memulai tulisan ini.

Berawal dari membaca postingan bang @levycore tentang kontes “Menulis Tentang Steemit” yang bertemakan “Memahami Konsep Dasar Platform Steemit”. Tergerak hati saya untuk berbagi cerita tentang apa yang saya pahami selama sah menjadi warga steemit. Serta alasan sehingga saya berkata bahwa disteemit, vote itu sedekah.

Terlihat sederhana namun sangat bermakna. Meski masih nol koma namun itu hadiah yang luarbiasa. Nah, pernyataan ini yang hadir seketika dalam diri saya. Sehingga saya melihat bahwa steemit juga menjadi salah satu ajang untuk bersedekah. Seperti istilah vote yang pastinya sangat tidak asing lagi bagi pengguna steemit. Mana mungkin vote itu asing, orang selalu bilang sama temannya “jangan lupa vote punya saya ya, sudah saya kunjungi postinganmu dan sudah saya vote”, hingga pernyataan lainnya.

Beranjak dari kejadian nyata yang terjadi dipostingan para steemian umumnya, tidak tutup kemungkinan termasuk saya (hehehe). Sehingga menurut saya, vote itu adalah sedekah di platform ini. Misalnya, ketika saya vote postingan sahabat dekat, sahabat kampus, komunitas, hingga sahabat yang belum pernah bertatap muka sekalipun. Pada saat itu saya sudah bersedekah vote yang usai tujuh hari akan mendapat reward berupa Steem Backed Dollar (SDB) maupun Steem Power (SP) untuk si pemilik postingan. Vote yang saya berikan itu juga bagian dari apreasi untuk pemilik postingan.

Ini alasan saya sehingga mengatakan vote itu sedekah. Toh, disteemit juga kita harus saling gotong royong (saling membantu) dalam segala aspek kehidupan yang terjadi dalam dunia steemit. Hal ini selain membantu kepentingan kita, disisi lain kita juga mengindahkan kepentingan orang lain.

Berbeda halnya dengan media sosial bernama istagram, facebook dan twitter. Jika kita klik sukai, mengirim love, maupun mengklik tanda love, itu juga sedekah dan apresiasi yang coba kita bagikan kepada orang lain. Namun hanya sekedar apreasiasi dan rewardnya tidak bisa dalam bentuk SBD maupun SP seperti halnya steemit. Kemungkinan besarnya, kita juga akan mendapat love darinya dipostingan kita lainnya.

Kalau disteemit, saya yakin ketika kita vote atau sukai tulisan maupun postingan orang lain. Hanya sekali, dua kali hingga beberapa kali tulisan kita tidak divote balik. Namun lama-kelamaan pasti hatinya akan terbuka untuk berbuat hal yang sama ke kita tentang apa yang telah kita lakukan selama ini untuknya. Bagaikan perjuangan cinta yang bertepuk sebelah tangan. Lama-kelamaan si doi juga akan sadar kalau kita mengaguminya. Tiba-tiba hatinya terbuka untuk terima cinta kita. Inilah saatnya senang bukan main. Senangnya gimana-gimana gitu (wkwkw, *abaikan saja).

Hemat pikiran saya, diakun platform yang dicetus oleh @ned [Ned Scott] dan @dan [Dan Larimer] harus diapresiasi. Selain kita bisa bersedekah vote kepada orang lain. Vote yang kita berikan tersebut juga sangat membantunya dalam perekonomian alias kita sudah mencoba mengurangi angka kemiskinan bagi pengguna steemit di Indonesia khususnya. Tentu ini efek positif dari lahirnya steemit dan kebaikan kita dalam bersedekah vote untuk sesama steemian. Saling memberi vote sesama steemian juga bagian dari konsep dasar dalam bersteemit.

Bukankah ini perilaku yang baik? Maka mulai hari ini kita jangan sungkan-sungkan dalam mensedekahkan vote untuk sahabat-sahabat steemian kita. Sebagai pengguna steemit lainnya kita juga jangan kalah dalam hal kebaikan tersebut. Saya rasa kerjasama yang baik dalam bersedekah vote itu sangat penting dan pantas dilakukan. Ini juga hal sederhana yang harus dipraktikan oleh pengguna steemit sekalian. Mari menjadi bagian dari orang yang banyak bersedekah!

Peunayan, 07 Maret 2018.