Petani Kopi GAYO di bawah Gunung API.
Burni Telong salah satu nama gunung Api yang masih aktif di tengah hutan dataran tinggi gayo, dikaki gunung hidup ribuan petani, menggantungkan hidup nya dari suburnya tanah sisa letusan gunung api. kopi menjadi hal utama dan penting bagi dunia pertanian di dataran tinggi gayo.
cerita film ini hampir sama menggambarkan masayarakat gayo yang hidup dari tumbuhan kopi, film yang berjudul volcano ini di rilis tahun 2015, film ini mendapatkan sejumlah penghargaan di antara nya, Fénix Film Award for Best Costume. Platino Award for Best Ibero-American First Film. serta Satellite Special Achievement Award untuk Film Pertama Terbaik.
film garapan sutradara jayro bustamante, yang mencerikan latar kehidupan masyrakat petani kopi di Guatalama. tentu daerah ini menjadi salah satu daerah penghasil kopi terbaik dunia, dalam film ini di kisahkan satu keluarga miskin yang hidup di desa di bawah kaki gunung api, yang menggantungkan hidup dari pertanian dan peternakan.
Maria mercedez coroy yang menjadi pemain utama dalam film ini, mengambil peran sebagai anak gadis satu satunya dari keluarga dalam film ini, kehidupan sehari harinya adalah membantu orang tua ke kebun, serta merawat peternakan keluarga mereka. ia pun di jodohkan dengan lelaki kota.
di sela pertunangannya, ia pun masih menjalin kasihnya dengan pemuda desa, yang sudah menjadi pacarnya dulu. sebelum pesat pernikahan, akhirnya ia pun hamil. cerita ini sungguh menarik jika di tarik di kehidupan luar nikah bagi masyarakat gayo, bagaimana aib itu memang harus di simpan. hamil di luar nikah dalam istilah gayo ( nge nek). dan biasanya ini langsung di nikahkan, menariknya dalam film ini ada berbagai kesamaan kehidupan sosial masyrakat yang mencoba menghubungkan dengan masyarakat gayo yang hidup juga dari kopi.
hamil di luar nikah terkadang di tutupi sangat rapi, bahkan acara pernikahanya juga di buat semeriah mungkin. jadi ini untuk menutupi anggapan masyarkat lain bahwa pernikahn tersebut, baik baik. tampa hamil dulian. banyak dampak sebenarnya dari kondisi ini, di tengah kondisi ekonomi yang belum baik sepasang remaja sudah harus menjalani kehidupan berumah tangga, jd tak jarang ini berakhir dengan perceraian. karena kondisi ekonomi dan psikologis yang masih labil.
tentu ini menjadi satu permasalah sosial dari banyak nya masalah sosial lainya. dalam film ini juga di gambarkan, bagaiamana pemuda menikmati minuman keras, nah ini juga ada bagi masyarkat gayo. untuk mendapakan minum keras bukan sesuatu hal sulit, meski daerah ini adalah syariat islam, tentu minuman keras sangat dilarang, tapi itu bukan sesuatu hal yang sulit. untuk di dapatkan.
belum lagi narkoba jenis lain yang saat ini sudah mulai merambah, mulai dari ganja yang biasa biasa saja, dan gampang di dapat, kini sejenis sabu pun mulai marak, buktinya ini penjara menjadi peringakt pertama adalah pengguna narkoba,
mungkin ini sedikit kisah dari film yang bergenre drama ini yang terkait hampir sama dengan berbagai latar belakang kehidpan sosial masyarkat, saya kira bukan saja masyrakat gayo, daerah lain juga banyak terjadi seperti ini.