Indonesian Culinair: Nasi Padang With The Most Delicious Dish In The World

in #culturevulture7 years ago

Padang is a city in West Sumatera, Indonesia. They have delicious culinair in the world. Within a month, maybe at least three times I regularly eat “Nasi Padang”. Usually in the weekend, when I tell my wife to not cook, I will buy Nasi Padang. Within a radius of 1 kilometer from my house in Cileungsi, there are about 6-7 restaurants selling Nasi Padang. When I was studying in Banda Aceh there were a lot Padang Restaurant around Syiah Kuala University (Takana Juo is the best!). Or when I've been to Jayapura, I had no trouble finding a Padang restaurant.

Why are they everywhere?


padang 01.jpg
image source

The number of restaurant padang in Indonesia caused by several factors. The main things is because Padangnese like to wander and trade. In my office, on the same floor, there are almost 10 Padangnese out of a total of 54 employees. And if they choose to do another business, they will choose culinair path. This is why Padang Restaurant can be found anywhere in Indonesia.

In addition, the flavor of the Padang dish is acceptable to all tongues of people in Indonesia. The ingredients for making padang dishes are not hard to find, too. What makes it different is the level of spiciness. Once I read in a novel (I forgot which novel), it says:

Farther you go from Padang, the less spicy you got

Maybe there is a point, because in the place where I live, I think the sambalado (The own made chili paste) and green chilli paste is a bit less spicy. But after eating in Padang, I am sure that Padang Dish in Aceh is much more spicy than the one in Padang itself. The menu at the padang restaurant itself is varied: Rendang, fried chicken / grilled, sambalado tuna, omelette, fried lung and others.

The menu I mentioned is my favorite menu in my house

There are some facts about Padang Restaurant:

More portions if you take away

He said, Padangnese know that the packet to take away usually not eaten alone. So tha addition rice can be added. However, there are some restaurants that charges an additional fee of Rp 1,000, - for the take away. The reason for the cost of paper wrap and more rice.

bungkus banyak 01.jpg

image source

The waiter must be good at bringing lots of dishes in one hand

In the original padang restaurant, cuisine is usually served on the customer's table without customers having to order first. Cuisine served is usually brought 5-10 dishes by a waiter one way. I do not know how to practice or have secret, maybe they have brokken many plates to be that good.

bawa piring 01.jpg

image source

There is no Padang Restaurant in Padang

There is only "Restaurant". Usually in West Sumatra, every restaurant has a menu that becomes a specialty. As at “Pagi Sore Restaurant” in Padang City, they have specialty fried chicken. Indeed when I tasted it myself, it was so delicious and crunchy with little bit saltiness. I can spend 15 pieces alone if I can not remember getting cholesterol. Then there is the restaurant (which I forgot its name), selling fish head curry. But because I do not really like fish heads, I'm not sure what it tastes.

Take away ...

Well, one more, usually if you order take away, you will have Cassava leaves, young jackfruit and curry.

That's all, folks!

Bonus #1:
Rendang is the most delicious food in the world.

Reader Kamal F Chaniago showed great foresight when he wrote, "Rendang is the best." A clear winner with a loyal following, this beefy dish can now rightfully claim the title of "World's Most Delicious Food." Beef is slowly simmered with coconut milk and a mixture of lemongrass, galangal, garlic, turmeric, ginger and chilies, then left to stew for a few hours to create this dish of tender, flavorful bovine goodness.
The Indonesian dish is often served at ceremonial occasions and to honored guests. It's not only delicious but also comes with a simple recipe. If you haven't already, go ahead and take reader Isabela Desita's advice: "Rendang should be the first! It's really nice, you should try!"
source

Bonus #2:
There are Norwegian who are crazy about “Nasi Padang” and make songs about it. This song got viral in social media for a while in Indonesia:

Bahasa Indonesia

Dalam sebulan, mungkin paling sedikit tiga kali saya rutin makan nasi padang. Biasanya pas weekend, ketika saya menyuruh istri saya tidak usah memasak, saya akan beli nasi padang. Dalam radius 1 kilometer dari rumah saya di Cileungsi, ada sekitar 6-7 rumah makan yang menjual nasi padang. Waktu saya kuliah di Banda Aceh di sekitaran Unsyiah banyak juga yang jual nasi padang (Takana Juo is the best!). Saya pernah ke Jayapura, tak kesulitan juga menemukan rumah makan padang.

Kok bisa ada di mana-mana ya?

Banyaknya rumah makan padang disebabkan beberapa faktor. Yang paling utama sih karena orang padang itu suka merantau dan berdagang. Di kantor saya saja, di lantai yang sama, ada hampir sepuluh orang padang dari total 54 pegawai. Nah, yang berdagang biasanya memilih masakan padang sebagai salah satu sumber penghasilannya. Pun sebagai pengobat rindu untuk orang padang yang merantau, katanya.

nas pad 1.jpg

image source

Selain itu, rasa masakan padang itu rata-rata bisa diterima oleh semua lidah orang di Indonesia. Bahan-bahan untuk membuat masakan padang juga tidak terlalu sulit ditemukan. Yang membuatnya berbeda adalah tingkat kepedasannya. Pernah saya membaca di suatu novel (lupa saya novel yang mana), di situ tertulis:

Pedasnya masakan nasi padang akan semakin berkurang ketika kau semakin jauh dari Padang.

Mungkin ada benarnya, soalnya di tempat tinggal saya rasa sambalado dan cabe hijaunya agak kurang pedas. Tapi setelah makan di padang juga saya jadi tahu kalau nasi padang di Aceh jauh lebih pedas daripada yang di padang sendiri. Menu di rumah makan padang sendiri beragam: Rendang, Ayam goreng/bakar, ikan tongkol sambalado, dadar, paru goreng dan lain-lain.

Menu yang saya sebutkan adalah menu favorit di rumah saya. hehehe

Ada beberapa hal unik tentang rumah makan padang ini, seperti:

Porsinya lebih banyak kalau dibungkus

Katanya sih, orang padang ini tau kalau yang ngebungkus untuk dibawa pulang biasanya tidak dimakan sendiri. Jadi semacam dapat nasi tambah lah. Namun, ada beberapa rumah makan yang mematok biaya tambahan sebesar Rp 1.000,- untuk yang take away. Alasannya untuk biaya kertas bungkusnya dan nasi yang lebih banyak.

Pelayannya harus jago membawa banyak piring

Di rumah makan padang yang asli, masakan biasanya dihidang di meja pelanggan tanpa pelanggan harus memesan dulu. Masakan yang dihidang biasanya dibawa 5-10 piring oleh seorang pelayan sekali jalan. Saya tidak tahu bagaimana latihannya atau ada rahasianya, mungkin juga mereka sudah banyak sekali memecahkan piring untuk bisa sejago itu.

Tidak ada Rumah Makan Padang di Padang

Yang ada hanyalah “Rumah Makan”. Biasanya di Sumatera Barat, tiap rumah makan memiliki menu yang menjadi andalan. Seperti di Rumah Makan Pagi Sore di Kota Padang, mereka memiliki spesialisasi ayam kampung goreng. Memang ketika saya rasa sendiri sih, rasanya luar biasa. Saya bisa menghabiskan 15 potong sendirian kalau tidak ingat bisa terkena kolesterol dan teman-temannya. Lalu ada rumah makan di padang (yang saya lupa namanya), menjual gulai kepala ikan. Namun karena saya tidak terlalu suka kepala ikan, saya tidak yakin di mana enaknya.

Kalau dibawa pulang…

Nah, satu lagi nih, biasanya kalau dibawa pulang sudah pasti bakal dapet sayur singkong, gulai nangka sama kuah kari. Di semua rumah makan padang pasti dapetnya sama!.

Nah, mungkin segitu saja dulu. Mungkin ada steemian yang dari Padang yang bisa menambahkan?

Bonus 1:
Sekali lagi, Rendang menyabet gelar sebagai makanan terenak di dunia versi poling cnn.com. Mengalahkan Nasi goreng (peringkat 2) dan Sushi (Peringkat 3)

Kamal F Chaniago menulis “Rendang adalah yang terbaik”. Sebuah kemenangan telak, si daging ini sekarang berhak mengklaim gelar sebagai “Masakan terbaik di dunia”. Rendang dimasak dengan santan dan campurn sereh, bawang putih, jahe, cabe dan lainnya dan kemudian dimasak lebih lama supaya lebih lembut dan penuh rasa.

rendang.jpg
image source

Siapa sih yang gak suka rendang??

Bonus 2:

Ada bule yang tergila-gila sama nasi padang dan membuat lagu tentangnya. Lagu ini sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu:

Sort:  

Nasi Padang is love. :D

Hahaha. Aku Suka orang Norwegia itu

terngiang-ngiang dia sampai dibikin lagunya hehehe

Pagi² buat nafsu makan nambah aja ni noa, mau segede apa lagi ni badan noa kalau gini hahahaha

Great

Sarapan aja nasi padang, gimana makan siangnya..hahhaha
badan besar tak apa mal, asal sudah ada yang punya.. hahahaha

Ahahha nasi padang bisa membuat orang terinspirasi juga ya. Jadi lagu. Sama kayak Indomie yang dijadikan lagu rap sama org bule item. Lupa bule dari mana ahahahaa. Sukses terus.

Kalau soal makanan, mau yang instan atau tidak, Indonesia surganya bang @apilopoly

Terima kasih udah mampir lagi ke sini bang.

Masakan Padang emang nikmat dan bikin kenyang.... Ayo makan enak....

Tapi bahaya kalau makan masakan padang tiap hari. hehehehe

Nasi padang. Nasi padang. Adalah bukti perantau minang sudah banyak di satu daerah. Hahahahah

Benar sekali bang @andrianhabibi, orang padang ada di mana-mana..hehehe

Sama seperti tak ada warung mie aceh di aceh.. Hahahah

benar sekali bang @arulaceh

buktinya orang minang ada dimana-mana ya. Dan dimana-mana selalu berdagang. Selain nasi padang... itu tanah abang isinya urang awak sadonyo :)

Memang sudah jiwanya, lagipula banyak rejeki dari pintu berdagang ini.

Kolesterol semuaaa

Makanya nggak boleh tiap hari makan nasi padang bang hehehe

Nasi padang telah mendunia karena itu jadi mahal euy!