Digital Marketing di Indonesia

in #digital4 years ago

Indonesia memiliki populasi lebih dari 250 juta orang, dengan penetrasi internet yang telah mencapai 180 juta pengguna. Indonesia telah menjadi emerging marketing di era digital sekarang ini.

Jika kita rajin membuka LinkedIn, kita akan lihat banyak lowongan untuk di bidang ini, mulai dari reguler staff, intermediate, manager, hingga head or chief.

Digital marketing merupakan salah satu komponen yang tidak dapat dipisahkan dari transformasi digital. Masalahnya adalah, masih banyak perusahaan yang belum memahami apa perlunya transformasi digital dan bagaimana menjalankannya.

Sebagai contoh, banyak gerai mall yang tutup akibat pandemi, dan banyak kantor cabang bank yang tutup karena orang tidak lagi harus ke bank.

Oleh karena itu, transformasi digital sudah menjadi tuntutan bisnis saat ini untuk tetap dapat mempertahankan eksistensinya atau menjadi pemimpin pasar.

Digital Marketing di Indonesia sudah banyak dilakukan terutama oleh perusahaan startup, dan mereka telah membuahkan dampak positif dari aktivitas tersebut. Di lain sisi, brand-brand besar di Indonesia masih berjuang untuk branding dan memperbanyak follower, dan ini fenomena yang menarik untuk dibahas.

Kenapa brand-brand besar tersebut tidak merasakan dampak dari aktivitas digital marketingnya .. mungkin ini ada beberapa hal seperti:

  1. Tidak jelas tujuan
  2. Otomatis tidak ada strategi yang layak untuk dilakukan
  3. Tidak ada pengukuran.

Kami memperhatikan selama beberapa tahun terakhir ini. Seperti adanya brand besar yang tidak mau lagi iklan di jaringan sebuah sosial media. Dan mereka kami perhatikan mulai branding di search engine, akan tetapi ini tidak kalah "blundernya" lagi.

Keblunderan yang dimaksud adalah seperti membayar iklan untuk kata kunci brand nya sendiri yang secara EMD (Exact Match Domain), ini dapat mengakibatkan pemborosan ratusan juta rupiah per bulan (kami ada hitungannya. menggunakan keyword frequency analytics dan dikalikan dengan bid rata-rata di search engine).

Hal lainnya, kami melihat banyak postingan content yang jauh dari memenuhi syarat teknis SEO, seperti low content length, layout, hingga typo pada meta title. Akan tetapi di search engine masih kuat, karena mereka membeli backlink dari beberapa website (kami cek menggunakan ahrefs.com).

Tentu hal seperti ini harus segera diperbaiki, caranya dengan memahami digital marketing itu harus terintegrasi untuk melakukan upaya inbound ke pemirsa online.

Tulisan singkat ini semoga bermanfaat, jangan ragu untuk reply jika memang ada yang perlu ditanggapi, ditanyakan dan dikoreksi. Trims ;)