Daily Steem-Cartoon #86: HARDIK-NAS
Sekolah pada awalnya hanyalah upaya mengisi waktu luang adik-adik kecil yang bosan bermain. Seiring bergeraknya peradaban manusia melintasi zaman dengan berkembangnya tata cara berpikir dan kemampuan mengatur diri sendiri, sekolah makin memadatkan materi bahasan dan penjadwalan yang penuh. Sekolah selain mengatur, juga tak lagi menjadi arena mengasah pikiran yang tumpul. Tapi, berubah menjadi ring tinju tempat para siswa diadu kemampuan menghafal. Ingat, "MENGHAFAL!". Bukan berpikir.
Kamu disuruh menghafal tanggal-tanggal kejadian. Katanya itu sejarah. Kamu disuruh hafal perkalian, kalau tak bisa, berdiri sebelah kaki di muka umum kelas. Malu setengah mati.
Steemenenten terkenang masa-masa sekolah bersama Bangbob. Bangbob orang kritis yang mengepalai kelas. Ia sering menjadi pimpinan upacara. Rindu sekali beliau dengan pimpinan upacara itu.
Satu Sekolah dengan Bangbob bagai naik perahu bareng. Ada suka dukanya. Yang paling asik di sekolah hanya saat istirahat semata dan jam pendidikan jasmani. Selebihnya seperti yang kukatakan di atas.
Sekolah telah pergi jauh dari cita-cita kanak-kanak kami saat itu. Ruang riang gembira kami tercabut oleh nafsu Dinas Pendidikan.
Apa pun itu, selamat hari pendidikan!
Steemenenten wal Bangbob
Behind scene:
Dear Artzonian, thanks for using the #ArtzOne hashtag. Your work is valuable to the @ArtzOne community. Quote of the week: Art, freedom and creativity will change society faster than politics. -Victor Pinchuk
Aku sudah lama resah melihat bangku-bangku sekolah digunakan untuk mencetak robot-robot.
Separuh robot itu, kita sendiri.
Iya.
Alhamdulillah saya sudah terbebas dari bangku sekolahan yang membosankan dan sekarang waktunya mengisi waktu luang di Steemit ✌️😁
Hebat!
Terima kasih @marxause
Anda & postingan anda juga hebat 👍🙂
Ya, begitulah... ketika anak dinilai dengan angka-angka, paling tidak di rumah jangan ditambah lagi, tuntutan "kamu harus dapat rangking 1", "kenapa matematika cuma dapat ponten 7?" Padahai watee ta yue bak droe geuh meu 5 han meurumpok