Kali ini saya berbagi sedikit tips bersuci di bawah ini mudah mudahan boleh ambil sedikit ilmu

in #esteem6 years ago (edited)

Dari Abu Malik al-Harits bin Ashim al-Asy'ari r.a. berkata: Rasulullah s.a.w. bersabda:

"Bersuci adalah separuh keimanan dan Alhamdulillah itu memenuhi imbangan, Subhanallah dan Alhamdulillah itu dapat memenuhi atau mengisi penuh apa-apa yang ada di antara langit-langit dan bumi. Shalat adalah pahala, sedekah adalah sebagai tanda - keimanan bagi yang memberikannya - sabar adalah merupakan cahaya pula, al-Quran adalah merupakan hujjah untuk kebahagiaanmu - jikalau mengikuti perintah-perintahnya dan menjauhi larangan-larangannya - dan dapat pula sebagai hujjah atas kemalanganmu - jikalau tidak mengikuti perintah-perintahnya dan suka melanggar larangan-larangannya. Setiap orang itu berpagi-pagi, maka ada yang menjual dirinya - kepada Allah - bererti ia memerdekakan dirinya sendiri - dari siksa Allah Ta'ala itu - dan ada yang merosakkan dirinya sendiri pula - kerana tidak menginginkan keredhaan Allah Ta'ala." (Riwayat Muslim)

Keterangan:
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Hadis ini ialah:

Bersuci yakni menyucikan diri dari hadas dan kotoran.
Memenuhi neraca kerana sangat besar pahalanya, hingga neraca akhirat penuh dengan ucapan itu saja.
Artinya andaikata pahalanya itu dibentuk menjadi jisim yang nampak, pasti dapat memenuhi langit dan bumi.
Shalat adalah cahaya yakni cahaya yang menerangi kita ke jalan yang diredhai Allah. Sebab orang yang tidak suka bersembahyang pasti hati nuraninya tertutup daripada kebenaran yang sesungguh-sungguhnya.
Sedekah yang sunnah atau wajib (zakat) itu merupakan kenyataan yang menunjukkan bahawa orang itu benar-benar telah melakukan perintah Allah.
Al-Quran itu hujjah (keterangan) bagimu yakni membela dirimu kalau engkau suka melakukan isinya. Atau juga keterangan atasmu yakni mencelakakan dirimu iaitu kalau engkau menyalahi apa-apa yang menjadi perintah Allah.
Kita di dunia ini ibarat orang yang sedang dalam berpergian ke lain tempat yang hanya terbatas sekali waktunya. Di tempat itu kita menjual diri yakni memperjuangkan nasib untuk hari depan seterusnya yang kekal iaitu di akhirat. Tetapi di dalam memperjuangkan itu, ada di antara kita yang memerdekakan diri sendiri yakni melakukan semua amat baik dan perintah-perintah Allah, sehingga diri kita merdeka nanti di syurga. Tetapi ada pula yang merosak dirinya sendiri kerana melakukan larangan-larangan Allah hingga rosaklah akhirnya nanti di dalam neraka, amat pedih seksa yang ditemuinya.

Sort:  

Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
https://hadits-riwayat.blogspot.com/2012/12/riyadhus-shalihin-bab-3-sabar.html

Kalau buat postingan jangan salin punya google bang,boleh abg ambil.kata" di google,tpi harus abang ubah,biar gak masuk robot