Manfaat Nikah Muda

in #esteem7 years ago

"O youth, whoever of you has been able to marry, because he is more subdued and more nurturing. And whoever has not been able, then he should fast, for he can curb it. "(Narrated by Bukhari)

Syabab is commonly translated into Indonesian into "youth." What is his age? Fauzil Adhim in the book Beautiful Early Marriage explains, syabab is sesesorang who has reached the aqil-baligh period and age has not reached thirty years. As long as it has a ba'ah (ability), then he is advised to get married soon. And now proven, many benefits to get married at a young age behind the command of this Messenger.

  1. More awake from sin

As the words of the Prophet, married at a young age it is more helpful to lower the view and more easily maintain the genitals. A person who marries at a young age is relatively more awake from the sin of adultery; both adultery of the eye, adultery of the heart, and adultery of the hand.

  1. Be happier

Research results National Marriage Project's 2013 in the United States (US) shows, the highest percentage of people who feel very satisfied with the marriage life are those who married at the age of 20-28 years.

Why young couples are happier? Because they generally do not have a lot of ego-ambition. Young couples are more receptive to their life partner. In fact, when the husband is not well established economically and consequently live "mediocre", they can still enjoy with the condition. This is in line with the hadith atsar Ibn Umar: "Marry by you virgin girls, for (.. one of them ..) he is more than happy with a little livelihood."

  1. More satisfied in making love

Couples who get married in their 20s tend to do jima 'more often than those who marry more slowly. The results of the Rotz fund study from Harvard University in 2011 show, delaying the marriage age of four years is associated with a one-time drop of five in a month.

While in the level of satisfaction, married at a young age - among them with physical support is still prima-making husband and wife enjoy more. Again, this corresponds to the hadith atsar of Ibn Umar: "Marry the virgin girl, for she is fresher her mouth, the more fertile her womb and the warmer the royal ..."

  1. Controlled emotions

Getting married at a young age proves to be more quickly maturing the couple. In a sense, marriage and marriage make someone more emotionally controlled. This is influenced by the tranquility that comes with the presence of a companion and the channeling of "inner needs." And that is between the meaning of sakinah in Surah Ar Rum verse 21.

  1. Easier to achieve success

Some people postpone marriage on the grounds of achieving a certain career path or a well-established life first. In fact, when a person has married, he becomes more calm, feel sakinah. With this calm and stable emotion, he can focus more on pursuing any career and activity, both da'wah and seek maisyah.

  1. Better for the future of children

Better for the future of children here does not mean getting married at a young age allows children to grow up while you retire. Although, it can also be a consideration.

But more importantly, getting married at a young age and having a baby at a young age, when you are not well-established economically means you can educate children directly feel the bitter taste of life. It means they have tasted your struggle.

Translate to Indonesia

Dalam haditsnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan para syabab untuk menikah.

يَامَعْشَرَ الشَّبَابِ: مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ، فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ
“Wahai pemuda, barangsiapa di antara kalian telah mampu maka hendaknya menikah, karena ia lebih menundukkan pandangan dan lebih memelihara kemaluan. Dan barangsiapa yang belum mampu, maka hendaknya ia berpuasa, sebab ia dapat mengekangnya.” (HR. Bukhari)

Syabab biasa diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi “pemuda.” Berapakah usianya? Fauzil Adhim dalam buku Indahnya Pernikahan Dini menjelaskan, syabab adalah sesesorang yang telah mencapai masa aqil-baligh dan usianya belum mencapai tiga puluh tahun. Asalkan sudah memiliki ba’ah (kemampuan), maka ia dianjurkan untuk segera menikah. Dan kini terbukti, banyak manfaat menikah di usia muda di balik perintah Rasulullah ini.

  1. Lebih terjaga dari dosa

Sebagaimana sabda Rasulullah tersebut, menikah di usia muda itu lebih membantu menundukkan pandangan dan lebih mudah memelihara kemaluan. Seorang yang menikah di usia muda relatif lebih terjaga dari dosa zina; baik zina mata, zina hati, maupun zina tangan.

  1. Lebih bahagia
    Hasil riset National Marriage Project’s 2013 di Amerika Serikat (AS) menunjukkan, persentase tertinggi orang yang merasa sangat puas dengan kehidupan pernikahan adalah mereka yang menikah di usia 20-28 tahun.

Mengapa pasangan muda lebih bahagia? Sebab mereka umumnya belum memiliki banyak ego-ambisi. Pasangan muda lebih mudah menerima pasangan hidupnya. Bahkan, ketika sang suami belum mapan secara ekonomi dan akibatnya hidup “pas-pasan”, mereka tetap bisa enjoy dengan kondisi tersebut. Hal ini sejalan dengan hadits atsar Ibnu Umar: “Nikahilah oleh kalian gadis perawan, sebab (..salah satunya..) ia lebih ridha dengan nafkah yang sedikit.”

  1. Lebih puas dalam bercinta
    Pasangan yang menikah di usia 20-an cenderung melakukan jima’ lebih sering daripada mereka yang menikah lebih lambat. Hasil studi Dana Rotz dari Harvard University pada 2011 menunjukkan, menunda usia menikah empat tahun terkait dengan penurunan satu kali jima’ dalam sebulan.

Sedangkan dalam tingkat kepuasan, menikah di usia muda –diantaranya dengan dukungan fisik yang masih prima- membuat suami istri lebih menikmati. Lagi-lagi, hal ini bersesuaian dengan hadits atsar Ibnu Umar: “Nikahilah gadis perawan, sebab ia lebih segar mulutnya, lebih subur rahimnya dan lebih hangat farjinya…”

  1. Emosi lebih terkontrol
    Menikah di usia muda terbukti lebih cepat mendewasakan pasangan tersebut. Dalam arti, menikah dan berumah tangga membuat seseorang lebih terkontrol emosinya. Ini dipengaruhi oleh ketenangan yang hadir sejalan dengan adanya pendamping dan tersalurkannya “kebutuhan batin.” Dan itulah diantara makna sakinah dalam Surat Ar Rum ayat 21.
    Hasil studi sosiolog Norval Glenn dan Jeremy Uecker pada tahun 2010 mendukung hal ini. Menurut hasil studi tersebut, menikah pada usia muda akan lebih bermanfaat dari sisi kesehatan dan mengontrol emosi.

  2. Lebih mudah meraih kesuksesan
    Sebagian orang menunda menikah dengan alasan mencapai jenjang karir tertentu atau hidup mapan terlebih dahulu. Padahal, saat seseorang telah menikah, ia menjadi lebih tenang, merasakan sakinah. Dengan ketenangan dan stabilnya emosi ini, ia bisa lebih fokus dalam meniti karir dan beraktifitas apa pun, baik dakwah maupun mencari maisyah. Karenanya tidak mengherankan jika banyak orang-orang yang sukses di usia 40-an adalah mereka yang menikah di usia 20-an.

  3. Lebih baik bagi masa depan anak-anak
    Lebih baik bagi masa depan anak-anak di sini bukan berarti menikah di usia muda memungkinkan anak sudah dewasa saat Anda pensiun. Meskipun, hal itu juga bisa menjadi salah satu pertimbangan.

Namun yang lebih penting dari itu, menikah di usia muda dan memiliki buah hati di usia muda, saat Anda belum mapan secara ekonomi berarti Anda dapat mendidik anak-anak secara langsung merasakan pahit getirnya kehidupan. Artinya mereka telah mencicipi perjuangan Anda. Dan jangan sampai anak-anak hanya tahu fasilitas dan hidup enak tanpa merasakan hidup adalah perjuangan.

Sort:  

ka paloe 😂😂
uda udah ya... 😂😂

So what happen? What the problem? I dont know

Lupa x cantumkan asal kutipan nya, tulisan di blog sendiri juga bisa ditegur cheetah @fontiaasca

Iya jujur, saya ngak tau aturan mainnya

This is amazing, steemit going all around the world @fontiaasca

Katrok kak masyitah lagoe nyan...hehehe...

Ceetah ya? Tenang aja bukan plagiat kok, dia bilang cuma mau izin upvote

Meunyoe ka ijak cetah bahaya nyan rakan. Itupu plagiat. Nyan robot. Itupu that ata2 lage nyan. Neu edit segolom neu post. Meuhan itreun reputasi. Meuhan segolom neu post neu sertakan link referensi.

Oh gitu, maaf saya ngak tau

Iya...cheetah...
Memang di upvote tapi itu plagiat mka dy datang..
Coba tanya2 di grub... Biar aja penjelasan...
Tpi itu dh ngk ada harga lagi wlu bnyk yg vote..

Ok deh, terimakasih

Edit...Ambil link yg di bawanya copypaste ke postingan..

Ngak ngerti cara ambil linknya

Kn ada link yg dibwa ama kak masyitah di kolom komen...
Copy poste ke postingaan

Oh ok, terimakasih

Udah coba ngak bisa copas