Santri Attacked Scabies, It's How Medical Officers Treat It/ Santri Diserang Scabies, Ini Cara Petugas Medis Mengobatinya

in #esteem7 years ago

Santri Attacked Scabies, It's How Medical Officers Treat It/ Santri Diserang Scabies, Ini Cara Petugas Medis Mengobatinya

North Aceh district medical officer, Aceh - Indonesia on Monday (9/4/2018), held free mass treatment to hundreds of santri in one district in the district due to scabies or scabies attacked. Of the approximately 500 students in the pesantren there are about 300 santri affected by scabies. In the interview during the mass treatment, the head of the pesantren revealed that the scabies started attacking students about two months ago.

san1.jpg

From the literature mentioned, each patient with scabies carries at least 10 mites at a certain time. It is invisible invisible, because it is so small, so that it can only be seen using a tool in the form of a microscope. This mange can spread from one person to another when there is a bridge, because it does not swim, fly and jump.

san2.jpg

So when you want to move from one person to another waiting to touch human skin, or it could be when we use personal items together. For example, towels, beds, and other media that can bridge the mites. Because of this mite can quickly move one to another one family, if there is a "keep" mites.

san3.jpg

Prior to the free treatment, medical officers also conducted surveys to confirm it. Apparently true, many santri in pesatren are attacked by scabies, then respiratory tract infections (ispa). "Scabies diseases are common in places that are shared, such as dayah or pesantren, dormitories, and penitentiaries," said a medical officer.

san4.jpg

To prevent the growing number of mite-affected students, medical officers prevent by well-water caporization, to purge water that is suspected to be contaminated with bacteria. Then dropped the medics to check the toilet. Medical officers also provide counseling to students how to maintain the health and hygiene of the body and the environment, so that the santri fore is free from scabies.

For example, wash the items used together with hot water and drying in a clean place. "For items that can not be washed should be put into a closed plastic bag, so it does not spread elsewhere," so this brief interview. (*)

DQmYfKYGX2M8Qc8nNUi6TqUzHKoeLmafZ6PVBMjt7wjXe5R.gif

DQmNuF3L71zzxAyJB7Lk37yBqjBRo2uafTAudFDLzsoRV5L.gif

Santri Diserang Scabies, Ini Cara Petugas Medis Mengobatinya

Petugas medis Kabupaten Aceh Utara, Aceh – Indonesia pada Senin (9/4/2018), mengadakan pengobatan gratis massal kepada ratusan santri di salah satu kecamatan di kabupaten tersebut karena diserang scabies atau kudis. Dari sekitar 500 santri di pesantren tersebut ada sekitar 300 santri yang terkena scabies. Dalam wawancara saat pengobatan massal itu, pimpinan pesantren tersebut mengungkapkan scabies tersebut mulai menyerang santri sekitar dua bulan yang lalu.

san1.jpg

Dari literature disebutkan, tiap penderita kudis itu membawa minimal 10 tungau pada waktu tertentu. Memang secara kasat tidak terlihat, karena berukuran kecil sekali, sehingga baru dapat dilihat dengan menggunakan alat berupa mikroskop . Kudis ini bisa menyebar dari satu orang ke orang lain ketika ada jembatan, karena tidak berenang, terbang dan loncat.

san2.jpg

Jadi ketika hendak berindah dari satu orang ke orang lain menunggu bersentuhan kulit manusia, atau bisa juga ketika kita menggunakan barang pribadi secara bersama-sama. Misalnya, handuk, tempat tidur, dan media lain yang bisa menjembatan bagi tungau. Karena itu tungau ini bisa cepat berpindah satu ke orang lain satu keluarga, jika ada yang “memelihara” tungau.

san3.jpg

Sebelum mengadakan pengobatan gratis itu, petugas medis juga mengadakan survey untuk memastikannya. Ternyata benar, banyak santri di pesatren tersebut yang diserang kudis, kemudian infeksi saluran pernapasan (ispa). “Penyakit scabies banyak terjadi di tempat yang dihuni bersama-sama, misalkan seperti dayah atau pesantren, asrama, dan lembaga pemasyarakatan,” ujar seorang petugas medis.

san4.jpg

Untuk mencegah bertambah santri yang menjadi korban tungau, petugas medis mencegah dengan kaporisasi air sumur, untuk pembersihan air yang diduga tercemar bakteri. Kemudian menurukan petugas medis untuk mengecek toilet. Petugas medis juga memberikan penyuluhan kepada santri cara menjaga kesehatan dan kebersihan badan serta lingkungan, sehingga kedepan santri tersebut terbebas dari kudis.

Misalnya menuci barang-barang yang digunakan bersama tersebut dengan air panas dan menjemur di tempat yang bersih. “Untuk barang yang belum bisa dicuci harus dimasukkan ke kantong plastik tertutup, sehingga tidak menyebar ke tempat lain,” demikianlah. (*)

DQmYfKYGX2M8Qc8nNUi6TqUzHKoeLmafZ6PVBMjt7wjXe5R.gif

DQmNuF3L71zzxAyJB7Lk37yBqjBRo2uafTAudFDLzsoRV5L.gif

Sort:  

Sayang sekali, memang harus diakui, masalah kebersihan lingkungan menjadi penyebab berbagai macam penyakit.

Barangkali masih kurang pemahaman cara menjaga lingkungan atau belum terbiasa, sehingga sulit bang @taslem

Penyakit kulit biasanya yang susah di sembuhkan di daerah kemaluan,

Hehehe. Itu tanda- tanda sudah mulai menanjak dewasa @ritauddin,