Bertemu Steemian yang Patah Hati

in #esteem7 years ago (edited)

Merajuk, marah, kecewa dan patah hati adalah sebuah efek buruk dari sebuah pikiran buruk (pikiran negatif).

6EF9436B-7E72-42B8-BC50-CA5C6CB2ED55.jpeg

Dalam teori pikiran seseorang akan mengalami proses pengembangan pemikirannya bertransformasi ke kehidupannya. Logikanya begini:

Apa yang kamu pikirkan akan kamu ucapkan, apa yang kamu ucapkan akan kamu lakukan, apa yang kamu lakukan akan berubah menjadi habbit (kebiasaan), habbit berubah jadi karakter, karakter berubah jadi nasib

Jika kamu lihat teman atau seseorang kadang kelihatan buruk sekali Itu karna pikiran mereka buruk. Makanya dalam agama dikatakan, “tidak akan berubah nasib satu kaum kalau tidak ia sendiri berubah”.

Steemian Merajuk dan Patah Hati

Saya bertemu seorang steemian yang mengatakan begini: “Aku tidak sukses di steemit, postinganku tidak ada yang upvote, jarang orang komen, dan mereka yang sudah sukses Itu tidak sedikit pun memberi perhatian kepada postinganku. Aku berhenti sementara Bang, dan fokus ke yang lain.”

EDAFB28E-466C-4BA7-BE4D-3B617E812EB7.jpeg

“Anda sudah join berapa lama di steemit?” Tanya saya, seraya meminta dia menunjukkan profil akun steemitnya. Dia menunjukkan akunnya. Join Maret 2018, memposting 78 kali, memfollow 86 orang, difollow 98 orang, level reputasinya 32.

Lalu saya mengatakan kepadanya, “Wah bro, kamu ini sudah bisa digolongkan sebagai seorang steemian sukses loh. Prestasi yang kamu dapatkan melebihi kerjamu utk steemit,” kata saya.

“Kamu join baru dua bulan, baru memposting dan mengomentari 78 kali, hanya memfollow 86 orang, sudah mendapatkan level reputarsi 32. Dengan hanya bekerja seperti itu, kamu harapkan seperti apa? Kamu berharap komen dan upvote bagus dari orang, tetapi pernahkah kamu komen bagus di postingan orang?

C314A41A-ED68-4B77-9078-C250BF70A53B.jpeg

Kamu berharap @aiqabrago, @levycore, @razack-pulo, @mariska.lubis @ayinufridar. @rismanrachman dan para @steem-ambassador memberikan upvote dan mengomentari postinganmu, tetapi pernahkah kamu mengomentari secara baik postongan mereka?

Dia menjawab: “saya sudah komentar dan upvote mereka Bang.”

Apa Isi komentarmu? “Mantap? Postinganmu oke bangat? Postinganmu bagus sekali? Terimakasih untuk sharingmu?”

Menurutku itu bukan komentar, Bro. Itu adalah spam. Begitu kau tulis kata-kata Itu, para steemian langsung mengerti kalau kamu tidak baca postingannya dan kamu hanya ingin menunjukkan bahwa kamu sudah memberi komentar. Wajar jika mereka tidak tertarik mampir di postinganmu.

DB9BBAC1-A866-40F0-910D-08BA0ABCDF06.jpeg

Seorang Steemian yang baik, menurut @ayijufridar adalah juga seorang komentator yang baik. Kamu siapkan waktu untuk membalas komentar orang, membaca postingan orang dan memberi komentar secara proporsional.

Sebuah komentar yang baik bukanlah komentar yang memuji tanpa dapat. Sebuah komentar yang baik adalah yang memberi apresiasi atas postingannya, termasuk ketika kamu mengkritik postingannya secara baik, Itu adalah komentar yang baik.

Berhentilah Berpikir Buruk

Pikiran buruk (negatif) bukan saja merusak hidupmu tapi menular kepada orang lain dan merusak pikiran dan hidup orang lain juga.

“Makanya, maaf aku tidak mau temanan dekat dg orang yang pikirannya buruk. Takut ketular,” kata saya.

4B6B7F75-8F73-4E37-9FCA-38887ABFE884.jpeg

“Ya Bang. Saya salah. Pikiran saya terlalu buruk. Saya tidak jadi berhenti, saya akan mencoba lagi, menciptakan konten yang baik dan berusaha membaca postingan orang lain dan memberi komentar secara baik pula.”

Bagus, kata saya. “Ciptakan konten yang mendatangkan kegembiraan dan kebahagiaan, itu jauh lebih membuatmu bahagia!”

Enjoy your life and God bless you🌹

Happy birthday my lovely wife @nielafarza🎂

Jakarta, 1 Juni 2018

With ❤@jkfarza

Promojkf2.jpeg

Sort:  

Selamat ya b @jkfarza , alhamdulillah wasyukirillah atas takdir indah, positif, dan berkah... Pupuk dan siram selalu... Selamat menikmati keberkahan Ramadhan dan hari yang indah bersama orang yang dicintai :)

Terimakasih dokter @elfinarachmi
Hari ini memang hari ulang tahun my wife @nielafarza, tetapi karena sesuatu hal yang mendesak, kami ga bisa buka bersama. Tetapi sabagai rasa syukur, tentu terimakasih banyak untuk dokter yang sudah mendokan, semoga semuanya berkah, aamin

G buka bersama, tapi kan bisa selalu bersama lovely wife, tetap akan indah, semua positif, istri solehah tak tergantikan

Tetapi bagaimana bang @jkfarza jika setelah membaca tulisan itu teekadang kita merasa terwakili artinya memang setuju tanpa bisa komen apa apa selain
Setuju banget
Mantap
Dalam artian memang itu mewakili dan tulus bahkan kadang saya saking setujunya tak memikirkan nilai vp sudah 60 ikut uv dan komentar hanya karena memang setuju bnget dengan tulisannya. Tanpa bisa komentar apa-apa selain itu???

Ada banyak cara menyatakan persetujuan @nnaachlam salahsatu yang terlemah adalah mengangguk, atau bilang yes, atau angkat telunjuk. Tetapi yang saya maksudkan dalam memberikan komentar di posting steemit, begitu saja tidak cukup membuat kita dilirik. Kita harus terus terang mengatakan kepadanya, mengapa saya setuju banget dengan tulisanya.

Misalnya, kalau ia memposting satu tulisan tentang "Mari berpikir terbalik", kamu bisa komentar:
"Saya setuju banget karena kebanyakan orang berpikir lurus, Berpikir lurus dalam pemahaman saya adalah standar. Jika kita ingin mendapatkan sesuatu yang lebih, kita harus berpikirnya tidak standar, harus berani out of the box.. dst."

ini hanya contoh saja, sukses buatmu ya?

Bertambah lagi ilmu terima kasih banyak bang

Patahati itu diawali oleh sikap rendah diri, gak pede Bang. Pikiran mereka sempit dan biasanya orang spt ini susah move on hehe

Apa yang anda sampaikan @syarkia, bukan sekedar betul, tetapi betul bangets hehe.
Ia menyiksa dirinya dengan pikiran yang buruk. Maka solusinya adalah, suruh mandi, lalu ucapkan bismmilah, untuk mencoba cara berpikir yang baru, yang lebih baik dan sehat.

Haha. Saya juga pernah bertemu beberapa steemians yang patah hati seperti ini, Bang. mengharapkan lebih, padahal mereka memberi pun masih minim.

Yang diharap hanya upvote, upvote, upvote, tanpa meyakini bahwa silaturrahmi sesama steemians (steemit walking) adalah penting. Kalo pun berkunjung, komentar yang diberikan adalah sama ke semua blog. Jadi sudah seperti template. Sungguh menyedihkan dan sukses bikin kita membatalkan minat untuk berkomentar apalagi upvote.

Saya ijin share artikel ini untuk pencerahan bagi teman-teman saya, ya, Bang! Thanks.

:: seperti halnya sebuah kegagalan ada sukses yang instans. Sukses dan gagal itu dimulai dari pikiran masing-masing,

Banyak filosof bilang, hati-hati menggunakan pikiran. Karena pikiran itu, selangkah lagi menuju kenyataan. Kalau berpikir sukses, maka kita akan sukses. Tetapi kalau pikiran selalu berpikir gagal, maka sukses hanyalah sesuatu yang tidak pernah dia impikan.

So, mari didik kawan-kawan kita untuk bertindak realistis dan berpikir positif, Sebab, itu menyehatkannya, membuat ia bahagia dan bisa menularkannya kepada sesama. Thanks commentnya @alaikaabdullah, salam hangat selalu :)

Ungkapannya luar biasa kak @jkfarza saya mengutip beberapa bait dalam kalimat di artikel ini yaitu ;

Apa yang kamu pikirkan akan kamu ucapkan, apa yang kamu ucapkan akan kamu lakukan, apa yang kamu lakukan akan berubah menjadi habbit (kebiasaan), habbit berubah jadi karakter, karakter berubah jadi nasib

tulisan yang bermanfaat dan memotivasi. Awesome

Itu memang sebuah keadaan yang tidak bisa diragukan lagi @azroel. Coba renungkan dan itu yang akan kita terima. Untuk mengecek alur ini, Saya mencontohkan kenapa seseorang menjadi perokok.

Pada satu malam yang sunyi, hujan dan dingin, seorang pemuda berteduh di sebuah halte. DI sampingnya ada beberapa orang dewasa lain, beberapa diantaranya berteduh sambil merokok. Sang pemuda berpikir, mungkin kalau saya merokok, enak juga ya? Setelah dia berpikir serta merta dia mengucapkan, "Mas, boleh minta rokoknya, saya kehabisan ni?" pintanya berbohong. Lalu ia merokok. Dan ia merasa enak memang, karna dingin dan sepi. Keenakan itu dicoba ulangi lagi besok dalam situasi berbeda, mencoba lagi rokoknya, jadilah habbit. Karna keseringan, jadilah dia perokok (karakter).

kecerdasan dalam menulis tidak diragukan lagi dari sosok abgda @jkfarza. Design gambar yang selalu menarik dipandang mata :)
Selamat hari jadi kak @nielafarza semoga sentiasa sehat selalu, murah rezeki dan bahagia sepanjang masa bersama keluarga tercinta.

Ada satu pantun yang saya ingat, @riezaldi, sayangnya ia dalam bahasa Aceh:

Tamita kulat tajak lop jumpung
taboh lam balum taba ku kota
gata doe chit ahli nujum
habeh akun ka kajak pareksa

Kesimpulan: donya mandum zal

Hahaha nyan panton @jkfarza olah mantap cit😂

jujur saya mengalami patah hati di steemit berkali-kali, patah hati saya bukan karena kurang vote juga kurang komentar, tapi lebih kepada di saat saya melakukan kesalahan petinggi Steemit tidak menegur saya.

saya sering bingung jadinya, inilah suara hatiku hu hu hu...... 😢

Semua orang akan mengalami hal yang sama, jika espektasinya terlalu besar pada sesuatu, termasuk steemit. Jika @ranesa70 mau, saya bagi tipsnya:

Jangan memasang harapan terlalu besar, akhirnya kecewa. Steemit bagi saya atau siapapun, harusnya hanya sebuah media sosial, sarana belajar, dan sarana menciptakan kegembiraan. Makanya santai aja. Kita nikmati aja, sambil nonton Stand Up Comedy, gitu. Ada yang vote, bilang terimakasih, ga ada yang peduli pun sama kita, kita senyum saja.

Ada satu ungkapan, yang sering saya ingat, ranesa, "lupakan orang yang melupakan kita. Dan ingat, selalu orang yang selalu mengingat kita." Dengan demikian, semua enjoy, semua gembira, semua bahagia..

Banyak dari kita membuat pembenaran untuk mengatakan berhenti. Alasan-alasan yang sepele menjadi kunci utama menghentikan aktifitas yang berujung pada upaya mengajak orang lain berhenti.

Saya cukup senang dengan semua mamfaat dan kebahagiaan yang saya terima di steemit. Postingan ini memberikan kita penjelasan yang cukup untuk memberi cubitan kecil. Apakah saya memang mau berubah dengan ruang baru bernama steemit.

Selamat bang, salam sama kakak yang sedang ulang tahun.

Beberapa menit lalu saya menerima lagi sebuah pesan #WhatsApp yang mungkin “Patahati” dengan #steemit. Ia bilang;

Terserah pak ;) Steemit udh gak menantang bagiku pak, lekukan tubuh dan desahannya sudah tidak lagi merangsang birahi 😂

Kita jangan terjebak pada memasang harapan terlalu tinggi, karna pasti akan kecewa. Pada pasangan aja kita ga boleh berharap terlalu besar, apalagi pada steemit yang hanya sebuah media sosial hehe.

Ada yang malah menuliskan puisi bang. Berat jadinya menjaga puasa di ramadhan kali ini.