Anak Mengimitasi Orang Dewasa [Child is The Best Imitator]
Selamat malam steemians..
Pada kesempatan saat ini, saat saya berusaha untuk menampilkan sebuah foto yang ada di dalam galeri smartphone saya, saat sedang asyik memperhatikan beberapa foto, saya merasa bahwa ada foto yang tidak saya kenal siapa orangnya atau tepat itu bukan anak atau keponakan saya. Sembari memutar kembali ingatan saya pada tanggal pada foto tersebut, saya teringat bahwa foto ini saya ambil karena saya tertarik dengan kejadian saat anak tersebut melakukan sebuah tindakan layaknya orang dewasa dan fotografer profesional.
Ya, ini tentang dunia fotografi dimana sang anak berusaha menampilkan objek fotografinya secara serius dengan mengambil sudut itu dan ini. Entahlah, apakah ini adalah hasil didikan dan stimulasi dari orang tua, guru dan kawannya, saya tidak mengerti. Yang saya ketahui saat itu, anak tersebut seperti tidak diarahkan dan tidak pula meminta diarahkan.
Kejadian dalam gambar diatas terjadi saat saya bersama keluarga sedang menikmati ngopi di kebun kopi dan sedang bercenkrama dengan bang gembel si pemilik tempat ngopi tersebut. Dari atas balai saya memperhatikan tingkah polah anak ini, mendekatkan smartphonenya ke objek fotografi, menggeser dan menghapus foto yanh dirasa tidak bagus lalu mencoba mengambil gambar kembali. Sampai akhirnya saya tidak mengetahui apakah hasil fotografinya bagus ataukah tidak.
James Baldwin seorang penulis Amerika berkata: "Children have never been very good at listening to their elders, but they have never failed to imitate them. (Anak-anak memang tidak pernah bagus di bidang mendengarkan orang yang lebih tua, namun mereka tidak pernah gagal untuk meniru mereka.)
Anak memang seorang peniru ulung. Setiap saat, mata anak selalu mengamati, telinganya menyimak, dan pikirannya mencerna apa pun yang Anda lakukan. Itu sebabnya, jangan heran jika anak bisa tumbuh menjadi sosok yang sangat mirip dengan Anda-dalam versi kecil. Sifat meniru dalam diri anak akan terus berlanjut. Apa yang Anda katakan, sikap seperti apa yang Anda tunjukkan, tanpa disadari akan ditiru oleh si kecil. Anak belajar dari apa yang ia lihat dan dengar. Apa yang Anda lakukan, baik itu gerakan, kata-kata, atau emosi, semua menjadi sarana belajar bagi anak.
Dalam skala yang lebih luas, saat ini anak bukan hanya akan meniru anda sebagai orang tua namun juga lingkungan sekitarnya, bisa saja itu kawan, orang lain, teknologi dan tontonan. Jika imitasi yang dilakukan anak lebih banyak dengan yang dilihatnya berupa tontonan maka ia akan berusaha memperlihatkan dan mempraktekannya, demikian juga kebiasaan kita bermain dengan gadget, smartphone, laptop dan lain-lain.
Istilah buah jatuh tidak jauh dari pohonnya dalam arti terdahulu anak akan mengikuti orang tuanya, dalam keadaan terkini anak bisa saja seperti buah yang berjatuhan dimana-mana dan akan kemana-mana seperti ayu tinting kehilangan alamat.
Albert Bandura dalam Social Learning Theory mengemukakan pendapatnya tentang perilaku anak yang memperhatikan, menyerap dan melakukan apa yang orang dewasa lakukan di sekitar mereka. Dalam hal ini seperti yang saya katakan diatas bahwa orang tua dan lingkungan sekitarnya baik lingkungan keluarga sebagai bagian terkecil dan masyarakat dalam skala besar akan menjadi model bagi anak-anak mereka dalam usia pertumbuhan awal untuk dicontoh sehingga apapun perbuatan dan perilaku di sekitar anak tersebut akan diambil dan ditiru oleh si anak.
Inilah masa dimana sebenarnya sangat tergantung kepada bijak atau tidaknya orang tua dan lingkungan sekitar menyikapinya, jika hal-hal positif yang kemudian ditiru, maka positif juga bagi anak, namun jika sebaliknya maka hal negatiflah yang akan ditiru oleh si anak.
Sering kita dengar perkataan orang tua kita dahulu, saat masih kecil 'tulang anak" belum terlalu keras, maka mudah untuk membentuknya, kalau sudah dewasa baru dibentuk dan saat itu tulangnya sudah keras maka patah adalah konsekwensinya.
So, mari sedini mungkin kita bentuk karakter, ketrampilan, bakat dan minat anak dengan perilaku, tindakan serta pola pikir dan mencontohkan hal yang baik kepada mereka. Islam dengan nilainya juga telah mewanti-wanti hal ini sedari semula "Anak itu terlahir fitrah, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikan anak tersebut menjadi yahudi, nasrani dan majusi".
Semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita semua. Segala masukan dan kritikan menjadi hal yang tidak ternilai bagi saya, akhirnya saya ucapkan terimakasih sudah membaca tulisan ini.
Note : Selamat atas berhasilnya kolaborasi #sevenfingers dan #steempress, semoga membuat postingan para steemian penulis makin banyak dan alam keilmuan semakin hidup.
Hormat saya
@khaimi (Calang, 24 Juni 2018, 20.35 WIB)
Foto dalam article ini juga saya jadikan sebagai partisipasi saya dalam kontes #macrophotography yang disponsori oleh @juliank dan @photocontests.
Usaha yang bagus
Terimakasih @zein0401. Semoga bermanfaat
World of Photography
>Visit the website<
You have earned 6.50 XP for sharing your photo!
Daily photos: 1/2
Daily comments: 0/5
Multiplier: 1.30
Block time: 2018-07-25T13:56:00
Total XP: 390.00/200.00
Total Photos: 60
Total comments: 0
Total contest wins: 0
Follow: @photocontests
Join the Discord channel: click!
Play and win SBD: @fairlotto
Daily Steem Statistics: @dailysteemreport
Learn how to program Steem-Python applications: @steempytutorials
Developed and sponsored by: @juliank
Who are the kids who were been on you pictute, are they your children @khaimi
I dont know @yati. I just like what she doing. Likely she said in deep heart "why hana pah2 my macrophotography ?" or she want to say "peu nyang salah with my smartphone ?"
Hahahah, it's possible
Hello, apa kabar @khaimi? Kami sudah resteem ke 7627 follower ya.. (Sebagian kontribusi kami sebagai witness di komunitas Steemit bahasa Indonesia.)
Terimkasih @puncakbukit.
Posted using Partiko Android