KEKUATAN PENGUSAHA KEUDE GEUDONG
Geudong merupakan sebuah pusat perbelanjaan kebutuhan pokok, kebutuhan primer, sekunder dan lainnya. Letaknya yang strategis membuat kota kecil ini tidak pernah sepi dari waktu ke waktu. Geudong merupakan pusat Kecamatan Samudera yang terdapat 40 Desa di dalamnya dan termaksud ke dalam salah satu Kecamatan yang ada di Aceh utara Provinsi Aceh.
Pusat belanja Keude Geudong ini berada di lintas jalan nasional atau lebih dikenal dengan jalan lintas nasional Medan - B. Aceh. Jarak antara pusat belanja Keude Geudong dengan Banda Aceh yang merupakan pusat provinsi yaitu sekitar 281 kilometer. Sedangkan jika kita berangkat dari Provinsi Sumatera Utara atau Medan mempunyai jarak tempuh sekitar 303 Kilometer.
Peran keude geudong dalam mempertahankan ekonomi bukan hal yang diragukan lagi. Hal ini dapat kita tinjau dari lika-liku kisah Aceh yang dilanda perang saudara hingga musibah besar Tsunami yang menerjang daratan Aceh pada tahun 2004 silam.
Pada zaman tersebut, keude geudong bukan saja jadi lumbung logistik bagi Kecamatannya saja, akan tetapi sebagai lumbung logistik bagi beberapa kecamatan lainnya yang menjadikan Keude Geudong sebagai lumbung logistik kala itu.
Pesona keude Geudong yang asri dan sejuk kala itu menjadikan pengusaha-pengusaha kebutuhan logistik di Keude Geudong memberanikan diri untuk terus memasok kebutuhan pokok dari Medan Sumatera Utara untuk kebutuhan masyarakat, seperti Sembilan Bahan Pokok (Sembako) dan kebutuhan lainnya. Peran pengusaha yang berani kala itu menjadikan geudong menjadi salah satu tempat pusat logistik termashur untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Aceh Utara.
Kebutuhan logistik sembako untuk aceh sangat tergantung dari Sumatera Utara, dan salah satu jalan untuk mendatangkan kebutuhan tersebut yaitu melalui jalur darat lintas nasional Medan - B. Aceh. Keberadaan Keude Geudong yang terletak di jalur nasional inilah yang membuat barang mudah dipasok dari medan sumatera utara dan di tampung oleh pengusaha-pengusaha Keude Geudong. Kemudian pengusaha-pengusaha lokal dari pedalaman dari berbagai kecamatan turun ke keude geudong untuk berbelanja pada pengusaha-pengusaha grosir yang ada di keude geudong untuk di perjual belikan di daerahnya dengan cara eceran kepada masyarakat disana. Bukan hanya pengusaha lokal saja yang turun ke Keude Geudong untuk membeli sembako, bahkan masyarakat disana selalu turun ke keude geudong dengan cara beramai-ramai menggunakan mobil bak terbuka untuk mencari segala sesuatu kebutuhan mereka disini. Adapun kebutuhan yang sering mereka cari kala itu di Keude Geudong yaitu seperti sembako, pakaian, alat elektronik, perabotan rumah tangga serta kebutuhan lainnya. Disamping mereka mencari kebutuhan pokok, tidak lupa juga mencicipi kuliner Khas keude geudong kala itu yaitu mie caluk, martabak, cindoe jakarta, mie cewek, mie bak soe ayam, lincah dan kuliner lainnya kala itu.
Pada saat itu juga, Pengusaha lokal yang letak usahanya jauh dari jalan Medan - B. Aceh sulit mendatangkan langsung logistik dari Sumatera Utara dengan angkutan truk, hal ini disebabkan kondisi keamanan yang tidak kondusif serta infrastuktur yang kurang memadai, sehingga truk-truk yang bermuatan besar sulit menjangkau langsung ke daerah tersebut. Dengan demikian, mereka hanya dapat berbelanja dari pengusahan-pengusahan grosir yang ada Keude Geudong untuk kembali dijual di tempat usahanya yang jauh dari lintas jalan nasional.
Kini suasana di aceh sudah aman pasca perdamaian pada tahun 2004 silam. Buah dari perdamaian tersebut, pengusaha-pengusahan lokal lainnya sudah mulai mebangun usaha mereka masing-masing di daerah pedalaman. Hal ini tidak terlepas dari infrastruktur yang mulai membaik, sehingga barang-barang sudah bisa dipasok langsung dari Medan Sumatera Utara dengan menggunakan mobil truk penggangkut yang berbadan besar. Dengan demikian, pusat-pusat perbenlanjaan yang berada di daerah pedalaman sudah mulai maju. Hingga kini, masyarakat disana juga tidak perlu jauh-jauh lagi ke keude geudong untuk mencari kebutuhannya dikarenakan sudah ada di daerahnya masing-masing.
*** Penulis Purnama ***